BERITA UTAMA WASPADA
SENIN, 1 NOVEMBER 1999
Aksi Penggorokan Leher
Merembet Ke
Singkil
BANDA ACEH (Waspada): Aksi pembunuhan dengan cara menggorok leher korban, mulai merembet ke Kecamatan Simpang Kiri Kabupaten Aceh Singkil. Dua warga ditemukan tewas dengan leher tergorok, diduga dilakukan orang tak dikenal.
Menurut keterangan, aksi penggorokan yang terjadi secara beruntun dalam kejadian terpisah itu menimpa Jamin Suriadi, 34, warga Subulussalam. Korban ditemukan warga telah menjadi mayat di sungai Sikalodang, sekitar satu km dari rumahnya Sabtu (30/10) pagi, dengan kondisi leher nyaris putus dan mengenaskan.
Dua hari sebelumnya, warga di sana juga menemukan mayat Hasirin Ginting Bin Chik, 30, warga Babussalam Aceh Tenggara yang sehari-hari dikenal sebagai penjual madu lebah. Korban ditemukan tewas dengan kondisi leher nyaris putus di kawasan jalan negara Tapaktuan - Medan, persis di Desa Kuta Cepu Kecamatan Simpang Kiri, sekitar 14 km dari Subulussalam jurusan Tapaktuan. Sedangkan jenazah korban Jumat sore dijemput keluarganya di Puskesmas Subulussalam dan dibawa ke Kutacane untuk dikebumikan.
Sumber di Polres Aceh Selatan yang dihubungi via saluran telepon Minggu (31/10) malam mengakui penemuan dua korban tersebut dan diduga digorok orang tak dikenal. Korban pertama Hasirin, di celananya tertulis kata "Cuak". Sedangkan korban Jamin, sebelumnya pernah mendapat ancaman agar segera meninggalkan Subulussalam.
"Namun korban kelahiran Pematang Siantar itu telah mengungsikan keluarganya ke Sidikalang Dairi", ucap sumber tersebut. Korban diduga dihabisi di rumahnya dan selanjutnya dibawa ke sungai. Sedangkan sepeda motornya merk RX King dan jutaan uang korban, dilaporkan raib dari kediamannya.
"Mencekam"
Sementara dari Subulussalam dilaporkan, jenazah korban Sabtu sore telah dibawa ke Sukadamai Kecamatan Salak, Dairi, Sumut, untuk dikebumikan di kediaman isterinya. Menyusul penemuan dua korban tersebut, membuat suasana kota Subulussalam yang sebelumnya ramai, kini mulai sepi dan mencekam. Sedangkan gelombang eksodus hingga Minggu malam terus berlangsung, dan ratusan warga asal luar daerah termasuk sejumlah warga kelahiran setempat ikut eksodus karena merasa terancam keamanannya.
Dari hasil pemantauan Waspada, pasar mingguan yang berlangsung setiap hari Minggu, mulai kemarin (31/10) menjadi sepi dari pengunjung. Pedagang sayur dari Sidikalang Dairi, tak muncul satupun karena ketakutan dan membuat harga sayur mendadak naik seratus persen lebih.
Suasana tersebut, kata sumber Waspada diperburuk dengan munculnya ancaman dan teror belakangan ini yang meminta agar seluruh warga yang berasal dari luar daerah, segera meninggalkan wilayah Simpang Kiri Aceh Singkil. (tim)
----------end----------