PRESS RELEASE : AMBON RUSUH DUA NYAWA MELAYANG

CONTENTS

Muslim World News On-line

Date of Publication: April 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

PRESS RELEASE : AMBON RUSUH DUA NYAWA MELAYANG


Ambon, 27/4 (ANTARA) - Sedikitnya dua nyawa melayang sementara dua lainnya menderita luka ringan dan berat akibat diparang oleh sekelompok orang saat melakukan konvoi di kawasan Waehaong, bersamaan dengan adanya pertemuan pemuda Waehaong dan Batu Merah Atas, kelurahan Sirimau (Kodya Ambon) dengan pemuda kawasan Kuda Mati untuk melakukan perdamaian. Pemantauan ANTARA di Ambon, Rabu malam, aksi pembacokan itu terjadi di luar dugaan ketika serombongan massa yang bergabung baik Muslim maupun Kristen melakukan konvoi bersama melewati kawasan Waehaong dengan becak, kenderaan roda dua maupun truk.

Namun beberapa tokoh agama maupun masyarakat dari kawasan Masjid Al Fatah menyesali upaya perdamaian yang tidak dikoordinasikan sebelumnya dengan mereka termasuk aksi konvoi dengan iring-iringan kenderaan bermotor dan becak yang melewati kawasan itu sehingga muncul sekelompok oang bersenjata tajam melakukan pembacokan secara brutal.

Menurut Sekretaris Eksekutif Posko Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Malik Selang, SH, upaya damai yang dilakukan antar pemuda dari dua kelompok yang selama ini bertikai itu cukup positif, namun sayangnya mereka kurang melakukan koordinasi dengan para tokoh agama atau tokoh masyarakat sehingga timbul kesalah-pahaman. Akibatnya dua orang meninggal dunia setelah dilarikanh ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR. Haulussy Ambon, yakni Berti Diaz (26) yang kena bacok di bahagian kepala dan Rido Nikijulu yang kena bacok di bahagian perut.

Sementara Rudy Sapulete (30) terkena tikam pada bahagian dada kanan sehingga korban saat ini masih dalam keadaan koma dan dirawat di RSU Gereja Protestan Maluku (GPM) Ambon dan korban lainnya Rido Renyaan menderita luka lecet di punggungnya.

Satu korban lainnya yang sempat meloloskan diri dari kawasan itu adalah Elvin Diaz, sementara seorang wanita yang belum diketahui identitasnya diselamatkan oleh beberapa tokoh Muslim di kawasan itu dan akhirnya diselamatkan aparat keamanan. Saksi korban lainnya, Petrus Latuharihari (20), yang mengemudikan becak dan turut konvoi menjelaskan bahwa mereka melihat rombangan pemuda yang melakukan upaya damai dari Kuda Mati bisa melewati kawasan Waehaong dan langsung beranggapan bahwa situasi sudah cukup aman.

"Akibatnya sekitar seratusan becak berkumpul dan masuk kawasan itu melewati kompleks Mapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease. Setibanya di depan Hotel Nisma, terdengar sebuah letusan dan para pengemudi becak berhenti namun ada sekelompok orang yang memprovokasi keadaan dan langsung melakukan pembacokan," ujarnya.

Menurut seorang tokoh agama dari kelompok Kristen, Pendeta Jacky Manuputy mengatakan bahwa kemungkinan ada sekelompok orang yang melakukan provokasi dalam situasi demikian sehingga orang mudah terpancing dan emosi.

Akibat insiden tersebut pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIT terjadi konsentrasi massa di kawasan Benteng, Batugantung, Kudamati, Batumejah serta kawasan Waehaong, namun akhirnya massa kembali bubar tanpa terjadi konflik yang terbuka.

(U. ABN-03/ABN-PK-02/ABN-02/ABN-01/ND06/27/04/:0 00:042704000001 NNNN


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-27/04/00)


Source : http://www.antara.co.id