1978:
14 Maret: 25 ribu tentara Israel menginvasi Lebanon Selatan dan
menewaskan antara 200 hingga 400 orang. Sementara 400 ribu orang
mengungsi ke Beirut.
19 Maret: Keluar Resolusi 325 DK PBB, menuntut Israel menarik
tentaranya. DK PBB menempatkan Pasukan Sementara PBB di Lebanon
(UNIFIL). Namun Israel menolak, dan PBB diam saja.
1982:
6 Juni: Israel menggasak Lebanon, menyusul serangan PLO (Organisasi
Pembebasan Palestina) ke Israel utara.
1 Agustus: Israel menduduki bandara Beirut, dan dua bulan mengepung
Beirut.
17-18 September: 1.500 warga Palestina di kamp pengungsi Sabra dan
Shatila dibantai oleh milisi Kristen dukungan Israel. Kasusnya menguap.
1984:
5 Januari: Pesawat Israel menyerang Baalbek, menewaskan 100 orang.
1987:
5 September: Israel menggempur kamp pengungsi Palestina Ain Helweh di
Lebanon Selatan. Sebanyak 46 orang tewas.
1992:
16 Februari: Sekjen Hizbullah Abbas Musawi dibunuh Israel di Lebanon
Selatan.
1993:
25-31 Juli: Israel menyerang Hizbullah, 130 orang -- kebanyakan warga
sipil Lebanon -- tewas dalam serangan yang berlangsung sepekan itu.
1996:
11 April: Israel kembali menyerang Hizbullah, 175 orang tewas dan 351
lainnya luka-luka. Salah satu aksi paling biadab yang dilakukan Israel
waktu itu adalah membombardir sebuah pos PBB di Cana, yang menjadi
tempat perlindungan warga sipil. Akibat serangan di Cana itu, 105
masyarakat sipil tewas.
1997:
5 September: 12 tentara elite Israel mati dalam serangan yang gagal.
Waktu itu, 73 tentara Israel tewas akibat helikopter tempur mereka
bertabrakan di udara dalam perjalanan menuju Lebanon Selatan.
2000:
Januari-Februari: Deputi komandan SLA dan lima tentara Israel tewas
dalam serangan Hizbullah.
5 Maret: Kabinet Israel setuju rencana Barak untuk menarik pasukan
dari Lebanon Selatan pada Juli 2000. Menurut Israel, akan lebih baik
jika penarikan mundur ini dilakukan lewat perjanjian damai dengan Suriah
dan Lebanon.
9 Mei: Israel dan SLA angkat kaki dari Aarmata, desa pertama yang
mereka tinggalkan. Pemerintah Lebanon menolak memberikan amnesti
(pengampunan) pada para anggota SLA.
21-22 Mei: Ratusan anggota SLA kabur ke Israel, sebagian menyerahkan
diri pada Hizbullah dan tentara Lebanon.