00.30 Wib
Sabtu, 10 Juni 2000
Polwan mengenakan jilbab untuk pekerja
Ismail
Syahputra Diculik di Belawan Anggota Biro Penerangan Aceh Sumatra National Libartion Front (ASNLF),
Hasanuddin, menyatakan, Tgk Ismail Syahputra (Jubir GAM) diculik seseorang di
Belawan, Sumatera Utara, sejak Sabtu lalu dan hingga tadi malam belum diketahui
nasibnya.
Khawatir
dengan Edaran GAM, Sekolah Diliburkan Sekitar 230.070 pelajar jenjang pendidikan SD, SLTP, dan SMU di Aceh
Utara, Jumat (9/6) kemarin, terpaksa tak datang ke sekolah menyusul larangan
buka sekolah pada setiap hari Jumat yang dilakukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
melalui edaran yang dikirim ke sekolah-sekolah sejak akhir Mei lalu. Beberapa
kepala sekolah mengaku khawatir kalau edaran itu tak dipatuhi.
Tgk
Nashiruddin: GAM tak Perintah Kibarkan Bendera Tgk Nashiruddin bin Ahmed, ketua komite
keamanan Jeda Kemanusiaan dari unsur GAM, menyatakan pihak GAM tak pernah
memerintahkan masyarakat untu mengibarkan bendera GAM. Begitu juga tentang
penyitaan stempel dan perintah agar para keuchik (kepala desa) mundur dari
jabatannya, GAM tidak melakukannya.
Unsyiah
Tampung 2.664 Mahasiswa Baru
Soal
Kongres Papua, Uni Eropa Dukung RI
Empat
Mesin Rusak, Layanan PLN Lumpuh
Teliti
Ulang, PNS Jatah Anak DOM
Pidie
tak Terima Dana Heboh Sultan Brunei
Dewan
Diajak Awasi Aset Pendopo dan Nasruddin
To Indek:
Ismail Syahputra Diculik di
Belawan
* Jangan Nodai JoU
Serambi-Banda Aceh
Anggota Biro Penerangan Aceh
Sumatra National Libartion Front (ASNLF), Hasanuddin, menyatakan, Tgk Ismail
Syahputra (Jubir GAM) diculik seseorang di Belawan, Sumatera Utara, sejak Sabtu
lalu dan hingga tadi malam belum diketahui nasibnya. Pihak Wilayah Pasee
menunduh penculik itu atas suruhan sebuah kelompok sipil yang selama ini
berlawanan pikiran dengan Ismail Syahputyra cs.
Hasanuddin yang memberitahukan Serambi via
telepon selular tadi malam dari Lhokseumawe menjelaskan, berdasarkan laporan
intelijen GAM, sampai tadi malam Ismail Syahputra masih dalam penguasaan pihak
penculik. Hasanuddin malah jelas-jelas menyatakan bahwa mereka sudah mengetahui
siapa yang memerintahkan penculikan Ismail Syahputra. "Kami akan minta tanggung
jawab dari kelompok itu," katanya.
Menurut anggota ASNLF itu, pada hari Sabtu
lalu, seseorang yang baru datang dari negeri seberang, menyatakan ingin bertemu
Abu Is (panggilan akrab Ismail Syahputra) untuk suatu keperluan. Dan, pertemuan
dimaksud berlangsung di Belawan. "Sejak bertemu orang itulah Abu Is menghilang,"
kata Hasanuddin.
Menyusul munculnya desas-desus atas hilangnya tokoh penting GAM itu,
kalangan TNI dan Polri sudah menyatakan mereka tak terlibat. Bahkan, pihak TNI
dan Polri mengaku hanya mendengar isu tentang hilangnya Ismail
Syahputra.
Jangan
nodai JoU
Selain
itu, kalangan AGAM tadi malam juga ramai-ramai menyerukan agar pihak TNI/Polri
jangan menodai kesepakatan (JoU) yang telah ditandatangani bersama di Davos,
Swiss. Dalam penilaian pihak GAM, sejak diberlakukan kesepakatan jeda
kemanusiaan, pihak aparat RI masih saja masuk kampung keluar kampung, bahkan
melakukan sweeping. "Ini sungguh membuat masyarakat tidak tenang," kata
Hasanuddin.
Hal
senada juga dikatakan juru bicara AGAM Wilayah Pidie Abu Razak, Jubir GAM Wilaya
Linge Wien Rime Raya, dan tokoh GAM Wilayah Peureulak Abu Khalifah. Ketiga tokoh
GAM dari tiga wilayah itu mengingatkan TNI\Polri untuk tidak melakukan sweeping
atau operasi ke sejumlah desa. "Aparat telah melanggar kesepakatan karena dengan
sengaja dan berencana masuk ke 'rumah GAM'. Kami tahu TNI/Polri mencari
gara-gara dan memancing kami untuk membuat perlawanan senjata," kata Abu
Razak.
Sebenarnya,
kata Abu Razak dan Hasanuddin, pihaknya tidak sebodoh yang mereka pikirkan.
