Muslim World News On-line
Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
RATUSAN LASKAR JIHAD TINGGALKAN TANJUNG PERAK
LASKAR JIHAD:AMBON HERE WE COME!
Reporter: Budi Sugiharto
detikcom - Surabaya, Ratusan orang dengan ciri khas, meninggalkan
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (5/5/2000). Para lelaki
berjenggot, berjubah putih, dan berserban itu mengaku tidak ke Ambon.
Kalaupun ke sana, kata mereka bukan untuk berperang.
"Kami ke Ambon bukan untuk berperang. Hanya untuk menyadarkan umat Islam
di sana," kata salah seorang lelaki yang diduga anggota Laskar Jihad itu
di Tanjung Perak, Surabaya.
Jadwal sebelumnya, Laskar Jihad dikabarkan baru akan meninggalkan
Surabaya ke Ambon tanggal 7 Mei 2000. Namun, pada hari Kamis (4/5/2000)
malam puluhan orang dengan ciri khusus sudah meninggalkan Dogelan,
Yogya, salah satu markas Laskar Jihad. Dan, pada Jumat sore sudah
meninggalkan Tanjung Perak, Surabaya.
Ratusan orang itu meninggalkan Tanjung Perak dengan menumpang kapal
Rinjani, Jum'at (5/5/2000) pukul 16.00 WIB. Petugas Kantor Polisi
Pengawas Pantai (KP3) Tanjung Perak yang melakukan sweeping terhadap
penumpang kapal Rinjani tersebut, menemukan rompi baja dan sejumlah
seragan ala militer.
Saat polisi pantai melakukan sweeping sekitar pukul 13.00 WIB sampai
pukul 15.20 WIB, juga menemukan rompi baja rakitan. Rompi yang dibungkus
karbon itu milik Basuki, warga Mutiang, Solo, Jawa Tengah. Ketika
ditanya detikcom, Basuki mengaku rompi itu untuk melindungi diri kalau
jatuh.
Namun ketika ditanya tujuannya ke Ambon, Basuki berkata: "Saya akan ke
sana untuk jualan nasi," kata Basuki. Basuki sediri tertangkap di pintu
3 Kapura Surya, Tanjung Perak. Pintu masuk 3 itu merupakan pintu masuk
ke kapal Rinjani. Di pintu tersebut dijaga ketat oleh petugas.
Dan saat petugas memeriksa tas Basuki dengan detektor elektronik,
detektor pun berbunyi. Ternyata karbon timah yang membungkus rompi
Basuki tak begitu kuat, sehingga terdeteksi. Rompi pun disita, namun
oleh petugas Basuki dilepaskan dan diijinkan naik kapal.
Ketika Basuki dikerubuti wartawan, salah seorang penumpang kapal lainnya
yang berjenggot -- yang selalu mengawasi setiap orang yang masuk
Rinjani-- langsung menghampiri Basuki dan membentaknya supaya segera
masuk ke kapal. Bahkan orang berjenggot itu juga membisu terhadap
pertanyaan wartawan.
Polisi Takut Digeruduk
Petugas KP3 pun saat ditanya mengapa Basuki dilepas? "Resikonya besar,
nanti digruduk lagi," kata petugas yang tak mau disebut namanya itu.
Sebelumnya, KP3 pernah menangkap 3 orang Laskar Jihad dan menyita
sejumlah HT. Ketiga orang itu lantas diamankan di polres. Namun malam
harinya, Polrespun digruduk ratusan laskar jihad.
Dari pantauan detikcom sendiri, selain rompi disita juga 2 buah gobang
dan 1 ketapel. Sedang dari tas yang diperiksa petugas, tas penumpang
Rinjani beberapa terlihat seperti ransel berwarna hijau, kaos tangan
hijau, tempat minum berwarna hijau juga jaket hijau, mirip seragam
militer.
Beberapa orang berjenggot ada yang mengaku berasal dari Markas Al Fatah,
Glodok , Magetan, Jateng. Salah seorang dari mereka, Nasrul, yang warga
Samba, Sulawesi Selatan, mengaku sudah 40 hari di Magetan. Di Markas Al
Fatah sendiri ada 50 orang lainnya yang menurut Nasrul bertujuan
mendekatakan diri pada Allah.
"Dari Al Fatah banyak juga yang naik kapal. Tujuannya macam-macam. Ada
juga yang ke Ambon. Tapi tujuannya bukan perang. Tujuannya untuk
menyadarkan umat Islam di sana agar kalau perang jangan patah semangat,"
ujar Nasrul. (iy)
http://www.detik.com/peristiwa/2000/05/05/200055-170712.shtml
----------------------------------------------------------------------
LASKAR JIHAD:AMBON HERE WE COME!
Reporter: Budi Sugiharto
detikcom - Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (5/5/2000)
sore tiba-tiba dipenuhi lelaki dengan dandanan khas: berjubah,
berjenggot, dan besorban. Mereka berbondong memasuki KM Rinjani yang
akan membawanya ke Ambon, Maluku. Mereka mungkin akan berteriak, Ambon
here we come!
Maluku dan Ambon memang masih belum aman benar. Dan, itu sudah mendapat
perhatian dari pemerintah. Meski pemerintah sudah mencoba memulihkan
situasi keamanan, kerusuhan pun masih ada. Lalu, Laskar Jihad pun ikut
berbondong ke Maluku dan Ambon.
Ada kekhawatiran kedatangan mereka akan membuat situasi Ambon-Maluku
kian runyam. Lalu, polisi pun mengancam akan menangkap mereka. Tapi,
semua peringatan itu tak dipedulikan. Laskar pun tetap berangkat.
Diperkirakan, pada tanggal 7 Mei 2000 adalah puncak keberangkatan
mereka.
Inilah potongan-potongan wajah mereka sebelum meninggalkan Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya.
http://www.detik.com/peristiwa/2000/05/05/200055-191840.shtml
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
(DI-07/05/00)
Source : detik.com
|