Pelurusan Berita Untuk Koran PR

CONTENTS

KOMENTAR IKHWAN KEPADA HARIAN PR (sebuah harian yang terbit di Jawa Barat)



Kapolres Ambon Jelaskan Insiden Penembakan AMBON, (PR).-
PR : Insiden penembakan oleh aparat keamanan sehingga delapan nyawa melayang dan 55 lainnya luka berat ringan, Jumat petang (10/9), terjadi akibat mereka mendesak aparat keamanan untuk menyerang kelompok lain, kata Kapolres P. Ambon dan P. P Lease, Letkol Pol. Ghufron.

Ikhwan : sebagai orang yang terlibat langsung dan ada di lokasi dimana warga muslim ini dibantai, kesimpulan yang di ambil Letkol Ghufron ini begitu tergesa-gesa. Tidak ada sedikit pun upaya penyerangan dari pihak Islam kepada aparat. Bahkan saat itu, hanya ada negosiasi antara kedua pihak. Masya Allah, bagaimana negosiasi itu dianggap sebagai sebuah penyerangan...?? Sementara ummat Islam yang ada saat itu di blokade dengan mobil serta barisan aparat yang tidak mungkin untuk ditembusi.

PR : "Massa dalam jumlah ribuan orang dan berkonsentrasi di kawasan simpang Jl. AY Patti dan Jl Slamet Riady, tepatnya di depan Mapolsek Sirimau itu, melemparkan bom rakitan dan tembakan senjata rakitan terhadap aparat keamanan," katanya kepada wartawan di Ambon, Sabtu petang.

Ikhwan : Massa saat itu tidak cukup seribu orang. Saya memperkirakan hanya sekitar 800 ratus orang. Bom rakitan itu meledak 20 meter disamping saya, dan cukup jauh dari aparat yang menembak. Satu senjata rakitan berbunyi setelah puluhan peluru korban lari dan yang tertembak berguguran. Saya yang berada saat itu, dan hanya 50 meter dari aparat ikut tiarap dan melihat bagaimana aparat dengan gaya koboinya memuntahkan peluru ke massa muslim. Beberapa orang disamping saya ikut roboh. Salah seorang yang dekat dengan saya kepalanya pecah dan meninggal seketika. Saya tidak dapat berbuat banyak kecuali ikut tiarap. Dua korban disamping saya juga berlumuran darah. Aparat tidak menghentikan pelurunya. Dan 52 orang mengalami luka tembak serta 8 orang meninggal seketika. Ya Allah ..... Inikah balasan terhadap massa muslim yang dianggap menyerang...??

PR : Serangan itu mengakibatkan seorang anggota Marinir dan Armed mengalami luka-luka sehingga aparat keamanan yang tengah melakukan barikade terpaksa melepaskan tembakan peringatan.

Ikhwan : Memang satu orang aparat marinir terluka dan hanya terluka ringan. Namun, sebelumnya aparat terlebih dahulu memberondong pelurunya ke massa muslim. Saat negosiasi berlangsung, komandan lapangan dari Marinir berbicara lewat pengeras suara agar massa muslim tenang dan menjaga kemanan. Selang beberapa menit, terjadi negosiasi antara aparat dengan beberapa orang. Belum lagi negosiasi tsb berakhir, terdengar tembakan dari aparat marinir. Massa muslim termasuk juga saya saat itu mundur. Dan saat berikutnya, berondongan suara senapan aparat terdengar. Kami yang ada pada saat itu langsung tiarap. Bagaimana aparat diserang, sementara mereka menggunakan senjata otomat..??? Melihat banyak korban berjatuhan, seorang warga muslim yang memegang senjata rakitan langsung mengarahkan senjatanya ke arah aparat. Dan satu yang terluka ringan.

PR : Dia mengatakan, tindakan aparat keamanan khususnya Marinir dan Armed di depan Mapolsek Sirimau awalnya bersifat persuasif dengan melakukan negosiasi, namun massa tetap melakukan pengujatan terhadap mereka sambil melepaskan tembakan senjata rakitan dan bazoka yang amunisinya terdiri atas belerang korek api dan paku beton.

Ikhwan : Awalnya tindakan persuasif, saat massa muslim menyambutnya dengan negosiasi, timbul tindakan brutalisme. Bila mereka = warga muslim = (dalam jumlah banyak) difitnah melepaskan tembakan senjata rakitan dan bazooka, kenapa hanya satu marinir yang terluka...??

PR : Kerumunan massa sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIT berkonsentrasi di sekitar kawasan Mapolres P. Ambon dan P. P Lease namun dapat dibubarkan setelah dilakukan negosiasi.

Ikhwan : Kerumunan massa dapat dibubarkan dengan berondongan senjata sebelum negosiasi berakhir. Bagaimana massa tidak bubar sementara aparat telah gelap mata..??? Puluhan orang di samping saya berteriak histeris menyaksikan korban-korban berlumuran darah...... Inikah wajah penegak keamanan kita di negeri ini..??

PR : Kemudian pada pukul 11.30 WIT, konsentrasi massa muncul di depan Rumah Sakit Dr. Latumeten dan lorong Soabali yang saling melempar batu, namun dapat dihalau. Konsentarsi massa kembali terjadi pada pukul 14.20 WIT tapi aparat keamanan kembali membubarkan mereka dengan beberapa tembakan peringatan ke udara.

Ikhwan : Saudaraku kaum muslim Betapa sebuah kenyataan telah dirubah dengan konspirasi. Saat ummat ini telah menderita, mereka masih dituduh sebagai pihak yang bersalah Tragedi di Tanjung Priok, Aceh dan Ambon, adalah bukti-bukti tentang ketidakberdayaan ummat ini. Akankah kita inginkan Ambon kembali menjadi Bosnia dan Kosovo. Saudaraku, mari kita menyisakan beberapa detik waktu kita, berpikir sejenak tentang nasib perjuangan saudara-saudara kita di Ambon. Pinta dari kami, sebarkanlah berita perjuangan di Ambon kepada semua saudara muslim.

Ya Allah, Berikanlah kesyahidan kepada saudara-saudara kami yang telah menjadi korban dalam tragedi Pos Kota.
Lapangkanlah dada - dada kami dengan limpahan rahmat-Mu.
Kerinduan kami akan syahid di jalanMu telah begitu mengakar dalam dada kami.
Tak selangkahpun kami mundur untuk membela syariatMu.
Ya Allah, saat pemimpin-pemimpin kami sibuk mengurus harga dirinya di hadapan kaum-kaum yang Engkau laknati
Kami tetap istiqamah membela agama Mu dan saudara-saudara kami
Ya Allah, azzam dalam diri kami tetap kuat untuk berjihad.
Sucikanlah hati-hati kami dan matikanlah jiwa-jiwa kami dalam syahid di jalan-Mu
Amin Ya Allah.



Ikhwan S. Majid di Ambon
============================
N.b. Jazakallohu khairan katsiran kepada saudaraku Akh M.Raflin, Akh M.Yusuf, Akh C. Nurdin, Akh Check dan Saudaraku di Tasnim Group. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas usaha Antum semuanya
============================