Tapi, kalau TNI/Polri tetap melakukan tindakan yang merugikan, pihak GAM tak
segan-segan mengambil tindakan. Artinya, GAM akan melakukan penyerangan. "Saya
sudah katakan berkali-kali, jangan ganggu rumah kami. Karena kami tidak pernah
mengganggu rumah orang. Tapi mengapa mereka tidak dengar," kata Abu Razak lewat
saluran telepon ke redaksi Serambi.
Kalau juga TNI/Polri tidak peduli dan masih
sering masuk kampung keluar kampung, tambah Abu Razak, pihaknya akan tetap
mengambil tindakan. Kalau nantinya dilakukan penyerangan janganlah pihak GAM
yang disalahkan, "Karena TNI/Polri yang menginginkannya."
Sekarang ini, pihak GAM tetap
menjunjung tinggi Jeda Kemanusiaan yang sudah disepakti bersama di Davos, Swiss
12 Mei 2000. "Tapi kenapa TNI/Polri tidak pernah mau mengindahkan kesepakatan
tersebut. Buktinya, mereka kini setiap hari melakukan operasi dengan alasan
keamanan. Bahkan kalau mereka sering masuk desa masyarakat menjadi tidak
aman."
Pihak GAM
sangat menyesalkan sikap aparat yang merintangi jalan raya dengan drum, kayu,
dan batu. Kondisi seperti itu sangat mengganggu kelancaran lalulintas. "Alasan
keamanan sangat tidak masuk akal. Kalau tidak salah kenapa harus takut,"
katanya.
Selain itu,
Abu Khalifah dari Wilayah Peureulak dan Wien Rime Raya dari Wilayah Linge juga
menyerukan kepada Para PNS di Aceh hendaknya atas kesadaran sendiri menghentikan
aktivitasnya. Seruan ini juga disampaikan kepada LSM yang semata-mata bergerak
untuk kepentingan materi. "Kalau bekerja untuk kepentingan kemanusiaan, ya
silakan saja. Tapi, kami sudah melihat adanya LSM yang berkerja cuma untuk
materi. Tidak memperhatikan nasib masyarakat," katanya.
Diingatkan juga, kepada produsen, pengedar,
serta pemakai narkoba untuk segera menghentikannya. "Jika tidak, kami akan
segera bertindak dan menjatuhkan ganjaran berat bila kedapatan," katanya.
(tim)
To Indek:
Khawatir dengan Edaran GAM, Sekolah
Diliburkan
Serambi-Lhokseumawe
Sekitar 230.070 pelajar jenjang pendidikan
SD, SLTP, dan SMU di Aceh Utara, Jumat (9/6) kemarin, terpaksa tak datang ke
sekolah menyusul larangan buka sekolah pada setiap hari Jumat yang dilakukan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melalui edaran yang dikirim ke sekolah-sekolah sejak
akhir Mei lalu. Beberapa kepala sekolah mengaku khawatir kalau edaran itu tak
dipatuhi.
Sepanjang
Jumat kemarin praktis tak ada sekolah di Aceh Utara yang melangsungkan kegiatan
belajar-mengajar. Tidak terlihat pelajar berseragam lalu-lalang di jalan raya.
Begitu juga dengan bus sekolah tidak ada yang beroperasi.
Kepala Kantor Inspeksi Depdiknas
Aceh Utara, Drs Ibrahim Bewa, yang dikonfirmasi melalui telepon seluler
membenarkan mayoritas sekolah kemarin tidak melakukan aktivitas rutinnya. Namun,
katanya, tidak ada instruksi dari pihaknya untuk meniadakan penyelenggaraan
pendidikan pada hari Jumat kemarin. "Itu merupakan kebijakan masing-masing
sekolah setelah menerima surat edaran GAM," ungkap Ibrahim.
Menjawab pertanyaan mengenai libur
Jumat diefektifkan demi kemaslahatan, Ibrahim mengatakan, masalah tersebut akan
dibahas dalam rapat antarpendidik dan pihak terkait hari Senin
lusa.
Sejumlah kepala
SD, SMP, dan SMU di dan luar Kota Lhokseumawe yang ditanya Serambi mengaku
terpaksa meliburkan sekolah karena khawatir terhadap kemungkinan munculnya ekses
negatif apabila tidak melaksanakan amaran tersebut. Baik terhadap keselamatan
jiwa guru maupun peserta didik.
Menurut Ibrahim Bewa di Aceh Utara saat ini
jumlah pelajar jenjang SD hingga SMU mencapai 230.070 orang yang terdiri dari
murid SD/MI 163.681 orang yang belajar di 770 unit sekolah, SLTP/MTs 46.889
orang dengan jumlah sekolah 142 unit, dan SLTA/MA 19.500 siswa dengan jumlah
bangunan sekolah 63 unit.
Beberapa wali murid yang dihubungi Serambi berpendapat, bagi mereka
tidak masalah adanya kebijakan libur Jumat. "Yang penting proses pendidikan
berjalan dan mencapai target kurikulum," ungkap Abdul Hamid, seorang wali murid
SD di Kecamatan Muara Batu. Sementara itu, A Hadi wali murid tingkat SLTP dari
Kecamatan Matangkuli menyebutkan, libur Jumat bisa diterima dan lebih baik,
apalagi kalau berlaku seluruh Aceh. "Prinsipnya, asal tidak mengganggu proses
belajar mengajar anak-anak," katanya.
