Malam Kamis [Waktu Maine] yang lalu saya spent 35 menit
nelpon ke Ambon. Yang saya telpon adalah Ukhti Berkah
Novita, alumnus FT Arsitektur UNDIP yang baru disiwuda
tanggal 30 April yang lalu. Dia sedang pulang ke Ambon
berlibur menengok keluarga. Ayah ukhti Novi adalah salah
satu dokter yang ketika itu aktif mengurus korban perang.
Sebelum ybs pulang, saya sempat minta tolong untuk melacak
jejak Amin [9 tahun]. Berita tentang Amin saya ketahui dari
Kompas. Ayah-ibu dan saudara anak itu dibunuh di depan matanya.
Amin lolos dari kekejaman kamu Nashoro Ambon krn anak itu sempat
melarikan diri ke hutan. Saya memang berencana mengambil Amin
an mengasuhnya spt saya mengasuh anak-anak saya.
Tapi jejak Amin tak diketemukan lagi. Kata ukthi Novi, anak itu
sudah tidak ada di markas Masjid Al Fallah [?]. Dia mengalami
kesulitan untuk melacak krn ancaman sniper dari pihak musuh.
Rumah ukhti Novi di perbatasan [berhadapan dengan wilayah
musuh], kalau keluar rumah harus ekstra hati-hati krn sniper
dari pihak lawan terus mengintai. Mereka menembak siapa saja
yang bisa dijadikan sasaran. Katanya, beberapa hari yang lalu
seorang anak kecil [perempuan] baru saja jadi korban sniper
[saya tidak nanya mati atau masih hidup].
Kalau mau keluar rumah harus pinter menyelinap di antara
angunan tinggi agar tidak jadi sasaran sniper. Saya sempat
nanya siapakah sniper itu? Dia bilang pihak musuh yang dibantu
aparat. Lebih tegasnya Brimob. Ada Brimob yang memihak musuh
[Kristen] dan menembaki pihak muslim [ini kesimpulan saya
setelah mendengarkan cerita ukhti Novi].
Laskar Jihad...
Ukhti Novi juga cerita kalau dalam perjalanan pulang ke Ambon,
dia berada satu kapal dengan anggota Lasjkar Jihad. Katanya,
di Ambon anggota LJ disebar ke daerah-daerah rawan. Yang
mereka lakukan sehari-hari adalah:
-memperbaiki rumah penduduk yang hancur krn perang.
-memperbaiki fasilitas umum yang hancur akibat perang.
-memberi siraman rohani kepada warga muslim Ambon lewat
pengajian rutin.
-mengajar anak-anak mengaji.
-mendirikan sekolah terbuka untuk anak-anak.
Tugas tambahan mereka --kata ukhti Novi sambil ketawa--
turun ke medan tempur. Ukhti Novi memang pernah melihat LJ
turun ke medan tempur ketika mereka mendengar ada anggota LJ
di wilayah lain jadi korban keganasan pihak musuh.
Kita...
Mendengar banyak purnawirawan yang melatih Lasjkar Jihad,
saya terharu. Meski sudah tua mereka ingin turut membela
saudaranya dengan caranya sendiri. Mendengar banyaknya
mahasiswa kedokteran yang menjadi relawan tim kesehatan
LJ, saya bangga dengan sikap mereka.
Kita tak bisa terlibat aktif seperti para purnawirawan
dan mhs kedoteran itu, tapi kita bisa take part dengan
cara lain. LJ pergi ke Ambon punya missi sosial yang
luhur [mereka bertempur hanya kalau terpaksa]. Missi
sosial itu perlu dana [bahan bangunan, misalnya]. Mari
kita beramai-ramai mendukung upaya pengumpulan dana
itu.
Wassalam,
=Usman Maine=
"Lord opens
our eyes to see what is beautiful, or
our minds to know what is true, or
our hearts to love what is good"
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh