Ambon Kembali Tegang
____________________________________________________________________
AMBON (Waspada): Situasi dan kondisi keamanan di kota Ambon dan sekitarnya kembali tidak normal dan terjadi ketegangan akibat terjadi sejumlah insiden pada beberapa kawasan di dalam kota yang mengakibatkan korban jiwa berjatuhan dan satu rumah penduduk terbakar di kawasan Mardika.
Wartawan Antara Ambon yang melakukan pemantauan pada beberapa lokasi konflik hari Minggu (3/10), melaporkan, sebuah rumah penduduk dibakar massa di kawasan perbatasan Mardika-Batu Merah pada pukul 23.00 WIT, sementara korban jiwa satu orang dan sembilan lainnya luka-luka baik akibat tembakan aparat keamanan maupun senjata tajam dan senjata rakitan.
Kebakaran rumah penduduk di kawasan perbatasan Mardika-Batu Merah tidak dapat dipadamkan mobil pemadam kebakaran sehingga warga masyarakat setempat berupaya memadamkan kobaran api agar tidak merembes ke bangunan rumah penduduk lainnya.
Korban tewas yang teridentifikasi bernama James Lungan, 25, tertembus peluru tajam aparat keamanan di kawasan Batu Merah Dalam ketika korban hendak ke mengikuti ibadah minggu petang, dan satu korban lainnya, Novita Berhitu, 15, yang sedang berupaya menyelamatkan diri dari lokasi itu tertembus peluru di kaki kiri.
Satu korban lainnya yang teridentifikasi adalah Prada Hasan Sasole, anggota Kodam XVI Pattimura yang terkena panah waer di bagian kepala dan saat ini sedang dirawat di RS Bersalin Al Fatah Ambon.
Hingga berita ini ditulis, dilaporkan ketegangan terutama di kawasan Batu Merah masih terus berlanjut akibat terjadi konsentrasi massa antara ke dua pihak yang bertikai dan tembakan peringatan aparat keamanan secara beruntun disusul bunyi ledakan bom-bom rakitan.
Menyangkut penembakan aparat keamanan yang mengakibatkan tewasnya James Lungan, Pangdam XVI Pattimura, Brigjen TNI Max Tamaela ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima laporannya dan masalah ini telah dilanjutkan ke Pomdam setempat untuk ditindaklanjuti.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, beberapa saksi mata mengaku terjadinya ketegangan akibat sekelompok massa menuding kelompok lainnya melakukan penyerangan sehingga massa mulai melakukan konsentrasi, namun aparat keamanan yang melepaskan tembakan ke kelompok lainnya yang hendak menuju rumah ibadah namun disangka akan melakukan penyerangan.(ant)
----------end----------
|