Salah seorang wali murid yang anaknya belajar
di salah satu SMA di Lhokseumawe, Ny Basri Husen menyebutkan, kebijakan itu
sangat tergantung dari sekolah itu sendiri. "Kalau sekolah menerapkan libur
Jumat sebagaimana kehendak kelompok tertentu, terserah kebijakan kepala sekolah
dan instansi terkait. Anak-anak harus patuh kepada guru dan jadwal belajar
diatur oleh guru sendiri, anak-anak tinggal mengikuti," sebutnya.
Staf Biro Penerangan AGAM Wilayah
Pase, Abu Sabar mengatakan amaran yang melarang sekolah "buka praktek" pada hari
Jumat berasal darinya, bukan kelompok tertentu. "Surat itu bukan berasal dari
kelompok tertentu, tapi dari AGAM Wilayah Pase walaupun tanpa stempel,"
katanya.
Drs Ibrahim
Bewa MA beberapa hari lalu menyebutkan, boleh saja ketentuan itu diubah, asal
tidak mengganggu proses pendidikan dan jam pelajaran tidak berkurang. Setiap
pekan, menurut ketentuan kegiatan belajar mengajar harus berlangsung 42
jam.
Namun, soal
kewajiban libur Minggu sebagaimana dianjurkan dalam amaran GAM, menurut Ibrahim,
para pelajar sudah terbiasa memanfaatkan hari libur (Minggu) untuk membantu
orang tua di ladang atau kegiatan lainnya.
Dan kalau Jumat dan Minggu libur, katanya,
kegiatan belajar mengajar tidak bisa efektif serta dapat mengancam tercapainya
target 42 jam belajar per minggu. (h/u/ham)
To Indek:
Tgk Nashiruddin: GAM tak Perintah Kibarkan
Bendera
Serambi-Banda
Aceh
Tgk
Nashiruddin bin Ahmed, ketua komite keamanan Jeda Kemanusiaan dari unsur GAM,
menyatakan pihak GAM tak pernah memerintahkan masyarakat untu mengibarkan
bendera GAM. Begitu juga tentang penyitaan stempel dan perintah agar para
keuchik (kepala desa) mundur dari jabatannya, GAM tidak
melakukannya.
"GAM
tidak pernah melakukan itu," katanya kepada Serambi, Jumat (9/6). Kepadanya
ditanyakan apakah ada perintah dari GAM kepada masyaakat untuk mengibarkan
bendera merah berlambang bulan-bintang itu.
Seperti yang diberitakan, di beberapa daerah
kini marak dikibarkan bendera GAM. Pengibaran itu telah pula menimbulkan ekses,
baik terhadap orang sipil maupun aparat keamanan. Harian ini juga menerima
informasi bahwa para keuchik di beberapa daerah didatangi orang-orang untuk
menyita stempel desa, bahkan ada keuchik yang disuruh mundur dari jabatannya.
Ketika dua fenomena ini ditanyakan kepada Nashiruddin, ia menjawab, "Tak ada
perintah."
Bahkan,
Tgk Nash mengatakan pihak GAM sendiri sebenarnya sangat mengecewakan masalah
ini. Ia mengakui ingin segera menyelesaikan kasus tersebut secepatnya. "Itu
hanya kerjaan orang tak dikenal yang ingin meretakkan hubungan. Yang jelas orang
tak dikenal bukan orang GAM, tapi seseorang yang dikenal. Tapi kita pura-pura
tak kenal," katanya.
Lebih lanjut Tgk Nash mengatakan, yang diinginkan oleh GAM itu adalah
membentuk sebuah Aceh yang merdeka yang tidak tunduk kepada RI. "Dan dalam
penyelesaian kasus ini GAM tidak pernah memakai cara kekerasan, tapi cara yang
kita pakai adalah melalui dialog."
Tentang ekses yang terjadi sejak
diberlakukannya Jeda Kemanusiaan, Tgk Nash mengatakan kalau pihak TNI/Polri
pofesional menjalankan tugasnya, penembakan tidak akan terjadi. "Jika TNI/Polri
bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,
ketimpangan-ketimpangan itu takkan terjadi. Tapi jangan tanya saya mengapa
tindakan mereka begitu. Saya sendiri tak tahu," katanya.
Tgk Nas melanjutkan, "Kami (komite keamanan)
akan membicarakan lagi masalah ini (kekerasan yang muncul) kalau jadi besok
(hari ini, red) di Hotel Kuala Tripa. Inti yang akan dibicarakan antara pihak
GAM dan RI antara lain sejauh mana GAM bisa bergerak dan ABRI bisa bergerak.
Pokoknya saya belum bisa membocorkan apa-apa yang akan
dibicarakan."
Dia
kembali mengulangi pernyataannya bahwa yang didambakan masyarakat adalah
ketenangan dan kenyamanan hidup. "Sebenarnya solusi untuk itu gampang. TNI/Polri
masuk ke barak, seperti GAM yang juga masuk ke barak. (Jika sudah begitu) Tidak
akan ada lagi masalah. Namun aparat TNI/Polri masih beroperasi. Mana bisa
selesai masalahnya," tambahnya.
