Ternate PKPU -Pertikaian kembali terjadi di Galela menyusul kejadian di
Mamuya yang menewaskan 36 orang pekan lalu. Kali ini terjadi di Desa Duma,
Malete dan Soata Baru. Kejadian dimulai di pagi-pagi buta pukul 5.00 waktu
setempat sekelompok orang sudah siap-siap dengan senjata menuju Duma. Desa
inilah yang menjadi komunitas terbesar kelompok merah di galela. Kelompok
putih langsung bisa memporakporandakan desa yang mejadi basis penampungan
kelompok merah. Setelah selesai satu desa mereka kembali melanjutkan
menyerang ke desa Malete dan Soatabaru. Persisi tengah hari ketiga desa itu
sudah bisa dikuasai oleh pihak putih. Para obet-obet kocar-kacir
menyelamatkan diri ke desa Roko yaitu desa pedalaman Galela dekat dengan
perbatasan dengan Kecamatan Galela. Kejadian dari pihak putih 3 meninggal,
1 hilang, 5 luka berat dan 31 luka ringan. Untuk pihak merah belum
diketahui jumlah korban. Nama _ nama yang meninggal tersebut adalah
1.. Rusli Zen asal Dokulamo Galela
2.. Rohimin Kodja asal Soa Konora, Galela
3.. Angele Din-din asal Soa Konora, galela
Sedangkan yang hilang bernama Dahlan Dabi-dabi.
Nama-nama yang luka berat :
1.. Halim Ghofur asal Simau, Galela
2.. Zaki Gubu asal Simau, Galela
3.. Hamid asal Simau Galela
4.. Multan Ando asal Igobula, Gallela
5.. Opan Man asal Igobula, Galela
Untuk identitas korban yang luka ringan belum teridentifikasi. Sebab-sebab
luka atau korban pun belum teridentifikasi pula.
Dengan demikian, praktis bahwa di Kecamatan Galela sudah tidak ada kekuatan
merah yang berarti kalau tidak bisa dikatakan bersih dari obet. Sampai
berita ini ditulis 22.30 WIT masih terjadi evakuasi korban menuju Ternate
baik yang luka-luka maupun yang syahid.. "Bahkan meskipun korban orang
Galela akan tetap dikubur di Ternate", kata Habib Muhammad, ketua Posko
Alishlah. "Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan pengungsi Galela yang
sementara di Ternate agar segera kembali ke asalnya. Sehingga Galela akan
segera pulih kembali", dikatakan lewat telepon dengan nada datar. "Sekarang
sudah disiapkan tiga buah liang kubur untuk acara pemakaman besok".
lanjutnya.
Habib Husen Alhabsyi ada di Ternate
Keberadaan di Ternate kurang banyak dapat sorotan bagi media publik. Namun
kiprahnya di Ternate sangat terasa bagi para mujahidin yang haus akan pompa
siraman rohani. Kedatangan sejak 4 hari lalu dan besok rencananya akan
meninggalkan ke Ternate. Memang agenda utama ke Ternate untuk memberi
semangat kepada para mujahidin agar jangan berhenti berjuang. Ustadz yang
dalam pantauan PKPU Ternate mengadakan Tabligh atau ceramah di Masjid
Alfajri (markas mujahidin di Ternate) dan Masjid Nurul Bahar di Tomolow
Tidore. Selain itu juga mengadakan ceramah udara lewat Radio Hikmah FM.
Salah satu yang jadi tuntutan dalam ceramahnya adalah menuntut kepada
pemerintah dalam hal ini Gubernur dan Bupati Maluku Utara untuk segera
membangun kembali Sekolah Alkherat yang dibakar oleh orang Nasrani di
Tobelo. Bila tidak maka Ternate akan digoyang, demikian tegas Ustads yang
pernah dituduh dalam peledakan Bom di Borobudur itu. ***
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
(DI-30/05/00)