Ibu-ibu Muslimah Mendemo Marinir dan Kapolres

CONTENTS

Ambon, 13 September 1999


IBU-IBU MUSLIMAH MENDEMO MARINIR DAN KAPOLRES


Tadi pagi jam 09.00, ratusan ibu-ibu dari Solidaritas Wanita Muslimah Maluku yang bergabung dengan ratusan warga muslim Ambon lainnya melakukan demonstrasi di perempatan jalan (disamping Toko Simpang) dimana aparat marinir berada. Ibu-ibu yang rata-rata berusia lanjut dan berkerudung ini membawa sejumlah poster dan dua spanduk besar. Protes yang dilakukan berkaitan dengan pembantaian yang dilakukan oleh aparat keamanan dari korps marinir di depan Mapolsek Sirimau (Tragedi Pos Kota).

Beberapa saat, suasana demo cukup mengharukan. Seorang ibu yang berusia 50 tahun memimpin ratusan ibu-ibu lainnya membacakan sholawat Nabi di depan marinir yang sementara berjaga-jaga. Saat sholawat nabi dibacakan nampak beberapa ibu-ibu lanjut usia ini matanya berkaca-kaca. Seorang ibu yang bernama Ibu Nena yang berada ditengah kerumunan massa dengan suara keras mengatakan bahwa aparat keamanan harus bersikap adil. Ibu malang ini berteriak histeris karena seorang anaknya, menjadi korban penembakan aparat pada Jumat Berdarah.

Demo yang berlangsung di depan masjid Al Fatah (samping toko simpang ini) berlangsung hampir satu jam. Berbagai orasi disampaikan oleh wakil dari para ibu muslimah dan salah seorang ibu yang berusia 52 tahun membacakan tuntutan yang isinya antara lain :
    - Mendesak kepada Menhankam/Panglima TNI untuk segera menarik kesatuan Marinir dari Ambon termasuk Panglima Kodam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku.
    - Mendesak untuk mengusut aparat marinir yang melakukan penembakan di satuan Pos Jaga OSM, Air Salobar, Aster, Talake, Pos Kota.
    - Meminta pertanggungjawaban Pangdam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku yang menempatkan satuan Jaga Korps Marinir diperempatan jalan Masjid Raya Al Fatah dan Pos Kota yang semata-mata dijadikan untuk memusuhi dan menembaki umat Islam di Ambon.

Dalam aksi ini diserahkan pita duka kepada Komandan Korps Marinir Letnan Satu Nuryadi Setelah Aksi di depan Masjid Al Fatah, Selesai orasi para ibu-ibu dan warga muslim Ambon ini melakukan long march 2 km, berjalan kaki ke Kantor Polres Pulau-Pulau Ambon dan Lease. Sejumlah poster dan spanduk juga turut digelar dalam aksi tersebut. Isi Poster yang berisi hujatan kepada korps marinir ini antara lain : MARINIR KOK TEGA MENEMBAK SAUDARA SENDIRI, MAX DAN SIMON MANA TANGGUNG JAWABMU, MASJID JAMI DAN AL FATAH ADALAH TEMPAT IBADAH BUKAN LAPANGAN TEMBAK MARINIR. Selain poster yang berisi protes terhadap marinir, terdapat juga sejumlah poster lain, yang isinya antara lain : JIHAD JALAN HIDUP KAMI, MUSUH KAMI ADALAH RMS (Republik Maluku Selatan) DAN GMM (Gerakan Maluku Merdeka).

Aksi di Kantor Polres ini juga memprotes pernyataan Kopelres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease yang dalam konfrensi pers menyatakan bahwa umat Islam yang menyerang aparat marinir pada tragedi Pos Kota. Ibu-ibu ini langsung diterima oleh Kapolres Letkol Pol. Ghufron. Seperti aksi di depan Al Fatah, seorang ibu berusia lanjut juga membacakan pernyataan sikap di hadapan Kapolres. Setelah aksi di kantor Polres, para ibu dan warga muslim ini dengan berjalan kaki menuju ke Masjid Al Fatah. Sepanjang jalan mereka membacakan sholawat Nabi.