Serambi 26 Agustus 1999: Kandang Tegang Lagi

CONTENTS

Kamis, 26 Agustus 1999

Kandang Tegang Lagi
* Satu Sipil Tewas
* Satu AK-56 Disita

Serambi-Lhokseumawe
Kemukiman Kandang, Aceh Utara, Rabu (25/8) siang kemarin, kembali dilanda ketegangan ketika sejumlah aparat kepolisian mendatangi sebuah rumah di Desa Meunasah Manyang yang tengah melaksanakan kenduri meninggalnya seorang warga. Dalam ketegangan yang diwarnai dengan desingan peluru di kawasan Simpang Kandang tersebut, seorang sipil bernama Amiruddin (20), tewas tertembak senjata aparat. Polisi mengaku menyita sepucuk senjata api AK-56 beserta sejumlah amunisinya dari lokasi kejadian.

Menurut seorang keluarga korban yang ditemui di ruang UGD RSU Lhokseumawe, Rabu kemarin, peristiwa tersebut bermula ketika sejumlah aparat keamanan mendatangi rumah almarhum Laisal Mahdi Muhammad, korban kontak senjata di Kecamatan Tanah Luas, Jumat pekan lalu. Melihat kedatangan polisi, Amiruddin yang berada di rumah itu melarikan diri hingga mengundang kecurigaan aparat.

Masih menurut anggota keluarga korban yang enggan menyebut namanya, pelariannya terpantau oleh aparat yang kemudian melepaskan beberapa tembakan dan mengenai tubuh Amiruddin.

Sedangkan menurut Kapolres Aceh Utara Letkol Pol Drs Syafei Aksal, peristiwa itu berawal dari patroli rutin yang dilakukan aparat kepolisian di kawasan Kandang. Saat berada dan melintasi Jalan Medan-Banda kawasan Desa Meunasah Manyang, sekitar 100 meter dari jalan raya, tiba-tiba aparat kepolisian berpapasan dengan kelompok bersenjata yang meletupkan tembakan ke arah aparat.

Bersamaan dengan itu, aparat kepolisian melepaskan tembakan peringatan ke udara seraya meminta anggota kelompok itu menyerahkan diri. Namun, tidak digubris. Malah dijawab dengan rentetan tembakan ke arah petugas. Sehingga aksi baku tembak antardua pihak terjadi. Ketika suara desingan peluru mereda, dari sebuah sudut kawasan itu nampak salah seorang anggota kelompok bersenjata yang diidentifikasi bernama Amiruddin, sedang melarikan diri.

Pelarian korban terpantau aparat yang kemudian melakukan penembakan yang membuat pemuda lulusan SMU tahun ajaran lalu tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka tembak di tubuhnya. Sore kemarin, jenazah almarhum dikebumikan di Meunasah Manyang.

Masih menurut kapolres, dari lokasi kejadian itu pihaknya menyita satu pucuk senjata api laras panjang jenis AK-56 bersama tiga magazen dan 79 butir peluru. "Senjata itu pada saat terjadi kontak senjata dipegang korban Amiruddin," jelas kapolres. Kecuali itu, dari lokasi kejadian juga disita tiga proyektil GLM, satu baret hitam, dan satu unit sepeda motor, dan sepasang sepatu PDL militer. Menurut sebuah keterangan, senjata AK-56 yang berhasil disita aparat itu memiliki nomor register delapan angka, yakni 19084030.

Namun, beberapa sumber dari kalangan masyarakat Kandang menyebutkan, korban pada saat kejadian tidak bersenjata. Bahkan menyatakan tidak ada kontak senjata. Tetapi, mereka mengakui sempat mendengar rentetan suara letusan senjata api secara bersahut- sahutan. "Apakah ada kontak senjata atau tidak, saya tidak tahu," ungkap seorang warga.

