Muslim World News On-line
Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Warga Muslim Kembali Dibantai, Masohi Bergolak Lagi
(Kejadian tanggal 23 April 2000)
Suasana Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, yang dua bulan belakangan ini
tampak tenang, kini kembali bergejolak. Pihak Kristen kembali melanggar
perjanjian damai yang semula telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Padahal salah satu sebab yang mendorong lahirnya perjanjian itu adalah
rencana kunjungan Wapres Megawati Soekarno Putri ke Maluku.
Pada hari Ahad, tanggal 23 April 2000 terjadi pembantaian terhadap 2 orang
muslim, antara pukul 10.00 dan 11.00 WIT. Peristiwa itu diawali dengan
kedatangan 3 orang warga muslim (dua laki-laki dan satu perempuan) untuk
melihat hasil panen di kebunnya.
Dalam perjalanan pulang, ketika mereka melewati belakang Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK) Masohi, mereka berjumpa dengan gerombolan warga Kristen.
Melihat gelagat buruk, salah seorang dari mereka melarikan diri untuk
melaporkan ke masyarakat muslim setempat untuk mencari bantuan.
Namun ketika bantuan datang kelokasi, nyawa dua pria warga muslim itu tidak
tertolong lagi. Satu korban langsung meninggal di tempat akibat luka
bacokan di kepala, sedangkan yang satu lagi di culik obet, dan sampai
sekarang belum ketahuan nasibnya.
Melihat kejadian itu, seketika menyulut emosi ummat Islam. Seketika itu
juga, mereka mengngkat jenazah, yang kemudian di arak ke jalan-jalan
protokol untuk keliling kota. Akibatnya konsentrasi warga muslim bertambah
banyak, akibatnya aparat pun tak mau ketinggalan berusaha mencegah hal-hal
yang tidak mereka inginkan.
Emosi ummat semakin membumbung, karena pihak kristen demikian mudah
membatalkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Warga Muslim berusaha
menerobos masuk ke wilayah Kristen (Rumah Rakyat), sedang pihak aparat
berusaha mencegahnya. Akibatnya, bentrok fisik antara warga muslim dengan
tentara pecah.
Korban di pihak ummat Islam tak terhindarkan, yang rata-rata terkena luka
tembak. Kondisi semakin memanas dan sangat tegang. Menjelang sholat
Maghrib, sekitar pukul 17.00 BTWI, dua buah bis dari arah Waipo di serang
massa muslim ketika melewati Pos Kesehatan Ampera di Masohi.
Mobil tersebut diperkirakan milik Djayanti, yang dipersiapkan untuk
menjemput kedatangan rombongan Wapres Megawati. Mobil ini lolos, namun
mengalami kerusakan yang cukup parah.
Sampai berita ini diturunkan, kondisi kota Masohi tetap tegang dan
penjagaan ekstra ketat terus dilakukan oleh pihak aparat keamanan antara
lain dari kesatuan 511 AWL, 308, 701 Kabaressi, Marinis, Brimob, Polisi
Polres dan Kodim.
Masyarakat Ternate dan Tidore Ramaikan Tabligh Akbar
Jum*at sore hari ( 21/04) seperti biasa pasar ramai sekali. Bahkan hingga
menjelang maghrib masih tampak orang baku tawar barang sayuran. Mereka
adalah menyiapkan karena keesokan harinya ada acara tabligh akbar di
Lapangan Besar Ngaralamo. Sesuai himbauan dari Posko Jihad Al Ishlah yang
dibacakan serentak selepas Sholat Jum*at bahwa besok hari (hari ini) segala
aktivitas mohon diberhentikan sampai dengan acara tabligh akbar selesai.
Sehingga mereka memilih untuk berbelanja banyak persiapan hari sabtu;
karena pasar tutup. Tak ada orang berjualan lagi.
Betul, ternyata himbauan dari Al Ishlah sangat manjur. Tak ada satupun toko
cina yang buka. Jalan-jalan utama menuju lapangan besar Ngaralamo penuh
dengan orang-orang berpakaian putih (simbol mujahidin). Mereka berdatangan
dari Tidore, Kecamatan Pulau Ternate sebagian, ada juga yang dari makian.
Namun sebagian besar adalah pengungsi yang tergabung dengan pasukan jihad.
Untuk peserta yang dari kota ternate berkumpul dahulu di Masjid Al Fajri
(Toboko) posko utama. Baru kemudian berjalan menuju lapangan. Sedangkan
dari Tidore berkumpul di Masjid Nurul bahar (Tomolow) kemudian pergi ke
Ternate dengan kendaraan laut fiberglass.
