Republika Online edisi:
31 May 2000

'Tembak di Tempat bagi Perusuh di Poso'

PALU -- Polda Sulawesi Tengah akan mengambil tindakan tegas berupa tembak di tempat bagi siapa pun yang masih membuat kerusuhan di kota Poso dan sekitarnya. ''Kami sudah perintahkan Kapolres Polres Poso untuk mengambil tindakan tegas bagi para perusuh, bahkan kalau perlu tembak di tempat,'' kata Wakil Kapolda Sulteng Kol Pol Drs Zainal Abidin Ishak di Palu, Selasa.

Keterangan tersebut disampaikan Ishak di hadapan ratusan mahasiswa STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Palu ketika menggelar aksi unjuk rasa damai di Mapolda Sulteng, sehubungan dengan semakin meluasnya bentrok fisik antarmassa dari kedua kelompok bertikai di Kabupaten Poso.

Bentrok fisik ketiga kalinya di kota itu meletus Selasa pekan lalu (23/5) dan terus meluas kurun delapan hari terakhir, bahkan dilaporkan telah menjangkau tiga kecamatan di kabupaten itu, yakni Poso Kota, Lage, dan Poso Pesisir.

Selain terdapat sedikitnya delapan korban tewas dan ratusan luka-luka, aksi kerusuhan tersebut, juga mengakibatkan ratusan rumah penduduk, rumah ibadah, sekolah, dan fasilitas umum di tiga kecamatan ini musnah terbakar dan dirusak massa.

Menurut Ishak, tindakan yang ditempuh lembaga kepolisian ini merupakan jalan terakhir, sebab kelompok massa yang bertikai itu sudah menggunakan senjata api.

Pihak Polres Poso juga telah berulangkali berusaha mempertemukan pimpinan kedua kelompok yang bertikai untuk menyelesaikan masalahnya melalui jalan perundingan, namun ajakan tersebut disambut dingin. Bahkan pada beberapa titik kerusuhan, jumlah massa yang bertikai itu sudah mencapai ribuan orang, akibat masuknya banyak orang luar di dalam dan sekitar Kota Poso.

Ishak juga mengatakan, untuk menormalkan kondisi Kota Poso, pihaknya sejak Senin (29/5) telah memberangkatkan lagi satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob sebagai tambahan pasukan empat SSK yang sudah ada di kota itu.

Menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa, Wakapolda Ishak mengatakan pihaknya memberikan jaminan keamanan sepenuhnya atas ribuan pengungsi yang kini masih menetap di sejumlah lokasi penampungan sementara dalam kota Poso, termasuk pengiriman bahan makanan dan obat-obatan ke kota itu.

Diterbitkan oleh Republika Online
Hak Cipta © PT Abdi Bangsa 2000