MANILA -- Menhan Filipina Orlando Mercado kemarin menuding Front
Demokratik Nasional (NDF) yang berhaluan komunis berada di balik
serangkaian aksi pemboman di Manila. Menurut Mercado, komunis berupaya
mengambil keuntungan dari krisis sandera di Filipina selatan. Komunis
melakukan itu untuk mendongkrak posisi tawar mereka dalam menghadapi
pemerintah.
Melalui aksinya, NDF telah membuat kian berat beban rakyat Filipina,
yang belakangan sedang dihadapkan pada soal penyanderaan di Pulau Jolo
dan Basilan. Selain menebar teror bom, komunis juga telah menculik dan
menyekap beberapa personel militer serta polisi. n afp/pra
Dari Timtim ke Filipina Selatan
MANILA -- Sekitar 200 personel militer Filipina yang bertugas di
bawah PBB di Timtim akan ditarik pulang Juni nanti. Menurut jubir
militer Manila, Kol Rafael Romero, mereka akan ditugas menghadapi
gerilyawan Muslim di Filipina Selatan yang tergabung dalam Front
Pembebasan Islam Moro (MILF).
Dalam setahun berperang dengan MILF, militer Manila telah kehilangan
131 personelnya yang tewas, dan 539 lainnya terluka. Dengan misi
mendirikan negara Islam di Moro, MILF diperkuat sekitar 15 ribu personel
bersenjata. Mereka juga didukung kelompok lain yang lebih kecil, Abu
Sayyaf. n afp/pra
Saudi Impor Pengacara
RIYADH -- Arab Saudi berencana membuka pintu bagi para pengacara
asing untuk buka praktek di kerajaan tersebut. Menurut Menkeh Abdullah
Mohammad al-Sheikh, itu sebagai langkah mengangkat bobot profesi legal
di Saudi, yang secara ketat menerapkan syariah Islam.
Negara-negara Barat, terutama lembaga Amnesti Internasional, pernah
mengritik syariah. Tapi Menkeh Abdullah bersikukuh, hukum Islam
merupakan yang terbaik dan sangat menghargai HAM. Soal HAM inilah yang
selama ini dijadikan Barat untuk 'menyerang' Saudi serta negara-negara
Asia lainnya yang mayoritas warganya Muslim. n afp/pra
Provokator SARA di Nigeria
LAGOS -- Untuk kesekian kalinya, bentrok berdarah berlatar SARA
antara warga Kristen dan Muslim terjadi di Nigeria. Insiden terakhir
meledak di Kaduna, Nigeria utara, Ahad lalu. Akibatnya, beberapa nyawa
melayang dan gedung-gedung hancur -- termasuk gereja dan masjid.
Komandan polisi Kaduna, Mohammed Shehu, sementara hanya mendata satu
tewas dalam insiden tadi. Tapi ia tak menutup kemungkinan masih ada
korban tewas lainnya.
Asosiasi Kristen Nigeria dan organisasi Islam Jamarat Nasir
Isalamiyat, telah sepakat mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk
pertumpahan darah itu. Menurut mereka, itu ulah provokator yang ingin
mengacaukan Kaduna yang warganya multiagama.