|
|
|
|
WAWANCARA
|
![wpe44.jpg (4161 bytes)]()
|
|
Abu Deedat
Syihabuddin M.H, Kristolog
“25
Desember, Upacara Penyembahan Dewa
Matahari” |
Ditemui di
rumahnya yang sederhana, Kristolog yang lebih akrab
dipanggil dengan nama anaknya, Abu Deedat, ini berbicara
panjang tentang sejarah Natalan. Mulai dari perbedaan dari
beberapa injil tentang penentuan hari lahir Yesus sampai
pengaruh Kaisar Constantine. Tak hanya itu, dengan nada
keheranan ia juga menyatakan ketidakmengertiannya, kenapa ada
tokoh-tokoh Islam yang menyatakan merayakan Natal bersama
adalah wujud toleransi. “Toleransi itu bukan berarti
partisipasi,” demikian tuturnya. Ayah dari tiga anak yang
sudah lama bergelut dengan ilmu kristologi ini menyayangkan
kenapa MUI saat ini, fatwanya cenderung membuat umat bingung.
“Saat Buya Hamka, haram hukumnya Natalan bersama,” katanya
mengenang sosok penulis tafsir Al Azhar tersebut. Pria
kelahiran Tasikmalaya, lulusan IAIN fakultas Ushuluddin, yang
kini menjadi salah staf pengajar di Institut Agama Islam Al
Ghuraba ini, adalah seorang kristolog yang tergolong hidup
sangat sederhana. Untuk menuju rumahnya SABILI harus melewati
sebuah lorong yang hanya cukup dilewati oleh dua orang. Hampir
dari separuh bangunan tempat tinggalnya pun dijadikan show
room barang dagangannya, kerajinan tangan asli Tasikmalaya. Ia
berbicara lugas tentang kebiasaan Natalan bersama yang mulai
jadi budaya dikalangan kita dari artis ibu kota sampai pejabat
teras. Berikut petikan
wawancara:
Bagaimana Anda memandang
perayaan
Natal?
Menurut hemat saya, Natal, baik sebagai peringatan kelahiran
Yesus Putra Tuhan atau Isa Almasih sebagai Nabi tetap keliru.
Lebih disayangkan lagi jika ada tokoh Islam yang berpendapat
boleh saja mengikuti perayaan Natal. Bahkan Said Aqil Siradj
mengatakan, akan hadir jika diminta pihak kardinal, alasannya
untuk menghormati. Itu juga tidak benar. Anggapan
bahwa Isa lahir tanggal 25 Desember, apa
benar?
Isa Almasih bukan lahir tanggal 25 Desember. Di kalangan
Kristen sendiri ada perbedaan, ada yang tidak mau merayakan
Natal pada 25 Desember seperti Advent dan Yehova. Mereka
menganggap Yesus lahir tanggal 1 Oktober. 25 Desember itu,
upacara penyembahan Dewa Matahari. Dalam sejarah
bagaimana?
Kalau perhitungan tahun baru masehi, bersandarkan kelahiran
Nabi Isa. Seharusnya Natal tanggal 1 bulan pertama, bukan
tanggal 25 bulan terakhir. Perhitungannya terpengaruh dengan
masuknya Kaisar Constantine ke agama Kristen, sehingga terjadi
romawisasi. Pengaruh romawi ini juga tampak pada acara
kebaktian orang Kristen yang berubah menjadi hari minggu.
Dalam Al Kitab (Bibel) seharusnya hari
Sabtu. Banyak tokoh Islam yang ikut merayakan
Natal, alasannya toleransi, komentar
Anda?
Advent saja tidak mau melaksanakan Natalan, jadi kalau ada
tokoh muslim yang merayakan Natal, itu lebih Kristen dari
orang Kristen. Nampaknya perayaan Natal bersama terlihat marak
belakangan ini. Apalagi presiden RI sekarang, yang terlihat
dekat dengan mereka. Menurut saya akan lebih
parah. Ada yang beranggapan fatwa MUI tentang Natal
tak aktual lagi,
bagaimana?