Menyusul terjadinya ketegangan di Kandang, sekitar pukul 12.45 WIB, aparat kepolisian melakukan pemeriksaan di Bundaran Cunda. Kendaraan yang hendak menuju ke timur, diminta bersabar beberapa jam. Dalam pada itu, terlihat satu pikap dan tiga truk penuh anggota Brimob, menuju ke arah timur. Sementara kendaraan yang hendak menuju ke barat tidak mengalami hambatan sama sekali.

Sementara warga di sekitar Kandang terlihat keluar dari kampungnya menyusul peristiwa tersebut. Sekelompok ibu-ibu yang ditemui di Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, mengaku mendengar beberapa suara tembakan. "Saya sedang mempersiapkan makan siang ketika tembakan itu terdengar. Kemudian kami langsung keluar dari rumah tanpa sempat makan siang," tutur seorang ibu. Namun ia tidak mengetahui sama sekali mengenai korban yang meninggal.

Korban yang meninggal tiba di RSU Lhokseumawe sekitar pukul 13.30 WIB. Menurut data medis, korban mengalami luka berbentuk bulat pada paha kanan bagian luar berukuran 1,5 x 1,5 x 6 cm dan luka punggung kiri bagian bawah 1 x 1 x 8 cm serta luka lecet pada pipi kiri 3x3 cm. Di permukaan wajah korban juga terdapat kotoran debu.

Insiden tersebut tidak mempengaruhi aktifitas Kota Lhokseumawe secara keseluruhan. Arus lalulintas masih tetap lancar dan pertokoan tetap buka. (tim)


Kapolda: Ada Pihak Lain yang "Obok-obok" Aceh

Serambi-Banda Aceh
Kapolda Aceh Kolonel Pol Drs Bachrumsyah menyatakan, ada pihak tertentu yang terus berupaya mengobok-obok Aceh dengan tujuan agar daerah ini tetap dalam suasana tidak aman. "Beberapa kasus yang ditemui di lapangan, ternyata pelakunya tidak ada hubungan sama sekali dengan GAM, bahkan mereka adalah orang dari luar Aceh," katanya.

Hal itu diungkapkan Kapolda kepada sejumlah wartawan di Mapolda Aceh, Rabu (25/8). Menurut Kapolda, mudahnya Aceh diobok-obok pihak tertentu, karena ketahanan masyarakat di daerah ini tidak ada. Bahkan terlihat banyak pihak yang "menari-nari" di atas penderitaan rakyat, sedangkan siapa yang "memukul gendangnya" tidak diketahui sampai saat ini.

Untuk menghilangkan berbagai aksi kekerasan ini, katanya, masyarakat harus dapat menggalang kesatuan dan persatuan melalui pertahanan yang kuat. Agar, setiap usaha untuk memecah belah rakyat dapat dihadapi bersama-sama. "Saya yakin, kalau ketahanan masyarakat kuat, berbagai usaha dari pihak tertentu yang mencoba terus mengobok-obok Aceh, pasti tidak akan berhasil," tegas Kapolda.

Bachrumsyah mengungkapkan, dari berbagai kasus, seperti perampokan bank di Aceh Utara dan pemerasan pengusaha di Banda Aceh, modus operandinya membawa nama GAM. "Tapi ketika pelakunya ditangkap, setelah diteliti secara mendalam ternyata sama sekali tidak ada hubungannya dengan GAM. Mereka inilah yang disebut sebagai Gam Panyot," kata Kapolda. Melihat beberapa kasus yang sedang ditangani itu, katanya, kelihatan ada pihak dari luar yang terus mencoba melakukan aksi kekerasan di daerah ini, dengan tujuan agar Aceh tetap tidak ada aman. Pelaku-pelaku yang tertangkap itu, kini sedang menjalani proses pemeriksaan secara intensif, dan dalam waktu dekat segera akan diajukan ke penuntut umum.

Melihat beberapa indikasi tersebut, Kapolda meminta supaya masyarakat Aceh lebih waspada, dan jangan mudah terpancing berbagai hasutan yang dapat merugikan rakyat sendiri.

