BERITA UTAMA WASPADA
MINGGU, 24 OKTOBER 1999
Belawan Lumpuh
BELAWAN (Waspada): Ratusan supir truk di Belawan, Sabtu (23/10) menghentikan kegiatan dengan cara tidak mengoperasikan armada truk mereka untuk mengangkut barang dari pelabuhan Belawan,menyusul tindakan premanisme yang melakukan pemerasan dan penjarahan terhadap barang-barang yang mereka angkut.
Aksi itu mengakibatkan kegiatan bongkar muat di pelabuhan Belawan lumpuh total dari mulai pagi hari hingga sore.
Pantauan Waspada di lapangan melihat, para supir yang enggan mengoperasionalkan armadanya dengan tertib memarkirkan armada truk yang mereka bawa di dalam wilayah pelabuhan dan diluar pelabuhan.
''Percuma saja kami mengoperasikan armada kami karena kami akan menjadi korban pemerasan dan penjarahan,'' teriak para supir.
Menurut para supir, saat ini sepanjang jalan mulai dari pintu keluar pelabuhan hingga ke perbatasan Belawan merajalela aksi pemerasan sekelompok peremen bersenjata golok maupun balok.
Para preman tersebut dengan beringas menghempang jalan truk atau dengan cara menaiki badan truk yang sedang jalan dan selanjutnya dengan senjata terhu-nus mengancam supir agar menyerahkan uang.
''Jadi, uang yang kami peroleh dari ongkos angkut barang itu akhirnya habis diberikan kepada para preman yang tanpa dapat dicegah petugas keamanan,'' ujar seorang supir yang tak bersedia disebut namanya demi keamanan.
Katanya, kami para supir ini bukan saja menjadi korban pemerasan, yang paling parah lagi barang-barang yang kami angkut dijarah oleh mereka.
''Begitu lepas dari pemerasan preman,kami harus berhadapan lagi dengan kelompok penjarah dari bajing loncat,'' jelas supir.
Dihempang
Mogoknya para supir truk juga berkaitan dengan adanya penghempangan dari jalan raya pelabuhan Belawan menuju jalan tol Balmera.Penghempangan jalan yang dilakukan puluhan preman yang dikerahkan oleh yang mengaku sebagai pemilik jalan bukan hanya duduk-duduk di badan jalan tetapi mereka juga memasang tenda di badan jalan, sehingga arus lalu lintas tersendat.
Penghempangan yang telah berlangsung sejak Kamis (21/10) hingga saat ini belum mampu diatasi petugas keamanan.Sementara menurut sumber para preman yang menghempang jalan tersebut dibayar oleh yang mengaku pemilik tanah Rp 15 ribu per orang.
Adpel Belawan Barzuweh sejak penghempangan badan jalan ini telah meminta bantuan petugas keamanan untuk mengambil tindakan.Terakhir Jum'at (22/10),Adpel Belawan membuat laporan tertulis kepada Kapoltabes Medan tentang suasana yang terjadi, namun belum berhasil diatasi.Tenda-tenda masih terpasang di badan jalan sementara lalu lintas menuju tol dialihkan pada jalur lain.
Sedangkan aksi mogok supir dapat diatasi pada Sore Sabtu(23/10), setelah petugas Polsekta Belawan melakukan penyergapan terhadap delapan preman yang sedang melakukan pemerasan.Salah satu korban pemerasannya adalah Kasat Serse Poltabes Medan Mayor Pol Drs. Mahfira Zen yang saat itu kebetulan melintas di Belawan.Dia diperas preman di kawasan Kampung Salam,Belawan.(m37)
----------end----------