26 Mei 2000
Situasi umum di Ambon hari Jumat tanggal 26 Mei 2000 relatif tenang. Laskar
Jihad kembali menekuni kegiatan bakti sosial berupa pembinaan mental,
pengobatan gratis dan pembersihan lingkungan. Terjadi perebutan kembali
wilayah Muslimin di Tobelo, Maluku Utara dari tangan-tangan kotor RMS.
Korban yang jatuh dipihak Muslimin sebanyak 7 orang meninggal dan 32
pasukan Kristen tewas.
Ribuan Muslimin Maluku Utara di Ternate, sejak pagi hingga malam hari
tanggal 25-26 Mei 2000, terus berusaha untuk merebut kembali desa Tobelo
dari tangan pasukan merah RMS. Dalam usahanya mempertahankan desa Tobelo,
pasukan merah bahu membahu dengan aparat kristen dari Yon 732 Banau,
sehingga mengakibatkan 7 Muslimin meninggal dunia serta 29 orang luka-luka
dan pihak Nasrani 32 orang tewas.
Atas berkat idzin Allah Subhanahu Wata*ala, Muslimin yang jumlahnya 1:10
dengan Nasrani akhirnya berhasil menduduki sebagian dari wilayah Tobelo,
Maluku Utara. Aparat dari Yon 732 Banau sebenarnya ditugaskan untuk menjaga
ruko di Papilo, ternyata justru memberondong Muslimin yang menginginkan
kembalinya tanah tumpah darah mereka. Sampai berita ini diturunkan, hari
Jumat tanggal 26 Mei 2000 pukul 11.00 WIB, kaum Muslimin sedang istirahat
di Galela untuk mengatur strategi agar dapat merebut kembali seluruh
wilayah Muslimin. Semoga Allah Subhanahu wa Ta*ala senantiasa memberikan
pertolongan-Nya kepada kaum Mujahidin, Amin ya Rabbal *Alamin.
Sementara itu di Ambon sejak tiga hari terakhir ini suasana terlihat agak
tenang, walaupun demikian kaum Muslimin senantiasa bersiaga penuh untuk
menjaga kemungkinan yang terjadi. Dikarenakan sudah diketahui oleh seluruh
Muslimin, bahwasanya pihak Kristen RMS selalu menyerang terlebih dahulu ke
desa-desa Muslimin. Sehingga Laskar Jihad yang jumlahnya sekitar 3150
laskar dan terus bertambah lagi, dapat menjalankan kegiatan rutinnya yakni
mengadakan bakti sosial, pengobatan cuma-cuma dan pembinaan mental di
kamp-kamp pengungsi Muslimin. Dan demi mendoakan agar kewibawaan Muslimin
dapat pulih kembali dan keamanan bagi Muslimin di Maluku, maka Panglima
Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah dengan petunjuk Ulama Ahlu Hadits dari
Timur Tengah, menyerukan untuk seluruh Muslimin berqunut Nazilah setiap
sholat wajib.
27-28 Mei 2000
Sudah berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 26 Mei 2000, Mujahidin
Ternate berusaha merebut kembali kec. Tobelo dan Galela dari tangan kotor
RMS (Serani istilah Kristen bagi orang Maluku, red). Hasilnya, pada hari
Sabtu-Ahad (tanggal 27-28 Mei 2000) sebagian besar wilayah Tobelo dan
Galela telah berhasil dikuasai Muslimin. Adapun korban di pihak Serani
(Nasrani) sebanyak 34 orang tewas dan 70 orang luka-luka. Sedangkan
kegiatan Laskar Jihad dalam kondisi yang relatif tenang di Ambon, yakni
mengadakan ta*lim di masjid-masjid, tabligh akbar di Leihitu dan bakti
sosial di desa-desa Muslimin.
Sekitar 2000-an orang pasukan putih dari Ternate dipimpin oleh Abu Bakar
Wahid al Banjari berhasil menguasai sebagian Tobelo dan Galela kembali.
Dalam upaya perebutan Tobelo dan Galela, Maluku Utara, tepatnya di desa
Mamuya, dari pihak Nasrani tewas sebanyak 34 orang dan luka-luka 70 orang.
Serangan fajar yang dilaksanakan pada Kamis pagi (25/5) sekitar pukul 05.00
WIT di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Provinsi Maluku Utara, yang dirancang
sedemikian rupa sehingga aparat pro Nasrani (Kompi C Batalion Inf. 732
Banau Maluku Utara) tidak dapat menghalangi laju gerakan Muslimin. Akibat
penyerangan mendadak ini, desa Mamuya, kecamatan Galela, Maluku Utara telah
dikuasai Muslimin. Berkaitan dengan hal ini, Pangdam RMS Max Tamaela
langsung berkomentar dalam waktu dekat akan melakukan rasia senjata tajam
serta senjata api dari tangan Muslimin yang dipergunakan dalam kerusuhan.
