Amaran Majelis Pemerintahan Geurakan Atjeh Merdheuka

CONTENTS

From: "Umar Bakri" [umarbakri@visto.com]
Date: Thu, 07 Oct 1999 14:40:39 -0700


Amaran Majelis Pemerintahan Geurakan Atjeh Merdheuka


Assalamualaikum wr. wb.

Melanjuti amaran MP GAM sebelumnya tertanggal 28 September 1999 (Harian "Waspada" 7 Oktober 1999) dengan ini dirasa perlu untuk memperjelas amaran terdahulu dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa cukup jelas bagi PNS dikantor-kantor pemerintahan penjajah RI agar mengembalikan SK pengangkatan mereka dan tidak diizinkan untuk bekerja kepada penjajah RI. Juga dilarang menerima gaji atau dana apapun (Inpres, Banpres, Bandes, Sumbangan dll.) d ari pihak pemerintah RI karena pada dasarnya semua dana tersebut berasal dari kekayaan bangsa Atjeh sendiri.

2. Diwajibkan kepada eks PNS penjajah RI untuk jak lam bangka, jak peh bak sagee, dan memberi makan anak istrinya dengan sagu hasil dari hutan tadi. Ingat jangan sekali-kali menerima dana atau gaji dari penjajah RI, apalagi memakai mata uang rupiah di lin gkungan neugara Atjeh Meurdheka. Mri kita kembali ke era sagu dan singkong (boh bi).

3. Agar menghentikan segala kegiatan pemerintahan penjajah RI diseluruh wilayah Atjeh demi semakin cepatnya perwujudan neugara Atjeh Meurdheka yang kita cita-citakan. Hal ini juga dimaksudkan agar penjajah RI dapat menjadikan Atjeh sebagai Darurat Militer dengan alasan tidak adanya lagi pemerintahan dan bagi rakyat Atjeh bersiap-siaplah untuk syahid menghadapi TNI.

4. Kalau Darurat Militer diberlakukan di Atjeh, maka Angkatan Bersenjata GAM akan membunuh kaphe-kaphe itu semudah membunuh laron (Percayalah, AGAM masih punya beberapa pucuk bedil curian).
5. Kalau Darurat Militer diberlakukan maka diharapkan rakyat Atjeh jangan mau diobok-obok seperti yang sudah dilakukan oleh TNI di Timor Timur. Walaupun perut lapar, yang penting: Mati Syahid. "Iya 'kan?".

6. TNI saat ini terbukti tidak berkutik menghadapi AGAM, bahkan tampak seperti sudah menyerah, walaupun kita tahu saat ini TNI sedang mengumpulkan informasi dan akan langsung mengadakan serangan ke kantong-kantong AGAM dengan sekali pukul walupun harus de ngan mengorbankan rakyat sipil disekitar kantong AGAM. Apalah artinya "beberapa ratus ribu" nyaawa rakyat Atjeh yang akan syahid saat serangan TNI nanti dibandingkan dengan imbalan Allah Swt akan bidadari yang cantik di surga nanti.

7. Pada saatnya nanti semua rakyat Atjeh akan diminta berpuasa massal (karena nggak ada yang akan dimakan lagi) dengan mengharap hidayah dari Allah Swt agar kemerdekaan Atjeh segera terwujud (apa hubungannya puasa sama merdeka, ya?). Bahkan AGAM mempunyai wewenang untuk melarang semua penduduk yang bermukim di Atjeh untuk menarik napas, supaya kalian mampus semua. Kalau mau bernapas lega silakan keluar dari neugara Atjeh Meurdheka.

8. Kepada anggota AGAM, agar memberi contoh dari keluarganya sendiri chususnya yang perempuan agar selalu mengenakan jilbab didalam dan diluar rumah atau saat di WC sekalipun. Dilarang menatap perempuan yang bukan muhrimnya lama-lama, kalau terlalu keping in agar meminta izin kepada Panglima Wilayah AGAM untuk diberi cuti "berlayar" ke Medan Nibung Raya.

9. Mengingat TNI dan Polri semakin menginjak-injak Hak Azazi Manusia kita sebagai pedagang ganja nasional/internasional, terbukti dengan ditangkapnya teuku-teuku kita di Jakarta dan Peudada baru-baru ini di-amarkan kepada anggota AGAM agar berhati-hati me njalankan tugas suci mencari dana perjuangan ini sembari mengharap rahmat dari Allah Swt.

10. Terus sosialisasikan pemakaian jilbab di wilayah neugara Atjeh Meurdheka, kenakan hukuman kepada perempuan yang membandel dengan menggunting rambut atau rok mereka, boleh mengintip dan meraba asal jangan ketahuan orang lain, malukan?.

11. Hentikan segala transaksi ekonomi dengan penjajah RI, dengan kata lain agar tidak menjual barang dan jasa yang ada hubungannya dengan penjajah RI, jadi barang dagangannya dimakan sendiri saja.

12. Silakan gali kubur masing-masing, gorok leher sendiri dan nyemplung-lah kedalamnya. Apa dayaku...., nanti juga digorok orang.

Inilah maunya GAM-AGAM


Wassalamualaikum wr. wb.

Teuku Umar Bakri
Panglima AGAM wilyah Pukoe Boh Ma-keuh, AGAM dajeu jadah paleh peu sengsara rakyat.