BERITA UTAMA WASPADA
JUMAT, 22 OKTOBER 1999
Di Lamno, Aceh Barat:
2 Warga Sipil
Ditembak
BANDA ACEH (Waspada): Dua warga sipil yang sedang bertugas jaga malam ditembak, satu tewas, dan satu lainnya kritis. Peristiwa itu, berawal dari pengepungan Meunasah Desa Pante Keutapang, Lamno, Aceh Barat.
Peristiwa yang menewaskan Usman Rasyid, 40, warga Desa Pante Keutapang, Lamno, Kec. Jaya, Aceh Barat itu, berlangsung, Rabu (20/10) dinihari, sekira pkl. 03:00. Korban lainnya yang terkena tembakan, Fadriadi, 18, warga desa yang sama, masih dalam kondisi kritis dan kini dirawat di RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti kronologis kejadian itu, namun, beberapa warga setempat, kepada Waspada, Rabu (20/10) malam, mengatakan, peristiwa itu terjadi, berawal dari pengepungan meunasah (langgar) Desa Pante Keutapang, oleh PPRM.
Saat itu, sebut warga, sekitar tempat kejadian, sedang turun hujan, meskipun tidak terlalu deras. Tiba-tiba, datang sejumlah anggota pasukan yang diduga dari PPRM yang ditempatkan di Kecamatan Jaya, mengepung rumah ibadah umat Islam itu, yang letaknya di pinggir jalan Pasar Lamno - Sango.
Warga itu juga menyebutkan, pengepungan meunasah desa itu oleh aparat, karena diduga dijadikan tempat persembunyian anggota GAM. "Kebetulan, pada malam itu, kedua korban mendapat giliran jaga malam, bersama delapan warga Desa Pante Keutapang lainnya," kata warga, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Saat itu, sebut warga, seluruh anggota jaga malam, kebetulan sedang berteduh di meunasah tersebut, karena hujan. Karena ketakutan dengan kehadiran pasukan yang diperkirakan berjumlah 20 orang itu, kedua korban berusaha melarikan diri ke arah Barat meunasah itu.
Akibatnya, pasukan yang dalam posisi siap, langsung memberondong mereka. Tak ayal, kedua korban, roboh seketika. Usman Rasyid, tewas di tempat kejadian, sedangkan Fadriadi, terkena peluru yang dilepas petugas, di bagian punggungnya.
Wakapolda Aceh, Kol. Pol. Drs. Dodi Sumantiawan, yang Waspada hubungi, membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya membantah, kalau yang melakukan penembakan itu PPRM. "Mana ada PPRM lagi di Aceh, semuanya kan, sudah ditarik. Penembakan itu, dilakukan orang tak dikenal," ungkapnya.
Menurut Wakapolda, dia telah memerintahkan jajaran kepolisian Aceh Barat, menyelidiki kasus penembakan warga sipil itu.
Sementara, Biro Penerangan AGAM, Wilayah Meureuhom Daya, Abu Tausi, mengatakan, penembakan itu dilakukan PPRM yang bermarkas tidak jauh dari lokasi kejadian. Masyarakat, kata dia, sekarang ini sudah cukup trauma dengan kahadiran PPRM di wilayahnya. (cik)
----------end----------