Berdampingan
Meskipun --mengutip keterangan Tgk Nash-- tak
pernah diperintahkan, tetapi bendera GAM tetap berkibar hingga Jumat kemarin.
Bahkan di Kecamatan Kuala, Aceh Barat, pengibaran bendera GAM itu didampingi
pula dengan pengibaran bendera Merah-Putih.
Menurut laporan penduduk di sana, pengibaran
bendera GAM terlihat di lima lokasi yaitu tugu AMD di Desa Keude Simpang Peut
sekitar 13 lembar, depan Kantor Pos dan Giro 12 lembar, Tikungan Desa Pulo Ie
(pinggir sungai) 10 lembar, kawasan Tikungan Kuala Baro satu lembar dan depan
SLTP Negeri Simpang Peut sekitar empat lembar. Namun pengibaran dilokasi tugu
AMD terlihat selain bendera GAM, juga ada bendera merah putih yang dikibar
berdampingan.
Beberapa penduduk yang melintasi ruas jalan Meulaboh-Tapaktuan
mengatakan, pengibaran dilokasi tugu AMD Keude Simpang Peut diketahui oleh
masyarakat Jumat (9/6) pagi. "Saat kami sedang dalam perjalanan menuju Meulaboh
-- Jumat (9/6) pagi, kami melihat sudah ada bendera GAM dan bendera Merah Putih
di sekeliling tugu AMD ibukota Kecamatan Kuala," kata seorang
penduduk.
Selain di
-- tugu AMD Keude Simpang Peut -- bendera GAM (tidak ada bendera merah putih),
juga terlihat beberapa lembar sudah berkibar di depan Kantor Pos dan Giro
(lintasan Simpang Peut - Meulaboh), Tikungan Desa Pulo Ie dan tikungan Kuala
Baro. "Saya tidak tahu berapa lembar jumlah bendera yang dikibarkan di lima
lokasi itu. Karena saya tidak berani menghitungnya," lapor seorang
penduduk.
Kasubsektor
Aceh Barat Letkol Pol Drs Satriya Hari Prasetya yang dihubungi Serambi Jumat
(9/6) menjelaskan, sejumlah 20 lembar bendera GAM yang dikibar di Kecamatan
Kuala Aceh Barat sudah diturunkan Jumat (9/6) sekitar pukul 11.30 WIB, dan semua
bendera tersebut sudah diamankan.
Kata Kasubsektor itu, dari beberapa lokasi
pengibaran, hanya satu tempat yang dikibarkan berdampingan antara bendera GAM
dan bendera sangsaka Merah Putih yaitu di pohon kelapa (lokasi tiga kilometer
sebelum Simpang Peut dari arah Meulaboh). Sedangkan ditempat lain tidak melihat
ada pengibaran yang berdampingan. "Bendera Merah Putih itu juga diturunkan
karena pengibaran bukan pada tempatnya," jelas Satriya Hari
Prasetya.
Penurunan
bendera GAM yang dipimpin langsung Satriya Hari Prasetya itu, berlangsung tertib
dan aman. Bahkan selesai penurunan bendera pada setiap lokasi pengibaran
tersebut, Letkol Satriya Hari Prasetya sempat memberikan pengarahan kepada
sejumlah masyarakat yang datang ke lokasi. "Mari kita ciptakan kedaiman demi
ketentraman masyarakat," ajak Letkol Satriya.(tim)
To Indek:
Unsyiah Tampung 2.664 Mahasiswa
Baru
Serambi-Banda Aceh
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
Banda Aceh, tahun pelajaran 2000/2001 kembali menampung 2.664 calon mahasiswa
baru. Pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), dibuka 21 Juni
hingga 1 Juli 2000, sedangkan ujian tulis diselenggarakan pada 4-5 Juli
2000.
Pembantu Rektor
I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Abdi Abdul Wahab MSc kepada Serambi, Jumat (9/6)
menegaskan, kuota penerimaan calon mahasiswa tahun pelajaran 2000/2001 berjumlah
2.664 orang. "Jumlah itu merupakan persetujuan Dirjen Dikti. Dari jumlah yang
telah ditentukan, kesemuanya akan didistribusikan ke setiap fakultas yang ada di
lingkungan Unsyiah," katanya.
Untuk itu, pinta Abdi, calon mahasiswa yang ada di daerah supaya bisa
mendaftar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sebelum calon mahasiswa mendaftar, terlebih
dahulu diwajibkan membayar biaya ujian tulis dan ujian keterampilan. Bagi
peserta kelompok IPA atau peserta kelompok IPS sebesar Rp 55.000. Sedangkan
peserta kelompok IPA dan IPS (campuran) Rp 75.000. Bagi calon mahasiswa yang
harus mengikuti ujian keterampilan per peserta dikenakan lagi Rp 30.000.
"Pembayaran dilakukan sebelum melaksanakan ujian keterampilan," kata
Abdi.