Sekitar jam 10.00 Wit panglima jihad Abu Bakar Wahid datang memasuki arena
tabligh akbar disambut dengan pekikan takbir dan irama tahlil. Massa
langsung berdatangan dari berbagai arah. Kurang lebih 75.000 massa yang
kebanyakan laki-laki hadir dibawah sengatan matahari. Mereka dengan khusyu
mengikuti acara tersebut. Tabligh akbar yang mengambil tema : Upaya
mematahkan kristenisasi di Maluku Utara sedianya dengan tiga penceramah.
Namun karena Ustadz Gani Kasuba, Lc berhalangan hadir maka Ustadz Drs Arbi
Samad menggantikan posisi nya sebagai pembicara pertama. Kita harus
melanjutkan cita-cita Sultan Nuku dan Banau yang belum selesai.
Cita-citanya yaitu menjadikan daerah ini menjadi masyarakat yang islami.
Bila ada upaya untuk mengadu domba umat Islam, maka kita harus waspada.
Marilah kita harus pupuk lagi iman kita yang telah lama kena penyakit al
wahn yaitu cinta dunia dan takut mati, kata ustdaz yang beberapa kali
memimpin peperangan itu.
Tampil sebagai pembicara berikutnya adalah Panglima Jihad H Abubakar Wahid
yang dilanjutkan dengan melantik laskar amar ma*ruf nahi munkar yang selalu
siap operasi anti kemaksiatan. Panglima sesekali menanyakan kepada
anggotanya tentang kesiapannya masuk Tobelo. Semua yang hadir menyahut
dengan koor si-aaaaaap. Halmahera bukan hanya milik orang kristen sebagai
mana pernah diklaim oleh Benny Doro, lanjut Ustadz panglima.
Sopir Angkot pimpin Sidang.
Setelah selesai tabligh akbar yang diprakarsai oleh pengurus (Front Pembela
Islam) FPI Maluku Utara pukul 12.00 wit, massa dan pengurus FPI pawai
menuju Gedung DPRD II Maluku Utara untuk menyampaikan orasi. Namun karena
kedatangannya semula tidak boleh masuk halaman gedung, massa mulai panas.
Sempat terjadi ketegangan waktu massa memaksa masuk. Aparat yang
ditempatkan sekitar 20 orang di halaman gedung DPRD sudah menyiapkan kokang
senjata. Akhirnya meredah setelah tahlil laa ilaaha ilallah bergema.
Mulailah orasi dimulai dihadapan para anggota dewan minus fraksi golkar. Di
dalam orasinya Syahril Hamid membacakan pernyataan sikap FPI yang tertuang
dalam Nomor : 07/FPI-MU/IV/2000 yang ditanda tangani oleh Ketua FPI Drs.
Syahril Hamid, Sekretaris FPI Abd. Gani Usman, SH dan Panglima Jihad H
Abubakar Wahid. Diantara isi pernyataan sikap itu antara lain :
Izin pemasok/penjual miras dan tempat hiburan segera dicabut.
Mendesak segera pemulangan pengungsi muslim dan rehabilitasi, rekontruksi
wilayah pemulangan.
Segera mempercepat proses hukum Mudaffar Syah atas kasus pengrusakan kantor
Pemda dan pembakaran serta pembantaian warga muslim di tiga kelurahan (Kp.
Pisang, Maliaro dan Tanah Tinggi)
Menolak rekonsiliasi sebelum hah-hak umat Islam dikembalikan.
Pernyataan sikap itu langsung dijawab oleh Abd. Rahim Fabanyo, SE wakil
ketua dewan yang intinya mendukung sikap FPI itu. Seperti Mudaffar Syah
yang telah dipecat dari ketua DPRD, dan lain-lain.
Sementara dilantai bawah sedang berorasi, ada massa yang naik ke lantai
melalui tangga depan. Karena merasa tidak puas ketika masuk halaman tadi,
massa melampiaskan ketidakpuasan dengan memecah kaca depan. Massapun
berhamburan masuk ruang sidang. Si Mahmud yang sehari-hari membawa angkot
kali ini bisa duduk di rumah rakyat itu. Bahkan sempat membuka sidang
dengan memukul palunya. Assalamu*alaikum sidang dimulai, thok, thok bunyi
palu. Peserta sidang yang terdiri massa pasukan jihad yang rata-rata
sekolah SMTA tertawa-terbahak.
