BERITA UTAMA WASPADA
SELASA, 12 OKTOBER 1999
Warga 60 Desa Di Uleegle
Kembali Mengungsi
SIGLI (Waspada): 60 Dari 63 Desa/Kelurahan yang ada di Uleegle, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie sejak Senin (11/10) pagi warganya kembali mengungsi. Mengungsinya sekitar 20.000 lebih dari total 26.800 jiwa warga Bandar Dua itu, menyusul pelaksanaan sweeping (penyisiran) aparat ke hampir semua desa.
Bahkan, menurut sumber tokoh masyarakat, pengungsian juga berkaitan adanya isu sangat menakutkan bahwa akan kembali terjadi kontak senjata antara aparat dengan kelompok AGAM dan akan ditangkapnya sejumlah warga oleh aparat.
Dampak dari penyisiran aparat keamanan ke desa-desa di daerah itu, membuat warga kecamatan paling ujung timur Pidie (55 kilometer dari kota Sigli) itu berduyun-duyun melakukan kembali aksi eksodus. Mereka menempati semua sekolah yang ada di ibukota kecamatan, kata sumber panitia pengungsi.
Adanya isu menakutkan akan terjadi kontak senjata dan akan ditangkapnya sejumlah warga oleh aparat yang dikembangkan pihak-pihak tertentu dan belum tahu pasti sumber dari mana, sangat meresahkan masyarakat.
Akibat para pengungsi memilih menempati sejumlah gedung sekolah sebagai kamp tempat mereka berlindung dan ikut sertanya anak-anak, menyebabkan semua sekolah tutup dan pelaksanaan ujian caturwulan (cawu) terpaksa ditunda atau dibatalkan, kata beberapa guru.
"Kami tidak tahu siapa yang sengaja menghembuskan isu menakutkan itu sehingga membuat warga memilih kembali mengungsi," ujar seorang warga kepada Waspada di kamp pengungsian, Senin (11/10).
Dengan menumpang truk dan sepeda motor serta berjalan kaki, warga Uleegle dari 60 desa tetap mengungsi meski dilarang pihak Muspika setempat.
Walaupun itu baru isu yang berkembang dalam masyarakat, namun kemungkinan ada benarnya. Sebab, sejumlah (lima) warga Desa Uteuen Bayu, Uleegle sudah ditangkap aparat keamanan, kini diamankan di Makodim Pidie, kata beberapa pengungsi enggan disebutkan namanya.
Sedangkan pelaksanaan penyisiran ke desa-desa yang dilakukan aparat adalah berkaitan dengan terjadinya peristiwa pemberondongan dua truk militer di kawasan Drien Bungong dan pengeroyokan seorang anggota Koramil Bandar Dua Sertu Rusdi, 40, di kawasan Uteuen Bayu Uleegle oleh orang tak dikenal.
Berbagai komentar yang dihimpun Waspada dari kalangan tokoh masyarakat Uleegle menyebutkan, tindakan aparat keamanan melakukan penyisiran ke berbagai desa di kawasan kecamatan itu sangat disesalkan. "Masyarakat yang selama ini sudah cukup takut dan trauma terhadap berbagai kejadian, baik semasa DOM dan pasca DOM buru-buru meninggalkan desa mereka, tambah sumber.
Akibat pengungsian itu, masyarakat mengalami kerugian cukup besar dengan meninggalkan seluruh harta benda mereka di kampung. Tanaman padi dan berbagai jenis tanaman palawija lainnya menjelang panen tak bisa dipetik hasilnya. Bahkan ribuan pohon durian yang saat ini sedang panen besar dibiarkan berjatuhan sendiri tanpa ada yang memungut. "Kerugian warga diperkirakan mencapai miliaran rupiah," tambah sumber itu.
Menurut Ramli Ibrahim, seorang panitia, jumlah pengungsi akan terus bertambah, karena hingga Senin malam arus pengungsi itu terus berlanjut. Apa lagi aparat keamanan juga masih terus melakukan penyisiran di desa-desa sehingga membuat semua warga menjadi takut.
Sebelumnya, Kapolres Pidie Letkol Pol.Drs. Endang E.Bagus mengatakan, masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu yang belum tentu benar. Apalagi dikembangkan orang tak bertanggungjawab. "Kalau merasa tak bersalah, kenapa harus takut dan melakukan eksodus," ujarnya. (b18)
----------end----------