Maluku: LSM Memprakarsai Rekonsiliasi di Bacan

CONTENTS

Muslim World News On-line

Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Laporan Perkembangan Tragedi Ramadhan Berdarah Halmahera
Oleh :Tim Investigasi Pos Keadilan Peduli Umat Ternate


PKPU Tte, Selasa, May 16, 2000

Pada hari Senin (15/05) terjadi peristiwa besar di Negeri Muallaf Lata-lata Bacan. Peristiwa itu melibatkan kurang lebih 10 Desa sekitarnya dari dua Kecamatan.Bacan dan Kayoa, dihadiri hampir 2000 orang dalam acara tersebut. Acara yang bertujuan Doa Selamatan dan Rekonsiliasi itu malah diprakarsai oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Ternate dan Yayasan Albina.

Meskipun sederhana dan darurat, namun malah menjadi suasana hikmat dan kreatif. Tempat duduk yang terdiri dari kayu gelondongan sebesar lengan ditata mirip bagku panjang. Atapnya terdiri dari tenda biru mirip tenda birunya Dessy Ratnasari. Podiumnya terbuat dari papan yang terbelah miring, dihiasi dengan tumbuhan semak dan janur kuning yang mulai layu. Pertanda bahwa acara tersebut sudah dipersiapkan tiga hari sebelumnnya. Menurut pengarah acara Ustadz Yahya Misbah, MA dari Yayasan Albina bahwa tempat seluas 800 m2 selepas acara nanti akan digunakan untuk sekolah darurat setelah sekolah lama habis terbakar.

Tampak hadir dalam acara tersebut Camat Bacan, Kepala KUA Bacan, Wakil Komandan Yonif 511 Brawijaya, Imam asjid Sultan Bacan, Jogugu Bacan, Manager PKPU Ternate dan Ketua Yayasan Albina disamping penceramah kondang Ustadz Abdul Gani Kasuba. Lc. Tidak tampak Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ternate atau yang mewakilinya. Acara diawali dengan pembacaan Doa Selamat dari 7 Badan Syara (tokoh Agama) dari 7 Desa yang dipimpin langsung Imam Masjid Sultan Bacan. Kemudian dilanjutkan dengan Sunatan terakhir untuk muallaf Lata-lata, Abdul Kadir (49 thn).

Acara itu juga diselingi dengan hiburan Qasidah Nurul Bahri dari Desa Busua dan atraksi pengucapan syahadat, alfatihah, surat pendek dan adzan oleh para muallaf.

Dalam kata sambutannya Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bacan, Drs. Suaib menceritakan kisahnya dalam mengislamkan, memberikan bimbingan para muallaf bersama dengan dokter dan dai PKPU Ternate. Kini sudah 2000 lebih muallaf yang tersebar di desa-desa Pulau Bacan seperti Desa lele, Sidanga, Geti lama, Geti Baru. Bibinoi, Waringin dan lain-lain. Dan yang terbanyak adalah di Desa Lata-lata sejumlah 1130 orang. Karena andilnya yang begitu besar, Kepala KUA dalam sambutannya berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada PKPU.


Peristiwa di Bacan Memang Betul-betul Jihad

Sambutan selanjutnya adalah Kepala Wilayah Kecamatan Bacan yang biasa disebut dengan Camat Bacan, Muhammad Ratu Ella. Beliau mengatakan bahwa kejadian yang menimpa masyarakat Bacan adalah memang jihad. Hal ini terbukti dengan masuk islamnya ribuan orang dari agama sebelumnya nasrani. Hal ini merupakan sebagian dari dakwah islam., katanya. Dalam kesempatan itu juga dinformasikan rencana Bupati Maluku Utara yang berhalangan hadir karena berada di Jakarta, tentang pemindahan Kantor Bupati Maluku Utara ke Labuha-Bacan. Diantara sisa-sisa kerusuhan yang masih mungkin untuk dibangun Kantor Bupati adalah Kecamatan Bacan, teriak Camat yang baru dilantik 2 pekan lalu langsung disoraki oleh hadirin. Khusus untuk masyarakat Lata-lata akan dibuatkan KTP Nasional yang baru yang tentunya sudah dengan label agama islam. Sehingga sudah tidak ada ketakutan lagi karena sudah menggunakan identitas islam., lanjut Bapak yang mempunyai moyang Ambon.

