BANDA ACEH WAJIB JILBAB
BANDA ACEH, Radio Nikoya-FM (Senin, 27/9). Sejak sepekan ini masyarakat di
Kotamadya Banda Aceh khususnya kaum perempuan semakin banyak terlihat
menggunakan Jilbab (Kerudung) yang sebenarnya diwajibkan dalam ajaran Islam
sebagai penutup aurat bagi perempuan, suasana seperti ini membuat daerah
yang berjulukan "Serambi Mekkah" berubah total, sangat jarang kita temui
lagi perempuan muda yang bercelana ketat dan pakaian seksi seperti beberapa
bulan kemarin. Suasana bernuansa Islami ini mendapat banyak dukungan para
tokoh-tokoh masyarakat di Aceh yang sudah muak dengan budaya barat masuk ke
Aceh.
Dari hasil pengamatan reporter Radio Nikoya FM hari minggu (26/8) di pusat
pasar Aceh di Banda Aceh, tampak banyak masyarakat membeli peralatan Jilbab,
salah seorang mahasiswi yang ditemui saat berbelanja menuturkan, bahwa ia
membeli Jilbab untuk teman kost-nya, karena adanya isu bahwa mulai tanggal 1
Oktober 1999 nanti seluruh perempuan diwajibkan mengenakan Jilbab jika
keluar rumah di wilayah Kodya Banda Aceh dan Kab.Aceh Besar, sewaktu
ditanyakan berasal darimana isu tersebut, tak banyak orang dapat
menjawabnya, karena telah menjadi bahan pembicaraan dari mulut ke mulut yang
begitu santer dan tidak banyak yang merasa keberatan akan hal itu, karena
tujuannya baik.
Pekan lalu puluhan masyarakat di Aceh Besar juga melakukan sweeping di salah
satu tempat wisata pantai pada malam hari yang sering digunakan untuk memadu
kasih para pemuda-pemudi hingga orang tua yang puber kembali, masyarakat
setempat sempat kesal terhadap pengusaha tempat wisata tersebut yang tetap
membandel tidak menutup kawasan itu di malam hari, padahal sepekan
sebelumnya mereka telah mengingatkan secara baik-baik.
Sementara itu di Kabupaten Pidie, khususnya di Kota Sigli, suasana tetap
ramai walaupun isu adanya selebaran yang melarang kantor pemerintah
beroperasi mulai tanggal 1 Oktober 1999 begitu santer, sejauh ini belum
dapat dipastikan apakah pegawai negeri sipil di pidie akan meliburkan
dirinya. Kondisi Daerah Istimewa Aceh sepekan ini secara keseluruhan relatif
lebih kondusif setelah pasukan PPRM di tarik ke barak mereka, pengungsi
hanya di jumpai di 4 titik lokasi, salah satunya di Irob Pidie, sebahagian
besar telah kembali ke desa mereka masing-masing, Suasana Kota Industri
Raksasa Lhokseumawe di Aceh Utara dari pengamatan reporter Radio Nikoya FM
sejak Jum'at (24/9) lalu hingga minggu siang, tampak suasana kota kembali
bergirah walaupun tak seramai dahulu, keadaan lalulintas Lhokseumawe - Banda
Aceh pada siang hingga sore ramai kembali, hanya ada di dua tempat di Aceh
Utara dan Pidie dilakukan sweeping oleh aparat kepolisian dari Brimob dengan
cara yang sangat simpatik, setiap memeriksa kendaraan yang lewat, petugas
keamanan menyetopnya dengan memberi hormat dan senyuman sembari mengucapkan
salam "Assalamualaikum", masyarakat tampak tidak terlihat takut dan trauma
lagi pada aparat dan dengan senang hati memperlihatkan KTP mereka serta
tidak keberatan kendaraannya di periksa petugas kepolisian tersebut. Hal itu
juga dialami oleh rombongan reporter Radio Nikoya FM bersama Reporter
Televisi, sekembali dari Kota Lhokseumawe menuju Banda Aceh. Akankah suasana
seperti akan dapat bertahan ? (Tim).
News Division
RADIO NIKOYA 106.15 FM
Banda Aceh Hit Radio Station
URL : http://come.to/nikoyafm
|