Ngobrol dengan muslim Kosovo

CONTENTS

Jajang Kurniawan [e8826474@student.tuwien.ac.at]

[Islam - Isnet]

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Ngobrol dengan muslim Kosovo


Wina, Juni 2000

Jumat minggu kemarin. Jumatan di Masjid Ash-Shahaba. Seperti biasa, hanya terdiri dari 3 shaf, tapi multiras. Ada Arab, Pakistan, Afrika, Bule, dan Indonesia. Setahu saya, di Wina hanya di sini khotbah Jumatnya al. membahas Soekarno, Soeharto, atau gejolak di Lombok beberapa waktu lalu.

Selesai jumatan, di lantai bawah --o ya mesjidnya berada di lantai 2 sebuah rumah susun-- ada seorang berjanggut lebat membagi-bagikan selebaran dalam bhs Arab. Janggutnya mirip janggut boss FIS, Madani. Bedanya: pirang.

Saya sangka dia dari Mesir, karena tampangnya memang khas "fundamentalis" Mesir. Cuma dia pakai T-Shirt putih, celana sepanjang betis warna krem, dan sendal santai. Selain janggutnya, dia persis anak muda Eropa.

Dan memang iya. Kami pun terlibat obrolan santai sambil berdiri, sementara dia terus menyapa jemaah mesjid yg pulang. Dengan bhs Arab tentu. Dan tentu dia juga menawarkan selebaran yg dia bawa.

Namanya Besim. Nama belakangnya saya lupa, susah mengucapkannya soalnya. Bapaknya seorang guru besar sejarah di Bosnia. Ibunya dari Kosovo. Keluarga dia menetap di Kosovo, dan dia pun menganggap dirinya orang Albania Kosovo, meski ada darah Bosnianya.

Setelah bertanya-tanya siapa saya dan dari mana --sebagai orang bermuka Asia Timur, saya hampir selalu jadi bahan tontonan di mesjid-mesjid, terutama untuk anak2 Turki atau Bosnia-- dia mulai sedikit bercerita ttg dirinya dan tanah airnya. Dia rupanya pernah "berguru" di Mesir. Ah rupanya dari sana janggutnya, dan kefasihan bhs Arabnya.

Dia pernah tinggal juga di Malaysia, dan ingin sekali menetap dan berjuang utk Islam di Malaysia atau ... Indonesia! Lo kok tidak di Kosovo? Dia rupanya kecewa, bagi dia orang Kosovo hanya KTP-nya saja yg Islam, praktek hidup sehari-harinya jauh dari Islam.

Ya memang ini sudah banyak saya dengar, dan juga sedikit2 perhatikan. Tapi baru kali ini saya dengar langsung dari muslim Kosovo sendiri. Bagi dia, penindasan oleh Serbia adalah hukuman Allah utk mengingatkan Kosovo akan jati dirinya.

Ucapan yg sama pernah saya dengar ttg muslim Bosnia. Tak bisa dibantah, Bosnia atau Kosovo bukanlah Malaysia. Sebelum perang Bosnia, muslim Bosnia sempat disebut-sebut sbg pemakan daging babi, peminum alkohol, dan tidak pusing kalau ada lelaki Serbia menikahi wanita Muslim. Tentu hal ini tidak bisa digeneralisasikan. Masih banyak muslim Bosnia yg jauh dari dosa2 di atas. Tapi itulah yg disebut orang ketika perang di Bosnia pecah. Orang menyebutnya sbg cara Tuhan utk mengingatkan muslim Bosnia akan keislamannya. Wallahu'alam.

Kembali ke sahabat kita Besim. Begitu tema Bosnia disinggung, dia langsung berkata: "Sekarang di Bosnia menggembirakan, terutama anak2 mudanya." Maksud dia, ghirah generasi muda muslim di Bosnia meningkat tinggi. Mereka bukan cuma berstatus muslim, tapi juga bangga sbg muslim, dan menunjukkan kemuslimannya.

Tapi kemudian dia berbicara datar lagi ttg Kosovo: "Sayang, di Kosovo tidak seperti itu."

Saya tanya dia ttg UCK (KLA, Kosovo Liberation Army). Pendapatnya mendua. Di satu sisi, dia akui bahwa mereka adalah orang2 yg berjuang membela diri, keluarga, dan tanah airnya. Di sisi lain, tak ada detak Islam di dalamnya. Bagi dia, semua pemimpin UCK, termasuk Hashim Thaci, tidak berjuang utk Islam.

Saya tidak tahu apa yg telah menimpa atau dialami dia di Kosovo, sehingga dia lebih suka menetap di tempat lain. Dia hanya tertarik sekali ingin tinggal di Asia Tenggara, suasana Islamnya lebih terasa, katanya. Ketika saya tanya "Lo, kalau begitu, mengapa kamu tidak mengembangkan Islam saja di Kosovo, bukankah itu malah sebuah tantangan?" dia cuma tersenyum.


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh


Islam - Isnet