Kapolda mengakui, belakangan ini kondisi masyarakat Aceh memang sangat mencekam dengan adanya aksi bersenjata yang bukan saja mengorbankan aparat keamanan, tapi juga masyarakat biasa. Pihak Polri terus berupaya untuk mengungkapkan aksi bersenjata ini. (tim)


Setelah Ditembak, Tukang Ojek Raib
* AGAM: Bukan Intel Kami

Serambi-Sigli

Aksi penembakan seorang tukang ojek di kawasan Blang Malu Kecamatan Mutiara, Pidie menghebohkan warga setempat. Korban yang sedang mangkal menunggu sewa diterjang timah panas pasukan Brimob yang sedang patroli. Akhirnya pemuda itu roboh dan raib dibawa kabur aparat.

Penembakan Adnan Abu alias Nasir (35) Warga Desa Meunasah Cot Rambong Kecamatan Mutiara, Pidie, Rabu (25/8) sekitar pukul 07.30 WIB disaksikan banyak warga dan anak sekolah. Hingga malam tadi keluarganya masih mencari korban yang dibawa aparat. Sejumlah rumah sakit, termasuk RSU Sigli sudah dicari, namun korban tak ada.

Ditembaknya tukang ojek yang sehari-hari mangkal di simpang Blang Malu, menjadi tanda-tanya warga setempat. Bahkan, pihak keluarganya merasa bingung kesalahan apa korban hingga ditembak. Sementara pihak kepolisian menyebutkan selama ini korban sudah lama diintai aparat dan termasuk salah seorang yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kapolres Pidie, Letkol Pol Drs Endang Emiqail Bagus kepada Serambi mengatakan pihaknya terpaksa menembak untuk melumpuhkannya. Karena korban menghindar saat dipanggil pasukan Brimob ketika berlangsungnya patroli di kawasan Blang Malu.

Begitu pasukan tiba di Blang Malu, menurut Kapolres Bagus, korban yang sedang mangkal bersama rekan-rekannya, secepatnya menghindar dengan sepeda motornya. Bahkan polisi sudah memperingatkan supaya tidak melarikan diri. Karena korban tak menghiraukan perintah polisi, ungkap Bagus, sehingga memaksa aparat keamanan melumpuhkannya dengan tembakan di bagian bahu. Setelah korban jatuh akibat luka tembak, ia langsung ditangkap dan diboyong ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Menurut Kapolres, korban merupakan salah satu anggota Tenaga Pembantu Operasi (TPO) dan intel kelompok AGAM. "Korban, termasuk dalam daftar dicari pihak keamanan. Kini, bersangkutan sudah diamankan di Mapolres. Jika dia sudah sehat dari luka tembak di lengannya, akan diminta keterangan menyangkut kegiatannya," ungkap Bagus.

Kapolres Bagus mengatakan korban hanya berpura-pura sebagai tukang ojek (penarik RBT). "Tidak benar korban sehari-sehari bekerja sebagai penarik RBT. Jelasnya, korban adalah TPO GAM. Indentitasnya dan kegiatannya sudah lama dipantau pihak keamanan. Hal itu, terbukti korban langsung melarikan diri ketika melihat aparat keamanan mendatanginya," tegas Kapolres.

Sejauh itu, Kapolres menyebutkan, pihak kepolisian dalam menangani orang-orang yang dicurigai akan diperlakukan secara lunak. "Kami lebih mengandal senjata hukum, tapi jika ada pihak ingin kekerasan terhadap tegaknya hukum, akan kami lawan dengan senjata."

Nila Kusmawati, adik kandung korban kepada Serambi mengatakan, abangnya itu sudah lama berprofesi sebagai tukang ojek. Kalau ada pihak yang mengatakan bahwa korban bukan tukang ojek, menurut Nila, merupakan fitnah yang dikembangkan orang tertentu.

Selama ini, menurut Nila, korban hanya bekerja sebagai tukang ojek untuk menghidupi keluarganya. "Kami keluarga sangat terpukul, karena tidak tahu abang saya sudah dibawa kemana. Saya tak yakin kalau abang saya itu dituduh sebagai TPO AGAM," tegasnya.

Yang lebih menyedihkan, tambah Nila, abangnya kini memiliki tiga anak. Salah satunya--yang tertua--kini dalam keadaan cacat sejak lahir. Keluarganya mengharapkan agar mereka bisa melihat korban dan sepeda motor yang dibawa aparat bersama korban, supaya segera dikembalikan. "Kami hanya ingin membuktikan, apakah benar abang saya di tangan polisi," ungkap Nila.

Bukan Intel

Juru bicara Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM) Abu Razak membantah bila korban disebut-sebut sebagai TPO atau intel dari kelompoknya. "Ia itu rakyat biasa dan tak ada sangkut pautnya dengan kelompok kami," katanya melalui saluran telepon ke redaksi, malam tadi.

Abu Razak sangat menyesalkan sikap aparat yang selalu mengambinghitamkan kelompoknya. Padahal, yang selama ini ditangkap aparat rakyat biasa dan tak punya kesalahan apa-apa. "Janganlah masyarakat lemah dan tak berdosa yang selalu disalahkan," tegas Abu Razak.

Jalan longsor

Ruas jalan propinsi Beureunuen-Geumpang di kawasan Desa Alue Lhok Kecamatan Tangse, Pidie, kemarin longsor. Akibatnya, sejumlah truk militer dan kendaraan umum lainnya terperangkap selama delapan jam lebih. Hamzah, seorang warga Geumpang, mengungkapkan, terperangkapnya sejumlah kendaraan di lintasan itu, mulai berlangsung sekitar pukul 08.30 WIB. Setelah satu unit beco milik PT Gasni Halim, menyingkirkan bongkahan tanah baru bisa dilewati, sekitar pukul 17.00 WIB.

Semua kendaraan, baik dari arah Beureunuen maupun Geumpang, menurut Hamzah, terpaksa menunggu selesainya penyingkiran bongkahan tanah. Bahkan, sebanyak lima unit truk militer dari arah Geumpang yang di dalamnya juga ditumpangi warga trans, ikut terperangkap.

Hamzah sebagai sopir mengaku dalam mobil sedang membawa orang sakit menuju Kota Sigli. Karena kondisi jalan longsor, sehingga orang sakit yang dalam kondisi kritis terpaksa menjerit-jerit dalam mobil. "Kemungkinan longsor bertambah parah," katanya.

Kepala PU Cabang Sigli Ir Nailan Edward, Rabu (25/8) mengatakan pihaknya akan membersihkan badan jalan yang mengalami longsor. Sekitar 20 meter badan jalan di kawasan itu, tertutup bongkahan tanah. "Hari ini saya akan kerahkan alat berat," katanya.

Sebagai penanggulangan sementara, tambah Nailan, sudah mendapatkan bantuan dari PT Gasni Halim, yang mengerjakan proyek jembatan Geumpang. Untuk memuluskan setiap warga yang melintasi jalan tersebut, pihaknya mengaku akan segera menanggulanginya.

Masyarakat Geumpang sangat mengharapkan kepada dinas terkait, untuk segera menanggulangi longsornya jalan di kawasan Alue Lhok Tangse. Sebab, jalan tersebut merupakan satu-satunya sarana perhubungan bagi masyarakat kecamatan paling ujung tersebut. (da/tu)


PM Mahathir tidak Mau Terantuk Masalah Aceh

Serambi-Kuala Lumpur
PM Mahathir yang bersama Presiden BJ Habibie, kemarin mengadakan jumpa pers di Kuala Lumpur, mengakui pengungsi Aceh memang ada di negaranya, namun pemerintah Malaysia sama sekali tidak memberikan kebebasan kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang akan merusakkan hubungan baik kedua negara.

"Kalau mereka coba melakukan penentangan (terhadap Indonesia), atau mau memisahkan diri, kami tidak mendukung. Kami juga bisa terantuk (dengan Pemerintah Indonesia) kalau menolong pihak lain untuk memisahkan diri dari sebuah negara jiran," tegas Mahathir.

Tetapi baik Habibie maupun Mahathir tidak menyatakan apakah soal kegiatan aktivis GAM - yang menjadikan Malaysia sebagai salah satu pangkalan gerakan mereka di luar negeri - dibincangkan dalam pertemuan empat mata kedua pemimpin negara serumpun itu.

Habibie mengatakan dalam kunjungan kerjanya ini, konsultasi telah diadakan untuk meningkatkan lagi kerja sama yang sudah berjalan baik di bidang kebudayaan, ekonomi, teknik dan lainnya. Juga dibahas masalah bilateral dan multilateral dalam ASEAN maupun forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

"Ini merupakan kunjungan saya yang kedua kalinya ke Kuala Lumpur dalam tempo satu tahun," tambahnya. November tahun lalu Habibie menghadiri KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) di Kuala Lumpur selama dua hari. Kunjungannya ini sekaligus merupakan lawatan untuk membalas kunjungan serupa yang dilakukan Mahathir ke Batam, Mei lalu. Mahathir menambahkan telah membicarakan dengan Habibie masalah tenaga kerja asing agar mereka masuk ke Malaysia secara teratur - bukan secara illegal. Juga agar yang datang nanti tidak hanya yang tidak terampil tapi juga yang terampil.

"Ya kami bicarakan kerja sama di pelbagai bidang lah," ujar Mahathir ketika ditanyakan apakah masalah asap kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan juga disinggung mereka dalam pertemuan itu. Mengenai pembelian enam unit pesawat udara CN-235 oleh Malaysia yang dilakukan secara barter dengan mobil sedan Proton Saga melalui perjanjian yanga ditandatangani di Kuala Lumpur empat tahun lalu, Habibie mengatakan dalam bulan ini juga akan diserahkan tiga unit dan tiga lagi pada Oktober nanti.

Ketika ditanyakan tentang laporan pers bahwa Adnan Buyung Nasution akan diangkat menjadi Jaksa Agung yang baru, Habibie menjawab, "Tunggu saja," sambil tersenyum lebar. Dalam kunjungan kerja satu hari ini, Kepala Negara antara lain disertai Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita, dan Mensesneg Muladi. Presiden BJ Habibie minta masyarakat menunggu hasil pemeriksaan para auditor mengenai kasus Bank Bali termasuk tentang benar tidaknya mengenai keterlibatan keluarganya pada kasus bank ini.

Berbicara dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Rabu bersama PM Mahathir Mohamad, Kepala Negara menegaskan bahwa kasus ini sepenuhnya ditangani Bank Indonesia dan masyarakat diminta untuk bersabar menunggu hasil audit Price Water House and Coppers.

Presiden mengatakan, apa yang telah menjadi urusan bank sentral sama sekali tidak bisa dicampurinya. Jadi hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan BI adalah wewenang sepenuhnya Gubernur Bank Indonesia. "Saya tidak mempunyai hak untuk memberitahu Bank Indonesia tentang apa yang perlu mereka lakukan," ujarnya. Ketika ditanya adakah kasus Bank Bali akan mempengaruhi popularitasnya untuk menjadi Presiden mendatang, Habibie menjawab "Oh, saya rasa nggak".

Menyinggung isu keterlibatan keluarganya dalam kasus BB itu, Habibie menegaskan "Dalam hal ini tunggu saja hasil audit nanti". (ant)


---------
Campaign & networking Division
Koalisi N.G.O-HAM Aceh
N.G.O's Coalition for Human Rights
---------