Ibnu Khattab Komandan Militer Mujahidin
Kaukasus:
“Kami Dilarang Membunuh Wanita dan
Anak-anak”
|
|
Ibnu
Khattab dijuluki “The Lion of Chechnya”.
Selain berani ia juga sangat ditakuti oleh tentara
Rusia. Bersama Shamil Basayev dan Salman Raduyev, mereka dicap
oleh pemerintah Rusia sebagai “the most wanted and
dangerous man in Chechnya”. Berikut ini terjemahan
bebas dari wawancara eksklusif dengan salah satu komandan
militer mujahidin terkenal di Kaukasus
itu.
Apa latar belakang jihad di
Dagestan?
Jihad di Dagestan dimulai setelah invasi pasukan Rusia
memasuki kota-kota muslim di Dagestan di mana UU syari’ah
diterapkan. Kota-kota seperti Karamakhe, Shabanmakhe dan
beberapa kota di wilayah Soumada, memisahkan diri dari
pemerintahan Dagestan pro-Rusia pada 1998 lalu. Dalam sejarah
Kaukasus telah dikenal sejak dulu bahwa bangsa Chechen dan
Dagestan adalah sama. Mereka punya keimanan yang sama, sejarah
yang sama dan hidup bersama dalam jangka waktu yang lama
bahkan bertempur bersama-sama melawan musuh bersama, komunis
Rusia.
Beberapa pekan sebelum berlangsungnya jihad di Dagestan,
pemerintah Rusia mengerahkan polisi-polisi khusus yang
terlatih dan bersenjata berat untuk memerangi kaum muslimin di
wilayah Kaukasus, khususnya terhadap penduduk Dagestan yang
kembali ke Islam dan mengamalkan syari’at Islam. Bahkan
pemerintah Dagestan meminta Rusia agar mengirim militer ke
desa-desa muslim. Selanjutnya mujahidin dari Kaukasus,
khususnya mujahidin Dagestan, meminta pemerintah Dagestan
untuk menggunakan cara-cara legal dan terhormat untuk
menghentikan situasi ini.
Sayangnya, anjuran ini tidak didengarkan. Sebaliknya,
pemerintah Dagestan dan Rusia mulai melakukan pemboman dengan
artileri berat dan serangan udara. Itulah yang dilakukan oleh
tentara Rusia. Beberapa pekan setelah pemboman, mujahidin
memutuskan untuk meladeni pasukan Rusia yang telah bercokol di
wilayah ini, di bawah pimpinan umum Shamil Basayev, komandan
tempur seluruh mujahidin. Saya sendiri menjadi komandan
operasi militer. Setelah melalui beberapa perencanaan, kami
memasuki wilayah Botlikh di Dagestan, dan terlibat konfrontasi
senjata dengan pasukan Rusia.
Di
Botlikh kami menghancurkan 5-7 helikopter tempur dan 2 pesawat
tempur Rusia. Kemudian 18 kendaraan tempur (BMP, BTRs, dll)
hancur, lebih dari 400 tentara Rusia (atas idzin Allah)
terbunuh dan terluka. Kami juga menghancurkan sebuah
helikopter di mana 3 orang jenderal senior Rusia dan banyak
pejabat tinggi AU Rusia terbunuh. Kerugian-kerugian ini telah
banyak diberitakan oleh televisi Rusia. Fakta ini tidak bisa
disembunyikan oleh media dan pemerintah
Rusia.
Sementara pihak mujahidin hanya menderita kerugian kecil,
yaitu beberapa kendaraan kami yang hancur, tapi itu pun
berhasil kami bawa kembali. Kami kehilangan 38 saudara kami
yang menemui syahidnya, semoga Allah menerima kesyahidan
mereka. Sekitar 25 mujahidin luka ringan, dan 15 lainnya
menderita luka yang memerlukan waktu untuk memulihkannya.
Dalam operasi militer di Botlikh, wakil komandan militer kami,
Hakeem Al-Madani, menemui syahidnya. Demikian juga dengan
Sheikh Abu Musab (dari Aljazair). Pasukan Rusia menggunakan
segala macam senjata untuk melawan mujahidin, mulai dari
serangan udara, tank, artileri berat dan bom napalm, mortir,
kendaraan militer, dan masih banyak lagi.
