BERITA ACEH WASPADA
SELASA, 4 OKTOBER 1999
6.450 Anak Pengungsi Masih
Belum Bisa Masuk Sekolah
LANGSA (Waspada): Sedikitnya 6.450 anak pengungsi di dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur hingga kini belum bisa masuk sekolah, kata salah seorang relawan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam Zawiyah Cot Kala Langsa, Lukmanul Hakim kepada Waspada di Langsa, Minggu (3/10).
"Jumlah tersebut baru dapat kami data di 11 kecamatan," tambah Lukman yang juga tercatat sebagai anggota pekerja Forum Feduli Hak Azasi Manusia (PPHAM) Aceh Timur.
Dari 11 kecamatan yang sudah terdata itu, kata dia, terdapat anak yang putus sekolah akibat jadi pengungsi terdiri dari 3.673 siswa setingkat sekolah dasar, 2.449 siswa setingkat SLTA.
Lebih rinci lagi anak yang putus sekolah itu terdapat di Kecamatan Pante Bidari 283 siswa setingkat SD, 68 siswa setingkat SLTP dan 35 siswa setingkat SLTA, Rantau Peureulak 563 setingkat SD, 253 setingkat SLTP dan 77 setingkat SLTA, Peureulak 162 setingkat SD, 89 setingkat SLTP dan 29 setingkat SLTA, Serba Jadi enam siswa setingkat SD dan dua siswa setingkat SLTP, Julok 2.216 setingkat SD, 1.859 setingkat SLTP dan 102 setingkat SLTA, Idi Rayeuk 190 setingkat SD, 58 setingkat SLTP dan 14 setingkat SLTA serta di Kecamatan Nurussalam 49 siswa setingkat SD, 31 siswa setingkat SLTP dan 12 siswa setingkat SLTA.
Selanjutnya di Kecamatan Seuruway 16 siswa setingkat SD, 12 siswa setingkat SLTP dan tujuh siswa setingkat SLTA, Karang Baru 36 setingkat SD, 20 setingkat SLTP dan 11 setingkat SLTA, Kejuruan Muda 129 setingkat SD, 91 setingkat SLTP dan 29 setingkat SLTA, serta di Kecamatan Manyak Payed 23 siswa setingkat SD, 16 siswa setingkat SLTP dan 12 siswa setingkat SLTA.
Menurut Lukmanul Hakim, alasan anak-anak tersebut tidak bisa lagi sekolah antaranya tidak punya kemampuan lagi orang tuanya untuk membiayai, tidak ada lagi perlengkapan sekolah karena rumahnya telah dibakar atau dijarah selama mereka mengungsi dan tidak ada transportasi ke sekolah serta akibat rumah sekolah sudah dibakar. (b13).
|