Ditanya
mengenai jurusan favorit yang menjadi pilihan calon mahasiswa, Abdi mengatakan
berdasarkan pengalaman tahun lalu, kebanyakan mereka memilih program studi Ilmu
Kedokteran, Teknik Sipil, Elektro, Akutansi dan Manajemen. "Karena begitu banyak
yang melamar, seleksi yang dilakukan pun sangat ketat," jelasnya.
Meskipun program studi itu favorit,
tapi jumlah daya tampung tidak bisa ditambah dari ketentuan yang telah ada. "Itu
sudah keputusan dari Dirjen Dikti," tandas Abdi.
Berdasarkan persetujuan yang dikeluarkan
Direktorat Pendidikan Tinggi, untuk lima jurusan favorit tersebut, daya tampung
masing- masing adalah; Pendidikan Kedokteran (120 orang), Teknik Sipil (144
orang), Teknik Elektro (120 orang), Akutansi (110 orang), dan Manajemen (115
orang).
Disinggung
tentang adanya penambahan jurusan baru, Abdi mengatakan untuk saat ini tidak ada
penambahan. Namun, di lingkungan Unsyiah, untuk jenjang S1 program studi yang
tergolong baru adalah PSIK (Pendidikan Spesialis Ilmu Keperawatan). Sedangkan
untuk katagori Diploma Tiga (D3), tercatat program studi Teknik Sipil, Mesin,
Kimia, Elektro, dan Informatika Komputer. "Itu yang sudah ada,"
katanya.
Ke depan,
menurut Abdi, Unsyiah telah menyusun proposal progaram pendidikan baru, mulai
dari D3, S1, dan D3. Untuk jenjang S2 yang sudah direncanakan adalah S2
Pedagogik, Teknik Sipil, Teknik Kimia, Ilmu Ternak, Ilmu Sosial, dan S2
Manajemen Pendidikan.
Jenjang S1 mencakup Teknik Kelautan, Ilmu Kelautan, Eseanugrafi, Sastra,
Perikanan, dan S1 Sospol. Sedangkan untuk jenjang D3 meliputi Ilmu Rekayasa,
Keperawatan, Pertanian, Statistik Komputasi, dan D3 bahasa
Inggris.(y)
To Indek:
Soal Kongres Papua, Uni Eropa Dukung
RI
Serambi-Brussel
Negara-negara yang tergabung dalam
Uni Eropa menegaskan, pihaknya tetap mendukung integritas wilayah Indonesia,
termasuk masalah Irian Jaya dan Aceh. "Kami menekankan dukungan kepada
integritas wilayah Indonesia. Yakni, mendukung pemerintah Indonesia untuk
memecahkan masalah dalam negerinya, termasuk masalah Aceh dan Irian Jaya,"
demikian keterangan pers yang diterima wartawan dari Dewan Uni Eropa (CEU) di
Brussel, Kamis petang (Jumat WIB).
Dukungan itu diberikan Uni Eropa guna
menumbuhkan kekuatan demokrasi, kesatuan bangsa dan negara, serta kemakmuran di
Indonesia. CEU bahkan konsisten menggunakan sebutan Irian Jaya untuk propinsi
ke-26 Indonesia tersebut, bukan sebutan Papua Batar. Ini agaknya juga untuk
menegaskan komitmennya terhadap nama resmi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Pihak Uni Eropa mengemukakan pula, pihaknya berkeinginan mengemukakan
secara langsung tentang dukungan itu dalam pertemuan 15 Menlunya bersama Menlu
Alwi Shihab di Luksemburg, 14 Juni 2000 mendatang. Menlu RI dijadwalkan
menghadiri undangan makan siang dengan 15 Menlu Uni Eropa dan pejabat tinggi di
lingkungan CEU.
Pada
saat ini Sekjen CEU diduduki oleh Javier Solana (politisi Spanyol), dan Presiden
Komisi Eropa selaku badan eksekutif oleh Romano Prodi (mantan Perdana Menteri
Italia). Sedangkan jabatan Presiden Uni Eropa periode Januari-Juni 2000 dipegang
Portugal, serta pada semester berikutnya beralih ke Perancis.
Uni Eropa beranggotakan 15 negara,
yaitu Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Finlandia, Inggris, Irlandia, Italia,
Jerman, Luksemburg, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, dan
Yunani.(ant)
To Indek:
Empat Mesin Rusak, Layanan PLN
Lumpuh
Serambi-Banda Aceh
Empat unit mesin pembangkit listrik
di PLTD Luengbata rusak. Akibatnya, PLN terpaksa memperpanjang "tradisi"
pemadaman bergilir. Bahkan, pemadaman lampu jalan pun disebut-sebut terkait
dengan kondisi kritis ini.
Dari empat unit mesin yang rusak tersebut, dua di antaranya adalah yang
rusak pada awal Februari 2000. Meski sudah melampaui waktu lima bulan untuk
memperbaiki namun mesin itu belum juga bisa difungsikan. Sedangkan dua lainnya
adalah mesin pembangkit merek Sulzer mengalami kerusakan awal Juni lalu, dan
merek Daihatsu yang rusak pada 19 April.