Saya setuju dengan fatwa MUI semasa Buya Hamka dulu, agama
tidak bisa dicampuradukan. Banyak tokoh Islam sekarang salah
kaprah tentang toleransi, toleransi itu bukan berarti
mencampur dan mau Natalan bersama. Memang dari pihak mereka
ada yang mempertanyakan, orang Kristen saja mau Syawalan atau
halal bihalal dengan kita, kenapa kita tidak mau Natalan
bersama mereka. Mana wujud toleransinya? Ini sangat berbeda,
Natal dalam kristen termasuk ibadah, sama seperti Sholat Idul
Fitri dalam Islam. Ada ide lain bahwa Natal sama dengan Maulid
Nabi. Ini juga berbeda, Maulid Nabi bukan ibadah dan tak ada
perintahnya. Bagaimana agar kita tak terjerumus
perayaan
Natal?
Harus dijelaskan pengertian Natal yang sebenarnya, kapan Yesus
lahir dan sebagainya. Dalilnya juga berbeda, misalnya Injil
Matius, Yesus lahir di zaman Raja Herodes berkuasa. Dalam
sejarah, Raja Herodes meninggal empat tahun sebelum Masehi.
Kalau Yesus lahir tahun pertama Masehi, berarti Yesus tidak
pernah ketemu dengan Herodes. Berbeda dengan Injil Lukas yang
mengatakan Yesus lahir di zaman Kaisar Agustus, kira-kira
tahun ke tujuh masehi. Sejarah Natal yang dilaksanakan kaum
Kristiani adalah adopsi pemahaman Dewa Matahari yang dipeluk
Constantine sebelum masuk Kristen. Sebagian tokoh Kristen
mengatakan, tak ada perintah untuk merayakan Natal dan ada
sebagian sekte yang tak melaksanakannya. Bagaimana
seharusnya menempatkan
Natalan?
Untuk memperingati Nabi, menurut saya boleh saja, tetapi tidak
bisa ditentukan seperti 25 Desember. Karena tak ada Nabi yang
jelas tanggal kelahirannya kecuali Nabi Muhammad Saw. Yang
jelas tanggalnya saja tidak wajib dirayakan, apalagi yang
tidak jelas. Pihak Kristen menganggap Islam tak toleran,
tanggapan Anda? Bicara mengenai toleransi, Islam tak
meragukan. Toleransi jangan diartikan partisipasi, kalau orang
Kristen merayakan Natal kemudian kita bantu acara Natalnya,
itu tak boleh. sebab mereka sedang beribadah. Dalam Islam
tidak boleh saling bergantian dalam beribadah, jangan
disamakan toleransi dan partisipasi. Bagaimana
konsep toleransi dalam
Islam?
Dalam agama Islam toleransi sudah jelas, lakum dinukum
waliyyadin. Tidak bertoleransi apabila mengajak orang yang
bukan agamanya untuk ikut Natal bersama. Umat Islam itu sangat
toleran. Tapi sebaliknya tidak, mereka mendirikan gereja di
tengah masyarakat Islam, sedangkan mereka hanya satu orang dan
memaksakan diri membuat gereja yang besar, ini yang tidak
toleran. Bagaimana menjelaskan hal ini pada umat
Islam, khususnya kaum
remaja?
Memang banyak remaja kita yang kurang memahami hal ini, dan
ini harus kita jelaskan pada mereka, agar mereka tak kesulitan
menentukan sikap. Konskuensinya apa jika kita
mengikuti perayaan
Natal?
Jelas melanggar ajaran Islam, haram hukumnya. Dalam hal ini
umat Islam harus tegas dan tidak ada kompromi.
Bagaimana dengan mengirim kartu
Natal?
Ucapan melalui kartu natal sama saja dengan ucapan langsung.
Kartu itu hanya alat saja. Jadi bagaimana
seharusnya menjalin toleransi menurut
Islam?
Belakangan ada ide untuk merukunkan antar umat beragama, maka
diadakan kompilasi ajaran berbagai agama. Misalnya sebagian
dari Islam, Kristen, Budha kemudian dikemas jadi satu.