Sementara itu di Ambon, Provinsi Maluku, empat hari terakhir ini suasana
relatif tenang. Kendati demikian, Muslimin selalu bersiaga penuh untuk
menanggulangi kemungkinan yang dapat terjadi. Dan terus dilakukan kegiatan
pembinaan mental keislaman serta bakti sosial di daerah Air Kuning, Ahuru,
Air Salobar, Kapaha, Lorong Putri, Talake, Tanah Rata, Bukit Malintang,
Batu Merah Dalam dan Laha. Dikarenakan tidak ada massa Kristen yang
memprovokasi kerusuhan, maka kegiatan Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah
ini dapat dilakukan di pagi, siang dan malam hari. Bahkan direncanakan akan
diadakan tabligh Akbar di Leihitu. Demikian seperti dilaporkan dari Ambon
dan Ternate dari berbagai sumber (Ib).
29 Mei 2000
Keadaan umum di Ambon dan sekitarnya di Propinsi Maluku ini relatif tenang.
Rupanya para Nasrani sedang berupaya menyusun kekuatan lagi, sehingga tidak
ada provokasi dari pihak Kristen hingga hari ini Senin, 29 Mei 2000. Laskar
Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah yang berjihad di medan da*wah di Maluku terus
melakukan penyampaian nilai-nilai Islam. Kerusuhan yang memporak-porandakan
seluruh sisi-sisi kehidupan Muslimin di Maluku. Sangat memprihatinkan
keadaan mental keislaman dan jasmani Muslimin, sehingga Laskar Jihad
berupaya keras membimbing mereka meraih kewibawaannya kembali.
Alhamdulillah, pada hari Ahad tanggal 28 Mei 2000 Laskar Jihad telah
berhasil menyelenggarakan Tabligh Akbar tanpa insiden di jazirah Leihitu.
Di samping itu, kegiatan bakti sosial juga dilaksanakan di Air Kuning yang
terletak di daerah Batu Merah Atas melibatkan mahasiswa STAIN, masyarakat
setempat dan juga anggota Laskar Jihad. Kegiatan yang dilakukan antara lain
membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di jalan-jalan, memperbaiki
infrastruktur yang rusak dan lainnya. Selain itu bakti sosial juga
dilaksanakan di kampung Tanah Rata berupa perbaikan salah satu masjid di
kampung tersebut yaitu masjid Mujibur-rahman Tanah Rata dan perbaikan pos
siskamling kampung setempat. Kegiatan bakti sosial dan tabligh akbar ini
membuktikan misi yang diemban oleh Laskar Jihad yaitu rehabilitasi mental
dan fisik masyarakat muslimin yang sudah lama tertekan akibat perang,
sehingga tidaklah ada alasan bagi aparat (Max Tamaela) untuk mengusir
Laskar Jihad dari bumi Maluku.
Adapun kegiatan tabligh akbar di jazirah Leihitu yang terdiri dari 13 desa
muslim dimaksudkan untuk menyatukan barisan kaum muslimin disana. Tujuan
utama dari tabligh akbar ini yaitu untuk mendamaikan 2 desa muslim, yakni
desa Waka dan Hitu yang sebelumnya bertikai yang mengakibatkan meninggalnya
6 orang. Alhamdulillah dengan tabligh akbar ini mereka bisa berdamai.
Tabligh akbar ini diisi oleh panglima Laskar Jihad, Ustadz Ja*far Umar
Thalib , Ustadz Ali Fauzi dan Brigadir Jendral (Purn) Rustam Kastor. Cara
ini dihadiri oleh ribuan massa Muslimin, aparat Muslimin dari daerah
Jazirah Leihitu dan sekitarnya.
Maka sangatlah jelas misi Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah, yang
sekaligus sebagai Relawan dalam rangka membantu Muslimin dalam berbagai
bidang, terutama pemulihan jasmani dan rohani, sarana dan prasarana, serta
kewibawaan Muslimin Maluku. Laskar Jihad begitu menyatu dengan Muslimin di
Maluku, dan nampak jelas Pangdam RMS ini sangat risih dengan kehadiran
Laskar Jihad, dikarenakan rencana RMS dan panglima Kristen Agus Watimena
tidak berjalan mulus sebagaimana mestinya. Demikian seperti dilaporkan dari
Posko Jihad di Ambon dan Ternate pukul 12.00 WIB hari Senin 29 Mei 2000.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
(DI-30/05/00)