Selama sebulan terakhir, para pelanggan harus
rela bergelap-gelapan akibat pemadaman bergilir, juga mencak-mencak akibat
terjadinya mati lampu mendadak yang terkait dengan ketidakmampuan suplai arus
pada beban puncak. Beban puncak itu biasanya antara pukul 19.00 sampai 22.00.
Selain itu masih ada faktor lain yaitu gangguan alam. "Sampai kapan pelanggan
PLN mengalami kondisi begini?," kata Samsul, seorang pelanggan di Komplek
Perumahan Pola Keumala Permai, Cot Paya dalam nada menggugat.
Mohon maaf
Kepala PLN Cabang Banda Aceh, Ir
Parlindungan Harahap yang ditanyai Serambi kemarin mengakui, dari 11 unit mesin
pembangkit listrik yang ada di Luengbata, empat unit di antaranya
rusak.
Akibat kondisi
ini, pihak PLN harus melakukan pemadaman bergilir, menganjurkan
perusahaan-persusahaan atau industri yang ada di wilayah ini untuk menghidupkan
genset ketika memasuki beban puncak (dari pukul 19.00 sampai
22.00).
Menurut
Parlindungan, kadangkala PLN terpaksa mematikan arus di gardu-gardu, jika
pemadaman bergilir itu tidak memadai. Karena dengan kondisi mesin pembangkit
kritis, sangat rawan terjadinya mati lampu mendadak.
Kepada masyarakat, terutama kalangan
pelanggan listrik PLN, Parlindungan memohon maaf atas terjadinya gangguan yang
tak diharapkan. Ia menjanjikan, dalam dua hari lagi satu unit pembangkit yang
rusak itu sudah dapat difungsikan.
Ketika ditanyakan kenapa upaya perbaikan
mesin itu sangat lambat, secara teknis ia menolak berkomentar, sebab masalah itu
menjadi kewenangan Kepala Unit Pembangkit Luengbata. Namun, secara non teknis
Parlindungan menjelaskan, lambatnya perbaikan itu karena kerusakan mesin itu
cukup parah. Onderdilnya harus dipesan dari luar.
Pemeliharaan mesin
Dibagian lain, Kacab PLN Banda Aceh, yang
juga membawahi wilayah Pidie menjelaskan, selama ini di Pidie tidak ada masalah
pemadaman. Namun, pada Minggu ketiga bulan ini, PLN akan melakukan pemeliharaan
satu unit pembangkit di Sigli. Pelanggan di wilayah itupun nantinya akan
dikenakan pemadaman bergilir. Terkait dengan rencana itu, PLN akan mengumumkan
kepada pelanggan melalui media massa.(mis)
To Indek:
Teliti Ulang, PNS Jatah Anak
DOM
Serambi-Lhokseumawe
Sejumlah kalangan meminta Pemda
Aceh Utara untuk meneliti ulang penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) jatah
keluarga korban DOM, karena disinyalir telah terjadi manipulasi
besar-besaran.
Dilaporkan, banyak keluarga korban DOM tidak mendapat peluang menjadi
PNS, namun kesempatan itu telah jatuh kepada orang-orang bukan korban DOM yang
dekat dengan kalangan tertentu.
Kabag Humas Setdakab Aceh Utara, Drs
Badruddin yang dihubungi Serambi kemarin mengakui pihaknya telah menerima kabar
secara lisan ada ketimpangan dalam penerimaan jatah korban DOM. Tapi, sampai
kemarin, pihaknya belum mendapat bukti dan laporan resmi dari kecamatan. "Hanya
sekadar isu lewat mulut ke mulut," katanya.
Menurut Badruddin, kalau memang terbukti yang
telah menerima SK PNS itu bukan korban DOM, Pemda akan menggugurkan SK tersebut
dan akan diisi kepada anak korban sebenarnya. Karena itu, pihaknya meminta warga
di berbagai kecamatan agar melaporkan jika mengetahui ada PNS di daerahnya yang
bukan korban DOM.
Dalam investigasi Serambi di sejumlah kecamatan, memperoleh laporan dari
masyarakat bahwa banyaknya PNS jatah anak DOM itu jatuh kepada yang tidak
berhak, seperti di Baktia, Tanah Jambo Aye, Matangkuli, dan
Lhoksukon.
Mereka
disebut-sebut memanipulasi data untuk memperoleh SK PNS. Mereka mengaku
seolah-olah dari keluarga korban DOM.
Keterangan dikumpulkan berbagai kecamatan
mengungkapkan, modus lolosnya sejumlah anak non korban DOM menjadi PNS, karena
keluarga mereka memberikan data palsu yang ikut bekerjasama dengan oknum aparat
desa. Sedangkan sebelumnya mereka tidak mendatai dirinya ke Tim TPF bentukan
Pemda yang pernah turun ke berbagai desa di 26 kecamatan di kecamatan dalam
Kabupaten Aceh Utara dan Bireun.
Seorang janda, Syamsiah Yusuf (50), penduduk
Keude Krueng Kuta Makmur, mengaku telah melaporkan kasus itu ke bupati. Namun,
sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah, termasuk bantuan rumah dan
jatah PNS terhadap anaknya, padahal dirinya sangat membutuhkan bantuan itu.
