GAM Lawan PPRM, Tiga Tewas Satu Luka-Luka

CONTENTS

Date: Sun, 20 Jun 1999 12:34:40 +0700
From: KOALISI NGO HAM Aceh [koalisi-ham@aceh.wasantara.net.id]


GAM Lawan PPRM, Tiga Tewas Satu Luka-Luka

Sebuah pertempuran selama hampir setengah jam di areal persawahan Desa Matang Sijuek, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, 55 KM arah Timur Lhokseumawe, antara Pasukan Penindak Rusuh Massa (PPRM) dengan milisi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sabtu (19/6) pagi mengakibatkan tiga anggota GAM tewas dan satu anggota PPRM luka-luka. Selain tiga anggota GAM yang tewas, dikabarkan satu orang lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup bersama berbagai atribut, senjata dan dokumen GAM dari sebuah rumah yang diduga digunakan sebagai markas.

Pertempuran yang bermula di areal pemukiman penduduk itu terjadi ketika empat Peleton (100 orang) anggota PPRM melakukan operasi setelah menerima laporan adanya sekelompok orang sipil bersenjata di daerah itu. Sementara anggota PPRM yang terluka langsung diterbangkan dengan helikopter menuju ke salah satu rumah sakit di Medan, Sumatera Utara.

.Korban-korban yang tewas dari pihak GAM antara lain Hamdani (28) penduduk Alue Seureudang, Hanafiah Salam (25) warga Alue Ie Puteh, dan Bukhari (22) penduduk matang Sijuek Barat. Sementara anggota GAM yang ditangkap oleh pihak keamanan dalam keadaan selamat adalah Nasruddin Ali (39) warga Desa Matang Cibrek, Baktiya, Aceh Utara. Ketika ditangkap Nasruddin masih menggenggam sepucuk pistol jenis FN. Sedangkan anggota PPRM yang terluka adalah Sertu Rachmad Ali, anggota Kompi Markas (Kima) Korem 011/Lilawangsa.

Wakil Komandan Satgas PPRM, Kolonel Drs. Teuku Ashikin yang memimpin langsung operasi penyerangan Sabtu pagi itu kepada wartawan menjelaskan, pihaknya memasuki wilayah yang diserang itu berdasarkan adanya laporan bahwa di sana banyak warga sipil yang bersenjata. "Sesuai dengan tugas yang kita emban, kita melakukan penggeledahan rumah-rumah penduduk untuk mencari senjata. Sedangkan penduduknya Lillahi ta'ala tidak ada yang disakiti," kata Kolonel Ashikin yang putra Aceh itu sambil menambahkan bahwa untuk memasuki rumah penduduk pun mereka mengucapkan Assalamualaikum.

Dijelaskannya, pada saat mereka memasuki salahsatu rumah , tiba-tiba empat laki-laki yang berada di dalam rumah tersebut melarikan diri seraya melepaskan tembakan ke arah pihak keamanan. Tetapi karena tembakan tersebut dilakukan ditengah-tengah pemukiman penduduk, pihak PPRM tidak melakukan balasan secara frontal, karena khwawatir akan dapat mencelakakan penduduk sekitar. Pihaknya, kata Ashikin yang kelahiran Sigli itu, membalas dengan tembakan ke udara untuk menggiring para penyerang menjauhi pemukiman penduduk. Setelah pengejaran sampai di areal persawahan barulah pihak PPRM melakukan balasan tembakan dengan frontal.

Setelah pertempuran berlangsung sekitar 25 menit lebih, pada sekitar pukul 09.00 WIB PPRM berhasil menguasai keadaan dengan melumpuhkan keempat penyerangnya, dan salah satunya ditangkap dalam keadaan hidup. Menurut Ashikin, bersama tawanannya mereka juga berhasil menyita dua pucuk senjata api laras panjang jenis AK-47 dari tangan anggota GAM yang tertembak, dan 120 butir peluru, serta 1.500 butir peluru kaliber 5,56 dan granat GLM sebanyak 19 butir.

Dari rumah yang menjadi persembunyian keempat anggota GAM tersebut juga berhasil disita puluhan KTP Aceh Merdeka, bendera GAM, sejumlah tombak, dan beberapa dokumen penting GAM. Barang-barang sitaan tersebut, petang kemarin juga sempat disaksikan oleh Kapolri Jenderal Pol. Drs. Roesman Hadi yang bersama sejumlah petinggi Polri sedang melakukan kunjungan singkat ke Lhokseumawe.


Divisi Kampanye
Koalisi NGO HAM
Jl. Taman Siswa No.23
Merduati Banda Aceh
Telp/fax : 0651-31834
Email : Koalisi-ham@aceh.wasantara.net.id