|
|
QUDWAH
|
Pasukan Islam Unjuk
Kekuatan
|
Rosulullah saw terpaksa
melakukan perang.
Musuh-musuh Islam
tidak lagi sekadar melawan kaum muslimin dengan mulut. Mereka
menentang ajaran Islam dengan kekuatan senjata. Islam, bukan saja
memberikan peluang untuk membalas dengan balasan yang setimpal. Tapi
lebih dari itu Islam juga mewajibkan pemeluknya untuk mempertahankan
agamanya dari serangan
musuh. Kecaman dan cercaan
musuh bisa dilawan dengan dalil dan argumentasi, tapi serangan
senjata harus diselesaikan lewat pertempuran. Dan kaum muslimin tak
sedikitpun gentar untuk menghadang. Rosulullah selalu siaga
menyongsong perlawanan musuh, termasuk dengan membentuk pasukan
mujahidin. Perintah memelihara agama Allah ini adalah tugas besar,
dan Allah SWT menjanjikan pahala yang sangat agung dengan istilah
mati syahid. Ampunan dan jaminan masuk surga bagi mereka yang gugur
di jalan Allah. Ter-usirnya bani
Nadhir dari Madinah, dalam kisah yang lalu, membuat posisi umat
Islam makin kuat di mata musuh-musuhnya. Kelahan bani Nadhir
setidaknya menunjukkan pasukan muslimin telah bangkit dari
kekalahannya di medan Uhud beberapa waktu yang telah lalu. Karena
itulah, Rosulullah segera memanfaatkan momentum, dan memberikan
semangat pada pasukan muslim untuk menghancurkan kembali musuh-musuh
Islam di sekeliling Madinah yang selalu mengganggu kehidupan kaum
muslimin. Permusuhan kaum kafir telah pada puncaknya, mereka telah
membunuh para kader dakwah Islam, mengkhianati perjanjian, bahkan
berupaya menyerang Madinah.
Perlawanan juga datang dari orang-orang Baduiyang ada di sekeliling
Madinah. Padahal sebenarnya mereka tak memiliki nyali cukup besar
untuk melawan pasukan kaum muslimin. Mereka hanya bisa melampiaskan
kebenciannya pada kaum muslimin dengan menyerang sejumlah utusan
dakwah Islam melintasi daerah mereka. Dan tentu saja
rombongan-rombongan dakwah itu bisa dengan mudah dikalahkan, karena
jumlah kekuatan yang tak seimbang. Terbunuhnya sejumlah kaum
muslimin secara biadab di tangan suku badui, membuat mereka kian
ngelunjak dan berani.
Mereka
mengira sudah cukup kuat berhadapan dengan kaum muslimin. Itulah
yang mendorong beberapa kabilah badui membuat persekongkolan
melakukan serangan besar-besaran ke Madinah. Segera setelah
menerima informasi dari para intelejen Madinah, bahwa orang-orang
Arab Badui dari Bani Muharib, Bani Tsa’labah dan Ghathafan telah
berkomplot akan menyerang Madinah.
Rosulullah dan
kaum muslimin melakukan perhitungan dan mencermati seberapa besar
kekuatan gabungan para kabilah Badui yang ingin menyerang Madinah.
Ternyata kekuatan kabilah-kabilah itu tidak terlalu besar. Dengan
kata lain, kaum muslimin dengan izin Allah pasti mampu mematahkan
serangan mereka. Apalagi kaum muslimin tahu, sebenarnya orang-orang
Arab Badui masih menyimpan ketakutan terhadap pasukan Islam.
Maka disusunlah strategi
menghadapi mereka. Agar tidak pecah peperangan di dalam kota
Madinah, Rosulullah memerintahkan pasukannya untuk keluar dan
menyambut pasukan musuh di daerah sahara sekitar Najd sebagai
langkah show of force alias unjuk gigi. Ribuan sahabat segera
berangakat memenuhi perintah Rosulullah. Mereka berangkat dengan
membawa perlengkapan perang lengkap. Sebenarnya ini dilakukan hanya
untuk menakut-nakuti kaum musuh, sehingga mereka tidak berani
melakukan konspirasi menyerang kaum muslimin.
Ternyata strategi brillian
Rasulullah tepat sasaran. Mendengar pasukan Islam akan menyambut
kabilah Badui di dekat Najd, mereka yang mulanya ingin menyerang
Madinah menjadi sangat ketakutan. Mereka lari dan bersembunyi di
puncak-puncak gunung. Keberingasan yang sebelum peristiwa itu mereka
lakukan terhadap sejumlah sahabat utusan dakwah Rosulullah,
berkurang dan akhirnya hilang. Berkat izin Allah menanamkan rasa
takut di hati mereka setelah melihat jumlah pasukan muslim yang
begitu besar. Unjuk kekuatan itu
tidak lama. Setelah yakin kehadiran kaum muslimin telah membuat
takut kalangan suku Badui, Rosulullah saw memerintahkan pasukannya
kembali ke Madinah dengan aman. Tak ada peperangan. Alhamdulillah,
pamor dan keberadaan Islam kian disegani lawan-lawannya. Musuh-musuh
Islam makin ketar-ketir, dan berpikir panjang bila mereka membuat
masalah dengan kaum muslimin.n
Hawari
Aulia
HAK CIPTA ©
PT. BINA MEDIA SABILI
1999 JL.
Cipinang Cempedak II/16 Polonia, Jakarta Timur 13340 INDONESIA
Design by :
CYBERNEWS
SABILI
| |