Surat-surat Dari Remaja Maluku di Pengungsian

CONTENTS

Muslim world news On-line

Date of Publication: April 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Surat-surat Dari Remaja Maluku Di Pengungsian


Ternate 1 April '00
Buat Smita di Tempat

Assalammualaikum Wr.Wb.
Hallo Smita apa kabar? Tentu baik-baik saja bukan. Oh ya Smita sebelum Ila menceritakan tentang keadaan di sini, terlebih dulu Ila akan memperkenalkan diri. Namaku Fadila Zaiid Aziz. Di rumah aku biasa dipanggil Ila. Umurku sekarang 14 tahun. Aku sekarang masih sekolah di SLTPN 1 Ternate (kelas III-1).

Dulunya Ila sekolah di SLTPN 1 Jailolo. Tapi karena kerusuhan Ila mengungsi ke Ternate yang sekarang jadi kota madya sekaligus propinsi termuda kita. Smita, Ila sangat berterima kasih sama kamu, karena walau pun kamu jauh tetapi masih mau kirim surat pada kami di sini. Smita Ila memang ingin sekali berteman dengan kamu. Tapi gimana yach!. Smita, Ila juga ingin curhat sama kamu berbagi suka dan duka, Itu juga kalau kamu mau.

Smita, sekarang Ila akan mulai menceritakan situasi yang ada di daerah Ila sekarang. Begini Smita, pada tanggal 1 Januari 2000 terjadi kerusuhan di desa Tuada Kecamatan Jailolo, Maluku Utara. Di sana itu pasukan merah (kristen) membantai penduduk dan membakar rumah-rumah penduduk di desa itu. Dan dalam keadaan gawat itu Ila bersama keluarga dan orang-orang di sekitarnya lari mengungsi ke Ternate. Tapi pada waktu itu Ila tidak langsung ke Ternate karena motor laut yang kami tumpangi itu hanya sampai di Pulau Hiri (dekat Ternate).

Terpaksa saja kami bermalam di situ (Hiri). Berkat kuasa Allah SWT, esok harinya kami sampai di Ternate. Oh iya, Ila lupa menceritakan perjalanan Ila ke Hiri. Ila melihat dari jauh di desa Tuada sudah habis terbakar. Apinya melambung tinggi ke udara dan banyak sekali korban berjatuhan.

Smita, udah dulu yach! Nanti kalah ada kesempatan baru Ila ceritakan lagi masalah yang terjadi di sini.

.................................................................

Assalammualaikum Wr. Wb. Nama Saya adalah Suriyati. Ketika kami diserang pada pukul 05.00 pagi, dan hari itu orang tua saya belum lari ke kecamatan Galela. Mereka yang menyerang banyak sekali, termasuk di dalamnya ada ABRI. Saya hari itu terpaksa ikut mengungsi. Tapi rumah kami terbakar habis. Semua orang lari dengan menangis tersedu-sedu.

Ketika diserang oleh kelompok orang itu, saya hampir kena tembak. Untung saya sempat berjongkok, sehingga tidak terkena peluru asli. Waktu saya lihat ke belakang, ternyata ada orang yang terkena tembakan di kaki. Orang itu lalu digendong untuk dibawa ke kecamatan untuk diobati. Selanjutnya ada orang kampung yang meninggal dunia akibat terkena tembakan peluru asli. Saya berlari di atas aspal panas tanpa alas kaki. Tidak ada satu pun mobil yang lewat. Saya dan keluarga saya tidak membawa pakaian kecuali yang ada di badan.

Saya sempat melihat seorang ibu yang sedang berlari menggendong anak bayinya tidak lagi kuat berlari. Saya lalu membantu menggendong anak ibu itu. Kami sampai ke tempat yang aman pada pukul 12.00 siang. Saya hanya bisa menangis dan tidak bisa tertawa. Saya dan keluarga tinggal di gudang dan baru bisa mengungsi ke Ternate setelah kapal perang datang. Saya di atas kapal hanya berdiri saja tidak bisa tidur. Saya tidak makan satu hari satu malam. Saya baru makan setelah tiba di Ternate ada orang yang memberi makanan.

Saya dan keluarga sekarang tinggal di rumah Obet. Rumahnya besar tapi makanan masih kurang. Kami hanya harap dari pemerintah. Tapi saya punya kakak punya kerja sedikit untuk cari makan dan membiaya sekolah saya yang tidak bayar BP3. Saya sekarang rajin belajar dan rajin sekolah. Saya minta doa agar Tuhan melindungi kita semua dari musibah yang kita hadapi bersama. Sudah dulu yah, sampai di ini dulu. Terima kasih atas Putri yang sudah kirim surat sama saya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sekolah Sanawia Galela Di Pengungsian (SLTP Alternatif) Dengan Alamat SLTP Negeri 6 Jln Raden Saleh Efendi Ternate, Maluku Utara

(SURIYATI)

...................................................

Ternate (Maluku Utara), 1 April 2000 Buat rekan-rekanku yang baik di seberang!

Saat saya menerima surat dari rekan-rekan di Jakarta, saya sangat terkejut dan bahagia sekali, karena saya tak menyangka ada rekan-rekan yang turut merasakan dan peduli atas penderitaan yang kami alami di sini.

Temanku, sebenarnya kejadian seperti tidak perlu terjadi. Namun begitulah, apa mau dikata... nasi sudah menjadi bubur. Saya menganggap kejadian ini merupakan cobaan dari Yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan kejadian tidak terulang kembali, Insya Allah..... Amien.

Temanku! Ingin rasanya saya menceritakan semua kejadian yang terjadi di kota Ternate ini dari awal. Tapi ........ rasanya saya tak sanggup mengutarakannya. Mungkin rekan-rekan sudah melihat lewat TV semua kejadian itu terjadi begitu cepat. Pembantaian terjadi di mana-mana. Ada ibu yang kehilangan suami dan anak-anak. Begitu pula sebaliknya. Tempat-tempat ibadah habis dibakar, gedung-gedung sekolah pun demikian.

Teman-temanku! Alhamdulillah saya sekarang sudah bersekolah seperti biasa. Dan mudah-mudahan saya bisa hidup damai dan tentram seperti sedia kala. Temanku! Saya sadar akan semua ini. Mudah-mudahan Allah memberikan ketabahan dan kesabaran kepada kita semua. Dan kami di sini tidak menyimpan dendam sedikitpun. Yang sudah terjadi biarlah berlalu. Anggaplah itu satu cobaan dari Tuhan. Mudah-mudahan kami bisa hidup bersama berdampingan seperti dulu lagi.

Temanku!, Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua atas simpati dan peduli kalian kepada kami di sini. Mudah-mudahan dengan perantaraan surat ini, kita bisa menjadi sahabat yang baik, dan dapat mencurahkan isi hati masing-masing.

Temanku! Mudah-mudahan dengan surat dari teman-teman di Jakarta, dapat membantu semangat saya untuk lebih tabah dan tawakal dalam menghadapi semua cobaan ini. Terimakasih ya teman-teman!

Insya Allah doa dan peduli kalian diterima dan dibalas oleh Allah yang Maha Kuasa. Amien .......!

d/a: SLTP Negeri I Ternate, Kls III-3 Jl. Ais Nasution No. 26 Ternate (Maluku Utara) (Rini Apriany)

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-21/04/00)
Source :Republika 16/04/00