Sedangkan Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511 Brawijaya, Tri Soeseno mengingatkan kepada masyarakat lata-lata agar jangan mempercayai isu-isu. Kami dengan personil yang ada akan menjaga kalian semua, tuturnya.


Torang semua Basodara

Acara puncak Doa Selamat dan Rekonsiliasi diisi dengan ceramah oleh dai seribu pulau, Ustadz Abdul Gani, Lc. Bukan ustadz Gani -biasa disebut- kalau ceramah di kampung tidak menggunakan bahasa daerah. Meskipun berasal dari Suku Tobelo, Al-Ustadz bisa berbahasa daerah Galela, Tidore, Makian, Ternate, Bacan dan juga Wayaoli , bahasa daerah masyarakat pedalaman Kecamatan Ibu yang sekarang masih dipakai oleh orang Lata-lata. Dalam ceramahnya disampaikan bahwa dalam islam tidak ada lagi pembunuhan, bila musuh sudah mengucapkan Syahadat. Dikisahkan dalam sirah pernah terjadi Sayyidina Umar yang membunuh musuh dalam suatu peperangan, kemudian musuh dalam kondisi terjepit mengucapkan syahadat. Namun terlanjur pedang Umar sudah menghampirinya. Ketika peristiwa ini disampaikan ke Baginda Rosulullah, Rosulullah marah pertanda tidak meridhoi cara yang dipakai Umar, katanya. Untuk itu kepada masyarakat islam, sudah tidak sepantasnya kita masih bermusuhan, hukumnya dosa besar. Kita tinggalkan masa lalu, torang semua basodara, lanjutnya. Hampir semua isi ceramahnya dalam bahasa daerah, sehingga sulit ditangkap bagi orang yang berasal dari luar Bacan.

Hampir dalam kesempatan seseorang yang naik ke panggung mengucapkan terima kasih kepada PKPU yang telah banyak membantu dalam pemulihan kondisi di Maluku Utara pada umumnya dan Lata-lata pada khususnya. Menanggapi komentar tersebut Manager PKPU Ternate, Nuhabib mengatakan, kami hanya mengemban amanah dari umat islam saja. Hal ini merupakan kepedulian kaum muslimin terhadap musibah yang menimpa di Maluku Utara. Kami pun masih berharap banyak untuk bisa berkhidmat kepada masyarakat lata-lata lebih jauh lagi. Kalau diizinkan kami siap membina Desa ini menjadi desa binaan termasuk pemukiman, pendidikan dan perekonomian, tentunya juga ada dana dari Pemerintah setempat. Perlu diketahui bahwa PKPU Ternate sudah memberangkatkan 5 Muallaf untuk belajar agama ke Jakarta tanggal 6 Mei lalu, jelasnya.

Pada kesempatan terpisah Kepala Desa Lata-lata, Ishak, ketika dimintai keterangan kemungkinan untuk balik lagi ke daerah mukim lama, mengatakan kami tidak mau balik lagi ke tempat lama, karena disitu kampung obet. Kami juga tidak mau dipindahkan ke pulau lain, jelasnya.

Desa yang sumber pengahasilan utamanya dari nelayan kini banyak orang menyebut Desa Darussalam Lata-lata. Hal ini diakibatkan dari musholla bantuan masyarakat muslim sekitar yang diberi nama Darussalam. Akankah Lata-lata menjadi negeri yang damai? Tentunya ditunggu peran Pemerintah, LSM dan masyarakat Lata-lata sendiri.

Wallahu a*lam Bishowab.
TIM Invetigasi PKPU TERNATE

Cek dan Ricek
(0921-24422)


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-19/05/00)


Source : Pos Keadilan Peduli Umat, Ternate
Telp. (0921) 24422, keadilan@ternate.wasantara.net.id