Bahkan, adik kandungnya juga belum memperoleh bantuan beasiswa, sementara
lainnya sudah menerima dari berbagai bantuan. (ib)
To Indek:
Pidie tak Terima Dana "Heboh" Sultan
Brunei
Serambi-Sigli
Sejumlah pegiat Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) di Kabupaten Pidie, mengaku belum pernah menyalurkan bantuan
dana hibah dari Sultan Brunei. Bahkan mereka mengetahui adanya bantuan tersebut
setelah membaca di surat kabar. Sehingga berbagai kalangan di daerah itu menjadi
bingung dan bertanya-tanya tentang bantuan yang nilainya mencapai Rp 3 milyar
lebih.
Kalau pun
bantuan itu ada diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di Kabupaten Pidie,
penyalurannya sangat tertutup dan namanya bukan bantuan hibah dari Sultan
Brunei. "Kami tak pernah mendengar adanya bantuan tersebut untuk Pidie," kata
Koordinator Kontras Pidie, Syahrul Nurfa SH.
Selaku pegiat LSM di daerah itu, kata
Syahrul, ia dan anggotanya tidak pernah menyalurkan bantuan hibah Sultan Brunei
atau bantuan lainnya. Misalnya, bantuan dari pemerintah yang dananya diambil
dari Bulog. "Bantuan itu memang sangat membingungkan semua pihak,"
katanya.
Syahrul
mengakui setahunya tidak ada bantuan hibah Sultan Brunei yang disalurkan lewat
LSM untuk masyarakat Kabupaten Pidie. Namun pegiat LSM Pidie itu tidak tahu
persis kalau penyalurannya lewat LSM lain atau lembaga tertentu. "Kalau memang
ada pasti kami mengetahuinya, walau pun penyalurannya tidak lewat kami,"
katanya.
Salah
seorang pegiat LSM lainnya, Iskandar Ishak SH juga mengakui tidak pernah tahu
dan menerima bantuan tersebut. Karena itu, ia juga mengaku mengetahui adanya
bantuan hibah dari Sultan Brunei setelah gembar-gembor di koran. "Kalau lewat
LSM saya rasa tidak ada. Kalau ada kami pasti mengetahuinya, karena LSM di Pidie
hanya sedikit," katanya.
Kepala Dinas Sosial Pidie, Drs Muhammad Husin kepada Serambi juga
mengatakan tidak pernah menyalurkan bantuan hibah Sultan Brunei kepada
masyarakat. Sementara bantuan dari pihak lain dan bersumber dari jajarannya
(Dinas Sosial Aceh) sangat sering ia bagikan kepada masyarakat. "Saya setiap
saat ke desa, tapi tak pernah mendengar adanya bantuan itu," kata
Husin.
Sementara
jajaran Bappeda Pidie ketika ditanya Serambi juga tidak pernah mendengar adanya
bantuan hibah Sultan Brunei. Semua pihak mengaku mengetahui adanya bantuan
tersebut setelah adanya informaasi dari mass media. Padahal, masyarakat Pidie
yang selama ini hidupnya menderita sangat membutuhkan bantuan untuk meringankan
beban karena ekonomi sudah terpuruk akibat situasi yang tidak
menentu.(tun)
To Indek:
Dewan Diajak Awasi Aset Pendopo dan
Nasruddin
Serambi-Meulaboh
Bupati Aceh Barat Drs Nasruddin MSi
mengajak seluruh komponen dan anggota dewan berperan aktif untuk mengawasi
setiap harta daerah dan barang investaris milik pemerintah agar tidak dialihkan
menjadi milik pribadi. "Sebagai bupati saya akan mengawasi Nasruddin bersama
barang investaris yang ada di pendopo tidak beralih menjadi milik pribadi,"
tandasnya.
Penegasan
itu disampaikan Bupati Nasruddin dihadapan pimpinan dan anggota DPRD Aceh, Jumat
(9/6) pada penutupan rapat Paripurna ke I 2000. Rapat yang ditutup Ketua DPRD
Aceh Barat Drs Sofyan S Sawang itu, turut dihadiri Unsur Muspika dan para kepala
dinas/instansi dijajaran Setwildakab setempat.
Menurut Bupati, sebagai konsekuensi logis
dari pelaksnaan otonomi daerah yang sekarang sedang memasuki masa transisi
sangat rawan terjadi penyimpangan. Terutama terhadap invetaris barang kantor
baik dalam mengurangi atau menghilangkan aset daerah dan negara secara tidak sah
untuk dialihkan menjadi milik diri sendiri. "Mari kita semua mempertajam
kepekaan dan kejelian untuk mengawasi masalah ini," harap Bupati
Nasruddin.
Berkaitan
dengan itu, bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dan anggota dewan untuk
berperan aktif mengamankan serta menyelamatkan aset daerah dan negara. Masalah
inventaris ini, Nasruddin berjanji akan melaksanakan secara konsekuen dan
konsisten yang diawali dari Pendopo Bupati Aceh Barat.
