Parlemen Belgia Terima Informasi Tragedi Maluku dari MER-C

CONTENTS

Hidajat Sjarif (hsjarif@yahoo.com)

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

PARLEMEN BELGIA TERIMA INFORMASI TRAGEDI MALUKU DARI MER-C


Wednesday, May 17, 2000/12:07:24 AM

Brussel, 17/5 (ANTARA) - Parlemen Belgia menerima informasi tentang tragedi kemanusiaan yang menelan korban ribuan jiwa di Maluku satu tahun terakhir ini dari Komite Pertolongan Darurat Kesehatan (MER-C) di Brussel, Selasa.

Komisi Hubungan Luar di Parlemen Belgia yang dipimpin Ny. Leen Laenens menerima informasi tentang tragedi tersebut dari Ketua Presidium MER-C (Medical Emergency Rescua Committe), dr. Joserizal Jurnalis, yang pernah bertugas di kawasan Maluku.

MER-C adalah organisasi yang didirikan oleh Tim Medis Mahasiswa Universitas Indonesia (TNN-UI) pada 1999 yang sejak April 1999 mengirimkan relawan bantuan medis di kawasan Maluku untuk menolong korban kerusuhan berkepanjangan.

Joserisal, yang pernah ikut dalam rombongan Batalyon 512 Marabunta TNI-AD untuk misi kemanusiaan di Maluku, mengemukakan bahwa selama ini cenderung terjadi kesalahan informasi berkaitan dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di kawasan Maluku.

Kesalahan informasi itu, menurut dia, terutama menyangkut jumlah jatuhnya korban jiwa yang meninggal, terluka, dan mengungsi, sehingga korban kurang mendapatkan bantuan. Bahkan, ia berpendapat, informasi tersebut cenderung hanya memihak satu kelompok yang bertikai di daerah tersebut.

Sambil memanfaatkan proyektor perekam gambar dan video, Joserisal menuturkan, dari pengalaman MER-C di Maluku juga ditemukan jatuhnya korban jiwa tewas akibat terjangan peluru dari senjata rakitan maupun peluru berkecepatan tinggi.

Dari sisi medis, korban tembakan senjata rakitan pelurunya tertinggal di dalam tubuh, sedangkan peluru berkecepatan tinggi dapat menembus tulang. Korban kerusuhan Maluku, menurut dia, lebih banyak yang tewas lantaran kedua pihak yang bertikai menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Ia menceritakan pula pengalamannya pada awal tahun ini bersama aparat keamanan memakamkan sekitar 500 jiwa korban pertikaian di Desa Galela, Pantai Timur Halmahera.

Ny. Laenens selaku wakil parlemen Belgia mengemukakan ikut merasa prihatin dan akan mengupayakan adanya perhatian terhadap kasus yang terjadi di Maluku, terutama untuk menolong para korban.

Joserizal dalam kunjungannya ke Parlemen Belgia itu didampingi oleh Pemimpin Pusat Advokasi dan Hak Asasi Manusia (PAHAM), Heru Susetyo SH, dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belgia, Ir. Yuki Idrayadi.

Utusan MER-C sejak 5 Mei lalu mengadakan serangkaian pertemuan dengan berbagai kalangan di Eropa, terutama LSM dan wakil parlemen di Jerman, Belanda dan Belgia guna menyampaikan keseimbangan informasi tentang tragedi yang terjadi di Maluku yang sudah menjurus ke pertentangan umat antar-agama. (U.LPT1/16:12/16/5/2000/ND03/16/05/:0 23:24)


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

1705000004 NNNN


Source : Antara