Muhammad Kasuba (MK)
Ketua DPW Partai Keadilan Maluku
"Posisi Umat Islam Sangat Terjepit"
SABILI :
Perkembangan terakhir di Ambon bagaimana?
MK :
Hari ini (Selasa, 10/8) sedang terjadi saling menyerang. Konsentrasi
massa Islam ada di Batu Merah dan Nashara di Mardhika. Sampai hari ini
korban luka-luka di rumah sakit sekitar 50 orang, dan ada satu yang
meninggal.
SABILI :
Peristiwa hari ini termasuk yang luar biasa?
MK :
Hari ini termasuk kejadian luar biasa dari kejadian-kejadian
sebelumnya. Sejak kemarin malam dan sampai pagi hari di sekitar
Mardhika, terlihat titik api kebakaran.
Dalam kasus ini ada penembakan yang dilakukan oleh Aparat Brimob yang
beragama Kristen, jatuh beberapa korban di pihak muslim di antaranya
termasuk 3 aparat Kostrad di kesatuan PHH. Sekarang takbir menggema
di sekitar lokasi kejadian, di masjid-masjid , bersahutan-sahutan.
Massa saat ini konsentrasi untuk saling serang, namun dapat di atas
oleh pihak Kostrad dan Marinir.
SABILI :
Kronologisnya bagaimana?
MK :
Peristiwa ini dipicu oleh seorang aparat Brimob yang mengendarai truk
besar yang menabrak sebuah mobil arah Lentiga. Truk itu biasanya
beroperasi di wilayah penduduk muslim., jadi sopir Islam. Penabrakan
itu sepertinya sengaja. Kemudian anggota Brimob itu dengan kencang
melarikan mobil ke arah konsentrasi massa Kristen. Setelah berada di
daerah konsentrasi massa Kristen mereka malah menantang. Dari situlah
mulai terjadi ketegangan antara kedua belah pihak, mulai terjadi kontak
senjata, tombak maupun dengan “bom”.
SABILI :
Posisi muslim saat itu terdesak?
MK :
Kalau dilihat dari peta lokasi penduduk kristen, khususnya di kota
Ambon, posisi umat Islam itu sangat terjepit, sangat terdesak. Radiasi
penduduk umat Islam sangat kecil, hanya sekitar Galunggung, Batu Merah
dan Waihaong. Sedangkan konsentrasi muslim diluar kota yang kecil-kecil
di sekitar kecamatan Paguala itu sudah dihabiskan oleh pihak Nashara.
Sekarang umat Islam sangat terjepit posisinya di kota Ambon ini.
SABILI :
Keberpihakan aparat Kristen terhadap umat seagama?
MK :
Ya, sangat terlihat terutama aparat polisi, lebih-lebihBrimob yang
Kristen.
SABILI :
Bagaimana dengan aparat Muslim?
MK :
Saya melihat mereka masih ragu-ragu, tapi tetap menegakkan disiplin.
Tetap dalam posisi netral. Yang kelihatan agresif ini dari mereka
(Kristen).
SABILI :
Kami mendapat berita ada penyebaran senjata juga dari Israel?
MK :
Kami melihat ada sinyalemen seperti itu. Hanya saja kami belum
mendapatkan bukti yang jelas di lapangan. Tim investigasi kita sedang
melakukan penelitian dan mencoba untuk mengumpulkan data-data yang
terhimpun dari berbagai pihak.
SABILI :
Kira-kira korban secara keseluruhan?
MK :
Korban meninggal, sementara tercatat sekitar 45-55 orang, luka-luka
sudah mencapai 200. Hampir 60 persen pemukiman muslim dan masjid yang
dikuasai.
SABILI :
Ada orang dari luar Ambon yang terlibat?
MK :
Di luar Ambon ada dua kategori. Pertama di luar kota Ambon, sekitar
pulau Saparua dan Haruku serta Maluku Tenggara, mereka mulai masuk ke
Ambon dan membantu pihak Nashara.
Dilaporkan oleh : Wasilah
|