SEBANYAK 48 ORANG TEWAS DALAM BENTROK DI HALMAHERA
Tuesday, May 30, 2000/1:18:45 PM
Jakarta, 30/5 (ANTARA) - Sebanyak 48 orang tewas, 85 luka berat, 60 luka
ringan, dan 132 rumah hangus dalam bentrok antar-warga yang terjadi di dua
desa di Kecamatan Galela-Halmahera Utara, Kabupaten Maluku Utara, pada
Senin (29/5) dinihari, demikian laporan aparat keamanan.
Perwira operasi Kodim 1501 Maluku Utara, Kapten (Inf) Avson Sirait, kepada
wartawan ANTARA di Ternate, Selasa, mengatakan bentrokan tersebut terjadi
di Desa Duma dan Makete, pada pukul 05:30 waktu setempat. Halmahera Utara
terletak sekitar 270 kilometer sebelah timur Ternate, ibukota propinsi
Maluku Utara.
Sebagian dari korban tewas dan luka-luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit
Tobelo di Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara, sedangkan sisanya ke RSU
Ternate di Ternate.
Belum ada keterangan resmi mengenai pengendalian keamanan di wilayah
pertikaian tersebut, karena Dandim 1501 Maluku Utara, Letkol Sukarwo, belum
berhasil dihubungi.
Namun demikian, laporan sementara yang dihimpun ANTARA menyebutkan bahwa
Duma dan Makete, adalah dua desa yang telah menolak kehadiran aparat
keamanan sejak bulan Maret lalu dengan alasan bahwa daerah mereka aman.
Kedua desa tersebut termasuk wilayah di bawah batalyon 512, yang
bertanggung jawab menjaga situasi keamanan di Kecamatan Tobelo dan Galela.
(L.ABN-PK03/NN08/13:04/ND05/30/05/:0 13:10)
3005001315 NNNN
KORBAN MENINGGAL AKIBAT PERTIKAIAN DI GALELA JADI 52 ORANG
Tuesday, May 30, 2000/11:12:56 AM
Ambon, 30/5 (ANTARA) - Jumlah korban meninggal dunia akibat pertikaian
antarwarga bernuansa SARA di Desa Makete, Mamuya dan Duma, Kecamatan
Galela, Propinsi Maluku Utara, Senin petang (29/5) sekitar pukul 17.00 WIT,
bertambah menjadi 52 orang dan 102 lainnya mengalami luka berat/ringan.
Anggota Sinode Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH), Pendeta Hadi STh,
ketika dikonfirmasi ANTARA per-telepon, Selasa, mengatakan para korban itu
itu akibat terkena peluru tajam dan diduga berasal dari senjata standar
yang digunakan massa perusuh.
Tercatat sedikitnya 300-an rumah penduduk di tiga Desa itu, ikut dibakar
dan dirusak oleh massa perusuh.
Sedangkan korban luka-luka kini untuk sementara ditampung pada Posko
Kesehatan di Desa Duma untuk memperoleh perawatan intensif.
Sinode GMIH juga telah mengirimkan tambahan obat-obatan serta dua orang
tenaga medis guna membantu perawatan para korban yang mengalami luka-luka.
Menyinggung tentang aksi bunuh diri yang dilakukan sejumlah ibu rumah
tangga karena tidak bisa menerima perlakuan aparat yang menembaki suami
serta anak-anak mereka saat melakukan demonstrasi di depan KUD Desa Makete,
Senin petang (29/5), dia mengatakan telah mendengarnya, namun belum
mengetahui berapa jumlah ibu rumah tangga yang melakukan bunuh diri.
"Kami telah menerima laporan tentang insiden itu, namun belum mengetahui
berapa jumlah ibu rumah tangga yang melakukan aksi bunuh diri. Memang
diantara para korban yang meninggal itu juga termasuk tujuh orang wanita,
tapi belum pasti akibat bunuh diri atau tewas saat pertikaian," katanya.
Pertikaian di ketiga Desa itu diawali adanya penyerangan ribuan massa
perusuh yang diduga didukung sejumlah oknum aparat keamanan. Perlawanan pun
tidak seimbang karena warga Makete dan Duma jumlahnya hanya ratusan orang.
Aksi penyerangan massa perusuh yang dilengkapi senjata standar itu,
menggunakan strategi ala militer yakni mengepung kedua Desa dari darat,
laut serta kawasan pegunungan.
Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI Max Tamaela yang dikonfirmasi secara
terpisah, mengatakan telah memperoleh laporan tentang insiden di wilayah
itu. Sesuai laporan sementara, 44 orang meningal dan 102 lainnya mengalami
luka berat/ringan.
"Sesuai laporan sementara yang saya terima 44 orang meninggal, namun, ada
kemungkinan bertambah, karena aparat keamanan sementara melakukan pendataan
jumlah korban meninggal dan luka-luka," katanya.
Tambahan pasukan dari Ternate telah dikirimkan ke lokasi kejadian untuk
membuat sekat diantara kedua belah pihak serta mengantisipasi aksi-aksi
penyerangan.
"Saya telah perintahkan aparat untuk melakukan prosedur tembak ditempat
terhadap para perusuh," demikian Pangdam Tamaela.
(U. ABNPK01/ABN02/PK02/ND05/30/05/:0 11:04)
3005001109 NNNN
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
(DI-31/05/00)