Mujahidin Maluku Berjuang Agar Bisa Shalat Jumat di Malifut

CONTENTS

Muslim World News On-line

Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Mujahidin Maluku Berjuang Agar Bisa Shalat Jumat di Malifut


Jumat, 19 Mei 2000, 20.46 WIB

reporter : Eman Sulaeman

www. peka.or.id, Konflik warga bernuansa agama di Maluku dan Maluku Utara hingga saat ini masih terus berlangsung. Setiap saat pertikaian bisa saja terjadi. Untuk mengetahui perkembangan terakhir situasi di sana reporter PeKa, Eman Sulaeman mewawancarai Ustad Abdul Ghani Kasuba (Ketua DPW PK Maluku Utara) dan dr. Kuspriyadi (fungsionaris DPW Maluku) di sela-sela acara Munas PK I di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok. Berikut petikannya:

Tanya:Anda bisa menjelaskan kondisi terakhir di Maluku dan Maluku Utara saat ini ?

Jawab: Secara umum kondisi disana masih sangat mencekam. Di beberapa tempat masih banyak terjadi pertikaian, seperti Halmahera, Malifut, Tobelo, terakhir Ambon serta beberapa tempat lainya.

Tanya:Bukankah disana sudah banyak ditempatkan aparat keamanan?

Jawab: Walau bagaimanapun mereka juga manusia seperti kita, punya banyak kelemahan dan rasa keberpihakan pasti ada dalam diri mereka, terlebih dalam situasi demikian.

Tanya:Jadi aparat keamanan juga ikut berperang?

Jawab: Ya.

Tanya:Kondisi umat Islam sendiri bagaimana?

Jawab: Sekitar 100.000 pengungsi yang berasal dari Halmahera Utara yang terusir karena tempat kediaman mereka telah di bakar habis oleh "Obet" (panggilan untuk orang-orang Nashrani) kini bertekad untuk kembali ke kampung halaman mereka apapun yang terjadi. Mereka kini sudah mencapai kawasan Malifut, Maluku utara. Hari Jum'at (19/5) ini mereka bertekad untuk melaksanakan shalat jum'at disana. Selain itu, mereka juga bertekad untuk mendirikan barak disana.

Tanya:Apakah sudah ada informasi mereka berhasil melaksanakan rencana tersebut?

Jawab: Sampai saat ini belum ada informasi dari sana mengenai hal itu.

Tanya:Secara umum, sebetulnya daerah-daerah di Maluku lebih banyak di kuasai oleh pihak mana?

Jawab: Jelas umat Islam lebih banyak, sebab hanya tinggal beberapa daerah saja yang belum di kuasai umat islam, terlebih dengan masuknya ribuan umat Nashrani kedalam agama Islam yang tentu membawa dampak psikologis bagi umat Nashrani lainnya yang masih mempertahankan daerahnya.

Tanya:Apakah umat Islam memaksa mereka masuk agama Islam?

Jawab: Sama sekali tidak, mereka masuk Islam atas kemauan dan kesadaran mereka sendiri. Umumnya mereka masuk Islam karena merasa kagum dengan perinsip ajaran Islam yang lebih mengutamakan kedamaian dan keadilan.

Tanya:Baru-baru ini diberitakan bahwa Laskar Jihad sudah mendarat di Maluku. Apakah keberadaan mereka betul-betul dirasakan manfa'atnya?

Jawab: Dalam hal-hal tertentu ya, namun dalam hal lainnya kami juga merasa kewalahan terutama dalam masalah dana, sebab dana yang tersedia disini sangat minim. Jadi tanpa mengurangi manfaat kehadiran pasukan jihad dari daerah lain, sebetulnya yang lebih kami butuhkan saat ini adalah bantuan dana dan tenaga da'i, tenaga medis, dan guru. Untuk tenaga pasukan, kami kira dari Maluku sendiri cukup.

Tanya:Beralih pada masalah lain, selama ini apakah proses belajar-mengajar tetap berjalan?

Jawab: Dengan fasilitas seadanya, baik suprastruktur maupun infrastrukturnya, proses-proses tersebut tetap berjalan sebagaimana biasa.

Tanya:Dalam Munas ini anda bertemu dengan banyak tokoh partai baik dari pusat maupun daerah. Pada momen yang baik ini aspirasi apa yang hendak anda sampaikan dan perjuangkan ?

Jawab: Kami akan meminta supaya lebih banyak lagi tenaga medis, guru dan da'I yang dikirim ke sana. Disamping itu kami juga akan mengusahakan bantuan bagi pemulihan sarana-sarana umum milik umat Islam yang sudah hancur, seperti sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Sarana-sarana umum yang ada saat ini sangat tidak memadai untuk melayani masyarakat.


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-10/05/00)


Source : www.peka.or.id 19/05/00