Di sudut lain anggota dewan melihat kejadian itu tersenyum.***
Pertemuan Gubernur, Bupati, Walikota Baru Dengan Para Pengungsi Halmahera
Pada hari Kamis Tgl. 20 April 2000 jam 19.30 Wit bertempat di Mesjid Al
Mujahidin Mangga Dua Ternate diadakan pertemuan Silaturahmi antara
Gubernur,Bupati,Walikota dengan para pengungsi Halmahera korban
kerusuhan. Acara dibuka / diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi dan laporan
ketua panitia , dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh Al-Ustadz
H. Husein Jauhari. Sedangkan acara pokoknya adalah perkenalan dan dialog
persaudaraan antara para Umaro yang baru saja dilantik atau dipilih dengan
para pengungsi. Mengingat beberapa pejabat daerah ini mengalami penggantian
Gubernur baru Brigjen Muhid Efendi menggantikan Gubernur Surasmin, Bupati
Maluku Utara Gahral Sjah, MBA menggantikan kareteker Drs. Rusli Andi Atjo,
dan Drs. Syamsir Andili terpilih kembali sebagai walikota madya Ternate
pada pemilihan Rabu(19/04). Acara itu dilanjutkan dengan tanya jawab antara
pengungsi kepada para pejabat tersebut. Dari dialog dengan beberapa wakil
pengungsi yang mewakili daerah Loloda, Ibu, Jailolo, Tobelo dan Malifut
dapat disimpulkan pertanyaan-pertanyaan antara lain :
Para pengungsi minta kepada Pemerintah Daerah agar mengadili para
provokator kerusuhan Halmahera para pendeta dari Ambon, Pdt.Soulissa
,anggota dewan dari fraksi PDI-P, dan Bernard Witjara alias Benny Doro yang
disebut-sebut sebagai panglima perang.
Pengembalian para pengungsi kembali ketempat/desa masing - masing,orang
Tobelo pulang ke Tobelo, orang Ibu pulang ke Ibu,orang Loloda pulang
keLoloda, orang Malifut pulang ke Malifut meminta Pemerintah untuk
memfasilitasi sarana maupun prasarana masing-masing desa yang hancur karena
kerusuhan, seperti pembangunan barak-barak sementara, sarana ibadah
(Mesjid).
Memberikan jaminan keamanan kepada pengungsi yang akan pulang kedaerah
masing-masing, baik itu dalam proses pemulangan maupun sampai dengan
penempatan barak-barak untuk jangka waktu sampai dinyatakan benar-benar
aman.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut yang diajukan dengan luapan emosi yang
menggebu-gebu karena ada kesempatan bertatap muka dengan para Umaronya,
sehingga kadang-kadang membuat para hadirin tertawa, sehingga suasana
menjadi sangat hangat penuh rasa kekeluargaan.
Jawaban dari para Umaro antara lain :
Bupati Gahral Sjah : Jawaban dari Bupati ialah dengan program dari pak
Bupati yaitu Program 4R (Realokasi, Rehabilitasi, Reevakuasi,
Rekonsiliasi), jadi mirip dengan tuntutan dari para pengungsi, sehingga
pak Bupati mengharapkan bantuan doa dari para pengungsi agar dapat
melaksanakan programnya dengan baik sehingga dapat memulangkan para
pengungsi kembali kedesa masing-masing.
Walikota : Walikota pada kesempatan ini menyampaikan jumlah pengungsi yang
datang kekota Ternate ini sebanyak 78.000 jiwa, sehinggga ditambah dengan
jumlah warga kota Ternate sebanyak 108.000 jiwa, jadi total jumlah jiwa
dikota Ternate ini sebanyak 186.000.
Untuk sektor ekonomi yang disampaikan oleh Walikota ,untuk sektor menengah
keatas perputaran uang perhari sebelum kerusuhan sebesar 7 Milyar rupiah
,setelah kerusuhan turun menjadi 3 Milyar perhari terjadi stagnasi.
Sedangkan disektor riel terjadi peningkatan.
Gubernur : jawaban Gubernur hampir sama dengan jawaban Bupati dengan ada
penambahan-penambahan seperti :
Kesediaan beberapa menteri kabinet untuk membantu memfasilitasi tempat
penampungan/barak ditempat /desa masing-masing dengan catatan bahwa tidak
akan terulang kembali konflik ini. Bahwa segala aktifitas beliau dalam
menangani kasus konflik di Maluku Utara ini selalu dimonitoring oleh Wakil
Presiden dan Mendagri. Bahwa tugas beliau di Maluku Utara ini selain
menyelesaikan kasus konflik juga untuk menyiapkan pemilu lokal. Bahwa
beliau tidak bisa sesegera mungkin menangkap provokator karena harus
dibuktikan dulu secara hukum.(untuk jawaban ini suasana menjadi kaku ,
kelihatannya pengungsi kecewa)
Akhirnya acara ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Al-Uztad Nawawi Zaidi
MK, kemudian para pengungsi kembali ketempat penampungan masing-masing
dengan perasaan kurang puas.***
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
(DI-05/05/00)
Source : www.poskeadilan.org
|