Setelah 19 hari di Dagestan, kami menarik diri. Adalah sangat
tidak mungkin menjadikan Dagestan sebagai basis tetap kami dan
melakukan konfrontasi dengan Rusia yang memiliki angkatan
bersenjata kuat dan besar di dunia. Strategi yang paling
mungkin dilakukan oleh mujahidin adalah “serang dan pindah”,
memukul sebanyak mungkin konvoi kendaraan militer, menyerang
pangkalan militer dan pos-pos komando, seperti halnya jihad di
Chechen. Tiga hari setelah meninggalkan Dagestan, pasukan
Rusia mengepung Karamakhe sekali lagi. Karamakhe adalah salah
satu kota di Dagestan yang menerapkan syari’at Islam. Kota ini
dan penduduknya tidak pernah terlibat dalam setiap masalah
internal pemerintah Dagestan atau setiap pertempuran melawan
polisi militer Dagestan. Tapi tepat pukul 24.00 malam, pasukan
Rusia menjatuhkan bom-bom sebagai kampanye melawan Karamakhe.
Sekali lagi mujahidin dan kaum muslimin di wilayah tersebut
meminta pemerintah Dagestan untuk menghentikan aksi pemboman
oleh pihak Rusia. Namun tidak ada yang mendengarkan seruan
tersebut. Oleh karena itu, ini kewajiban kami untuk pergi dan
menolong saudara-saudara muslim di Dagestan untuk melawan
kekuatan syetan, sebagaimana telah kami lakukan di Botlikh.
Kenapa Rusia membom penduduk sipil
Chechen?
Rusia menggunakan dua cara dalam membom desa-desa di Chechen
yang telah menewaskan wanita dan anak-anak. Pertama, mereka
terus-menerus membombardir desa-desa Chechen dekat perbatasan
Dagestan dengan altileri berat. Kedua, mereka melancarkan
serangan udara terhadap kota-kota dan desa-desa di seluruh
Chechnya. Pada 27 September 1999, sekitar 400 penduduk sipil
terbunuh dan 700 lainnya luka-luka, kebanyakan wanita dan
anak-anak. Ratusan penduduk mengungsi dari daerah-daerah yang
menjadi sasaran pemboman. Sekitar 15-20 kota-kota dan
desa-desa telah dibom, 4 desa luluh lantak, tak tersisa satu
buah rumah pun. Sampai hari ini, kampanye pemboman masih terus
berlanjut di sebagian wilayah Chechnya, menambah kerugian
penduduk sipil. Serangkaian protes telah dilakukan di Grozny
atas aksi pemboman tersebut, bahkan secara khusus Presiden
Chechnya, Aslan Mashkadov, melakukan protes kepada
Rusia.
Tetapi siapa yang akan mendengar protes mereka? Pernyataan
perang bukanlah hal baru bagi penduduk Kaukasus umumnya dan
Chechen khususnya. Sebagian besar penduduk di wilayah ini
telah menyatakan perang melawan komunis Rusia. Setiap orang
siap untuk berperang melawan rejim Rusia yang menindas, insya
Allah. Anda dan Shamil Basayev dituduh otak di
balik peledakan-peledakan gedung di Moskow?
Sebelum saya menjawab hal itu, izinkan saya mengajukan
beberapa pertanyaan kepada anda.
Pertama, kemana suara media dunia (Barat) ketika polisi
militer Dagestan dan pasukan Rusia mengepung kota-kota
Karamakhe, Shabanmakhe dan wilayah Soumada, melakukan pemboman
dengan serangan udara dan artileri berat hanya karena
kota-kota tersebut ingin melaksanakan syari’at Allah?
Kota-kota dan wilayah tersebut tidak pernah terlibat dalam
setiap masalah internal pemerintah, juga tidak pernah membuat
masalah dengan pemerintah Dagestan dan Rusia.
Kedua,
mengapa media dunia diam membisu ketika lebih dari 500 wanita
dan sekitar 1000 anak-anak mencari perlindungan dan
meninggalkan kotanya selama pemboman besar-besaran Rusia?
Banyak yang terbunuh dan terluka selama pemboman Rusia
tersebut.
Ketiga, mengapa seluruh dunia menolak untuk berdiri dan
mengutuk pemboman setiap hari desa-desa di Chechen? Kerugian
yang diderita sampai sekarang telah mencapai 400 orang
terbunuh dan 700 terluka, dengan ribuan kehilangan tempat
tinggal. Sekitar 15 sampai 20 desa dan kota hancur seluruh dan
sebagiannya.
Terakhir, mengapa dunia dan PBB menolak untuk menekan
pemerintah Rusia untuk mengimplementasikan kesepakatan yang
telah ditandatangani antara Rusia dan Chechnya setelah perang
Chechnya pada 1996? Mengapa bandara Grozny tidak dibuka untuk
jalur internasional? Mengapa perbatasan Chechen tetap ditutup?
Mengapa Rusia mengembargo Chechen di bidang perdagangan dan
supply?