"Bupati harus mengawasi Nasruddin bersama
barang yang ada dipendopotidak beralih menjadi milik pribadi," tandasnya yang
mendapat aplus dari peserta forum.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nasruddin
mengajak pihak eksekutif, legislatif dan seluruh jajaran aparat pemerintah harus
mampu menghitung keresahan masyarakat serta memantaunya yang menjadi kewajiban
bersama meluruskan serta mengatasinya. "Ini adalah logis seperti diungkapkan
ulama untuk menjadi pemimpin betapapun kecilnya seorang pimpinan tugasnya bukan
memakmurkan segelongan manusia melain memakmurkan seluruh golongan dan lapisan
masyarakat," katanya.
Sementara Ketua DPRD Aceh Barat Drs Sofyan S Sawang dalam sambutanya
mengatakan, seluruh rangkaian agenda rapat paripurna ke I DPRD setempat
terlaksana sesuai jadwal. "Kita patut bersyukur dengan lantasan hikmah
musyawarah dan muspakat dam dilandasi rasa tanggungjawab telah menhasilkan
sejumlah keputusan," jelasnya.
Ketuputusan yang dihasilkan itu antara lain
menyangkut penetapan empat Ranperda menjadi Perda. Keempat Perda itu adalah
tentang APBD 2000, Perda pembentukan susunan organisasi dan tata Bappedalda.
Perda tentang susunan organisasi dan tata kerja Setwildakab dan Sekretariat DPRD
serta Perda pembentukan enam kecamatan baru di Aceh Barat.(zah)
To Indek:
Harga Logam Mulia Rp
77.100/Gram
Serambi-Banda Aceh
Harga logam mulia di Banda Aceh,
khususnya di Toko Emas Keuchik Leumik, hari Jumat berada pada level Rp
77.100/gram (Rp 257.128 per mayam), setelah pekan lalu menempati posisi Rp
75.200/gram. Sementara harga emas 24 karat Rp 74.787/gram (Rp 249.414/mayam),
dan emas 22 karat Rp 69.390/gram (231.415/mayam).
Ketua APEPI Aceh, H Harun Kechik Leumik,
Jumat mengatakan, harga emas saat ini relatif tinggi karena pengaruh kenaikan
kurs dolar AS terhadap rupiah dan juga disebabkan harga logam mulia juga menguat
di pasar luar negeri.
Akibat tingginya harga emas saat ini, daya beli masyarakat melemah dan
transaksi jual beli di pasar Banda Aceh lebih sepi dari sebelumnya. Pengunjung
lebih banyak menanyakan harga emas tanpa membeli atau menjual
barang.
Menurut
pantauan Serambi, masyarakat cenderung menunggu perkembangan harga emas di
tengah menguatnya kurs dolar AS terhadap rupiah. Para konsumen tidak begitu
bergairah untuk membeli emas saat ini. Mereka tampaknya menunggu perkembangan
pasar, apabila muncul faktor baru yang bisa mendorong pasar
bergairah.
Begitupun,
pasar agaknya sulit mendapatkan insentif baru yang mampu menggerakkan pasar
secara keseluruhan.
Hal ini disebabkan, kondisi ekonomi dan politik di dalam negeri masih
tak menentu yang diperkirakan akan berlangsung lama. Harga logam mulia biasa
terdongkrak naik apabila rupiah terhadap dolar AS terkoreksi. Namun turunnya
rupiah dalam kisaran sempit biasanya tidak mampu mengangkat harga logam
itu.
Sementara itu,
harga emas di Jakarta, khususnya di PT Central Intervest Corporation (CIC),
turun dibanding hari sebelumnya, karena pelaku pasar di satu pihak segan
memasuki pasar. Kondisi ini mengakibatkan aktivitas perdagangan logam mulia
kurang bergairah, sehingga pasar lesu, kata Handoyo staf PT CIC.
Dikatakan, harga jual logam mulia
di Jakarta turun dari Rp 80.900 menjadi Rp 70.500 per kg, sedangkan beli
tercatat Rp 76.400/gram. Begitu pula harga logam mulia untuk 10 gram/keping
masing-masing jual seharga Rp 849.000 dan beli pada Rp 764.000/gram,
katanya.
Di Bandung,
harga emas untuk 22 karat bertahan Rp 60.000/kg, tapi di Jambi harga emas naik
dibanding pekan sebelumnya. Emas 24 karat naik dari Rp 71.000/gram menjadi Rp
75.000/gram, emas 22 karat dari Rp 70.000/gram menjadi Rp 71.000/gram, begitu
juga dengan logam mulia naik dari Rp 74.000/gram menjadi Rp
77.000/gram.
Kalangan
pedagang emas setempat menilai, transaksi mulai membaik, dibanding beberapa
pekan sebelumnya.
Dari Makasar dilaporkan harga perhiasan emas pada umumnya stabil.
Bertahannya harga emas tersebut, karena daya beli masyarakat agak sepi bila
dibandingkan pekan sebelumnya, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak
menentu. Emas 22 karat Rp 79.000/gram, 23 karat Rp 80.000/gram, dan 24 karat Rp
81.000/gram.(naz/ant)
To Indek: