BERITA ACEH WASPADA
SELASA, 19 OKTOBER 1999
Kehadiran Tenaga Asing
Resahkan
Masyarakat
BANDA ACEH (Waspada): Kehadiran 51 tenaga asing asal Thailand yang dipekerjakan secara liar pada perusahaan HPH di Kabupaten Simeulue menimbulkan kecemasan dan keresahan masyarakat, kata sumber Waspada di Banda Aceh Senin (18/10).
Keresahan timbul karena tenaga asing itu tanpa mempertimbangkan lingkungan menyuruh masyarakat menangkap ular dan babi hutan untuk menjadi santapan mereka. Sementara binatang melata dan babi merupakan binatang haram bagi penduduk setempat.
Anehnya lagi menurut keterangan masyarakat setempat, perusahaan di bawah pimpinan T yang beralamat di Jakarta mempekerjakan tenaga asing itu mengantongi izin dari Poldasu, bukan dari Polda Aceh.
Selain resah, warga setempat juga cemas, karena mereka tahu tenaga asing asal Thailand yang kesemuanya kaum pria itu belum tentu bebas dari penyakit HIV atau AIDS.
Pihak Imigrasi Banda Aceh dan BKPMD Aceh tidak mengetahui adanya penampungan tenaga asing asal Thailand. Menurut kalangan imigrasi Banda Aceh, kawasan Aceh Barat, Selatan dan Simeulue berada di bawah pengawasan Imigrasi Meulaboh.
Kapolda Aceh Kolonel Pol Drs Bahrumsyah kepada Waspada melalui saluran telefon seluler juga mengatakan belum mengetahui adanya tenaga asing yang dipekerjakan di Simeulue. "Saya akan cek dulu melalui Kapolres Aceh Barat, nanti akan dijelas-kan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr H T Hanafiah MS yang dihubungi melalui telefon justeru balik bertanya pada Waspada kok tahu?. Begitupun ia mengakui sudah menerima informasi itu.
Kalau benar, harus diteliti dulu karena syarat masuk serta memperkerjakan tenaga kerja asing khususnya dari Thailand agak ekstra ketat, karena negeri gajah putih itu termasuk daerah stadium HIV/AIDS.
Bisa jadi penduduk setempat cemas. Coba andaikata mereka sempat berhubungan dengan pria itu, maka Simeulue bakal menjadi pusat penyebaran AIDS masa mendatang di Aceh, ujar dokter itu. (b02)