Kami sebagai muslim dan mujahidin berperang hanya melawan
tentara-tentara kafir. Adalah dilarang bagi kami untuk
membunuh wanita dan anak-anak. Ini merupakan bagian dari
keyakinan agama kami. Segala bentuk pemboman dan pembunuhan
itu dilakukan oleh tentara Rusia terhadap penduduk sipil
Chechen karena mereka tidak dapat mengalahkan mujahidin di
medan perang, sekalipun mereka menganggap sebagai angkatan
bersenjata terbesar di dunia. Mereka membom wanita dan
anak-anak untuk membalikkan masyarakat agar melawan mujahidin.
Mereka membuat makar tetapi Allah sebaik-baik pembuat makar.
Selama pasukan Rusia terus menerus melakukan kampanye pemboman
melawan penduduk Chechen dan menindas muslim di Kaukasus, kami
tidak bertanggungjawab terhadap rangkaian pemboman di Moskow
dan Rusia. Tentu saja, dunia akan menuduh Shamil Basayev dan
saya berada di belakang aksi pemboman di Moskow dan Rusia.
Kami menolak bertanggungjawab atau menjadi bagian dari
permainan dari serangkaian pemboman tersebut. Peran dan
tanggungjawab kami adalah mengorganisir mujahidin untuk
melawan para agresor Rusia di wilayah Kaukasus.
Ada rumor yang menyatakan bahwa anda menerima $25
juta dari Osama Bin Laden?
Barat dan
sebagian dari negara-negara menuduh Osama Bin Laden menjadi
sponsor utama dan mengorganisir apa yang dinamakan dengan
‘International Terrorism’, hari ini. Tapi sejauh yang kami
tahu, ia adalah saudara kami (brother in Islam). Ia adalah
seorang yang berpengetahuan dan seorang mujahid yang berjuang
dengan kekayaan dan dirinya sendiri untuk kejayaan Allah. Ia
seorang saudara yang tulus dan ia seorang pejuang tulen. Kami
tahu bahwa ia terlibat dengan mujahidin di Afghanistan dan di
belahan dunia lainnya. Namun jarak antara dia dengan kami
adalah sangat besar. Sebagaimana anda ketahui, kami tidak
pernah melakukan kontak dan komunikasi
dengannya.
Apa yang dikatakan oleh orang-orang Amerika tidak benar. Namun
ini sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk saling
menolong dalam menda’wahkan agama Islam. Osama Bin Laden
adalah satu dari sekian banyak potensi jihad, juga seorang
komandan utama mujahidin di seluruh dunia. Ia berjuang
bertahun-tahun melawan komunis di Afghanistan dan sekarang ia
sibuk dengan perang melawan imperialisme Amerika.
Osama Bin Laden tidak pernah membiayai kami dalam jihad di
Dagestan. Bahkan selama jihad di Afghanistan, sejumlah dana
yang diisukan itu ($25 juta) tidak pernah dibelanjakan oleh
mujahidin dalam memerangi pasukan Rusia. Kebutuhan mujahidin
sebenarnya sangat sederhana, yaitu sedikit senjata dan uang.
Ada atau tidak ada uang yang berjumlah jutaan dollar itu,
tidak akan meninggalkan kami dari Jihad untuk menegakkan
kalimat Allah. Senjata kami hanya keyakinan kepada Allah
(Iman). Kami hanya memohon pertolongan kepada Allah. Senjata,
dana, bantuan dari individu-individu atau kelompok bukanlah
segalanya. Allah akan menolong siapa saja yang sungguh-sungguh
berjuang untuk kejayaan-Nya. Pesan anda terhadap
dunia Islam?
Pertama, dunia Islam dapat membantu mujahidin dengan do’a
(agar memohon kepada Allah untuk menolong mujahidin). Kemudian
mereka mengikuti berita dan perkembangan mujahidin di
Kaukasus. Itu yang dibutuhkan mujahidin lebih dari yang
lainnya. Selama jihad di Chechnya, Amerika dan negara-negara
lain aktif menyebarkan berita bahwa jihad di Chechnya adalah
masalah internal Rusia. Kaum muslimin harus mengetahui
kebenaran yang sesungguhnya.
Kedua, ini adalah kewajiban bagi kaum muslimin untuk berjihad
dan berjuang menegakkan nama Allah. Allah menegaskan beberapa
kali dalam Qur’an agar berjuang dengan dana (amwaal) dan diri
sendiri (anfus) di jalan-Nya. Rasulullah saw menyatakan dalam
banyak hadits akan pentingnya jihad. Islam disebarkan ke
seluruh dunia adalah dengan da’wah dan jihad. Kami mengajak
anda untuk bergabung dan berjihad melawan komunis
Rusia.
Kami tetap akan melanjutkan jihad di wilayah ini.
Saudara-saudara kami di Kaukasus siap untuk konfrontasi dengan
pasukan Rusia. Perjuangan ini akan berlangsung lama dan sulit,
tetapi Allah selalu bersama orang-orang yang
benar.n
Iman N Sumber: Azzam
Publications, 28 September
1999.
|