Tujuannya agar ada rasa memiliki. Inilah yang disebut sintesis
dan ini bertentangan dengan aqidah Islam. Kedua, ada anggapan
bahwa semua agama sama baiknya, hanya jalannya saja yang
berbeda, ini yang disebut sinkritisme. Hal ini yang gawat
karena telah mencampuradukkan aqidah. Nanti namanya agama
gado-gado. Dalam Islam, terciptanya kerukunan itu harus
kembali kepada setuju dalam perbedaan. Artinya, Islam
menyakini bahwa Islam agama yang benar tetapi tidak memaksakan
orang lain untuk masuk agama Islam. Karena Islam dikembangkan
tidak dengan pemaksaan. Sebagian orang
memperbolehkan Natalan bersama asal tidak mengakui Yesus
sebagai Tuhan,
bagaimana?
Saya menganjurkan kepada tokoh-tokoh segera memahami Islam
dengan benar, jangan sampai umat Islam dikadali terus. Hal ini
bisa dimanfaatkan oleh kristen. Misalnya, mereka mengatakan
yang mengharamkan Natal hanya sebagian kecil sedangkan
tokoh-tokoh besar justru setuju. Apa ada tujuan
khusus di balik gerakan Natalan
bersama? Ada
usaha untuk mengaburkan pemahaman tentang ini, seperti
konsepnya Yahudi dengan Zionismenya. Targetnya menghancurkan
agama dan menguasai dunia. Yahudi sudah berhasil menghancurkan
ajaran Nabi Isa, yang tadinya tauhid kemudian dibelokkan oleh
Paulus yang keturunan orang Yahudi. Dalam Injil Matius
tertulis Tuhannya Isa itu esa, tapi setelah datang Paulus jadi
berubah. “Kalau kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah
Tuhan maka kamu akan selamat.” Jadi ada penjungkirbalikkan
dalam ajaran Kristen. Sekarang targetnya mengancurkan Islam.
Caranya seperti yang dikatakan misionaris asal Amerika, yang
keturunan Yahudi. Pertama dengan menggunakan umat Islam
sendiri dan kedua penghancuran dengan cara menjauhkan umat
Islam dari ajarannya. Bagaimana usaha kita
mencegah konspirasi
tersebut?
Pertama, umat Islam harus kembali ke aqidah Islam secara
benar. Kedua, harus menyatukan visi dan misi. Ketiga, harus
mengetahui gerekan-gerakan mereka. Misalnya, usaha zionis
untuk menghancurkan moral generasi muda. Salah satunya lewat
narkoba. Belum lama ini ada pertemuan misionaris dari
Singapura dengan misionaris dari Indonesia, mereka mengadakan
kerjasama misionaris pada tingkat Asia Fasific. Salah satu
program mereka adalah mendirikan panti rehabilitasi bagi
penderita ketergantungan obat terlarang, kemudian pasien yang
masuk panti tersebut akan dicuci otaknya. Target mereka pada
kongres di Inggris tahun 1989 lalu, paling tidak tahun 2000
Bibel sudah tersebar keseluruh dunia. Dan pada akhir tahun ini
sampai tahun 2000, lima puluh persen dari penduduk dunia harus
beragama Kristen. Bagaimana hukumnya untuk pejabat
Muslim, apakah harus membuka acara
Natal?
Menurut saya tidak mesti yang membuka Natalan itu pejabat
Islam. Misalnya menteri agama, ia bisa saja menyuruh
bawahannya yang beragama Kristen. Tetapi karena takut
dikatakan tidak toleran, ia membuka acara Natal. Hal ini
kembali ke tokoh tersebut, apakah imannya kuat atau tidak.
Kalau imannya lemah, ya begitu itu. Jadi hukumnya
bagi orang yang merayakan
Natal? Allah
SWT memberikan peringatan jangan mencampuradukkan antara yang
hak dan batil. Masalah Natal berkaitan dengan akidah kristen.
Sementara dalam Islam Isa Almasih mengatakan sembahlah Allah
karena Allah itu Tuhanmu dan Tuhanku. Oleh karena itu orang
yang mengatakan bahwa Almasih itu putra Tuhan maka ia telah
kafir (QS. 5:72-73). Dengan demikian kita sudah tergeser pada
perbuatan syirik dan Allah SWT mengatakan syirik adalah
perbuatan yang tak terampunkan. Konsep Islam itu, bagiku
agamaku bagimu agamamu.n
Rivai
Hutapea dan Mia
Novilia
|
HAK CIPTA ©
PT. BINA MEDIA SABILI
1999 JL.
Cipinang
Cempeda
| | |