GUS DUR TERIMA TIM REKONSILIASI MALUKU

CONTENTS

Muslim world news On-line

Date of Publication: April 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

GUS DUR TERIMA TIM REKONSILIASI MALUKU


Thursday, April 20, 2000/12:01:29 PM

Jakarta, 20/4 (ANTARA) - Presiden Abdurrahman Wahid pada Kamis di Bina Graha menerima 10 warga masyarakat baik yang berasal dari umat Islam maupun Kristen yang ingin secepatnya mewujudkan rekonsiliasi di antara mereka.

"Pertikaian hanya menghasilkan penderitaan dan kami tidak ingin menderita lagi," kata Ketua Tim Pencari Solusi Rekonsiliasi Masyarakat Mauluku Versi Kalangan Bawah, Ali Salampessy kepada pers.

Ali mengatakan tim ini terdiri atas lima orang Islam dan lima orang kristen. Mereka telah menyampaikan rencana kegiatan mereka baik yang bersifat darurat maupun program pemulihan.

Program darurat antara lain mencakup pembagian sembako serta pengadaan material untuk membangun kembali mesjid-mesjid dan gereja.

Rumah-rumah ibadah itu akan dibangun bersama-sama oleh orang Kristen dan Muslim, sementara itu program pemulihan antara lain mencakup pembentukan pos keamanan lingkungan serta mendorong pemerintah secepatnya melakukan rehabilitasi fisik.

Sebelumnya, Presiden membuka pertemuan orang-orang Tionghoa dari suku Hakka atau Khe. Orang-orang keturunan Tionghoa dari wilayah utara itu tanggal 19 dan 23 April 2000 mengadakan pertemuan atau konvensi untuk membahas peranan suku Hakka terutama yang berada di Asia Tenggara.

Dalam sambutan singkatnya, Gus Dur mengharapkan orang-orang Hakka termasuk yang berada di Indonesia memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah Indonesia bagi program pemulihan ekonomi dan moneter setelah terjadinya krisis moneter selama beberapa tahun terakhir ini.

Ketua panitia penyelenggara, Nurdin Purnomo kepada wartawan mengatakan, bahwa di seluruh dunia terdapat sekitar 130 juta orang Hakka.

Sebagian orang Tionghoa di Indonesia termasuk Hakka. Nurdin Purnomo menyebutkan orang Hakka yang terkenal di Indonesia antara lain adalah Prajogo Pangestu dan Usman Atmadjaya.

Sedangkan di luar negeri, antara lain Lee Kuan Yew, Sun Yat Sen serta Deng Qiao Ping.

(L.RU-03/ND-05/20/04/:0 11:52)

2004001154 NNNN

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-20/04/00)
Source : ANTARA