Yogyakarta - 02 Jun 00 13:32 WIB (Astaga.com)
Ketua Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Ayip Syafruddin, membantah bahwa anggotanya terlibat dalam kasus ledakan granat di Jalan Gatot Subroto, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (30/5) lalu. "Saya tidak mengenal mereka. Korban ledakan bom di Nganjuk bukan anggota kami," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (1/6).
Seperti diberitakan Astaga.com, dari dalam mobil yang meledak itu, Polda Jatim menemukan arsip yang berkaitan dengan Laskar Jihad dan serpihan baja, peluru, serta senjata tajam.
Ayip Syafruddin menegaskan, temuan arsip Laskar Jihad di dalam mobil itu tidak otomatis membuktikan bahwa si pembawa adalah anggotanya.
"Sekalipun di dalam mobil itu ditemukan dokumen tentang Laskar Jihad, kami tidak yakin mereka ada hubungannya dengan Forum Komunikasi Alhus Sunnah Wal Jamaah," tambahnya.
Juga disebutkan Ayip bahwa dokumen yang ditemukan polisi Jatim itu bersifat publik. Itu artinya, kata Ayip, tidak hanya Helta dan Ishaq (korban lain yang meninggal dunia, red.) yang bisa membawa. Orang lain pun, menurutnya, bisa membawa dokumen itu ke mana saja karena jumlahnya bisa ratusan.
"Semua orang bisa memiliki dokumen yang berkop Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah", tandasnya.
Sementara itu hingga Jumat pagi (2/6) jenazah salah satu korban bom yang meldak di mobil Colt T120 AB-7244-VA, Rifzikka Helta (32), warga Jalan Nyai Ahmad Dahlan, Yogyakarta, belum tiba di rumah keluarganya. Ada kabar jenazah itu baru akan tiba pada Jumat malam.(lintang)
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh