| ARTICLES |
INNERGARDEN2.0
other article : everlasting hope neverending pain
more articles coming soon!
WILL HARDCORE GOES MAINSTREAM?
Hardcore goes mainstream? Mungkin hal ini sama sekali tidak terpikirkan 5 ato 10 tahun yg lalu, saat hardcore scene masih menjadi tempat yg “menakutkan” bagi sebagian orang. Musik bising dan sekumpulan orang dgn dandanan yg terkesan menyeramkan. Hal ini mengingatkan saya pada show pertama saya kembali ke jaman SMP sekitar thn ‘95. Waktu itu saya yg begitu penasaran dgn barang yg disebut “hardcore” ini memberanikan diri utk menonton salah satu acara yg waktu itu rutin diadakan di sebuah cafe yg terletak di dalam kompleks sebuah museum ABRI (saya inget banget soalnya dulu saya dan beberapa teman sering iseng menaiki salah satu tank yg ada di sana saat acara break). Sampai di sana kami berdua, saya dan seorang teman, bagaikan orang asing di tengah kerumunan ini. Saya ingat dulu kami hanya duduk berdua mengamati mereka yg duduk dalam gerombolan2 besar yg herannya saling kenal satu sama lain (dimana sebagian dari mereka memandang kami dgn tatapan yg aneh saat lewat di depan kami!). Di dlm gedung karena sedikit takut dan cemas (kami 15 thn waktu itu!) kami hanya menonton dari kejauhan bagaimana org2 ini berloncatan dari atas panggung, saling “bunuh” tapi juga “bernyanyi” bersama di depan panggung (sesuatu yg sangat mengherankan buat saya waktu itu). Sebuah pemandangan yg saya blm pernah lihat sebelumnya. Sejak saat itulah setiap ada kesempatan cafe tsb adalah tujuan kami “bersenang-senang”.
Bukan maksud saya utk membanding-bandingkan hardcore scene saat itu dan saat ini serta mengatakan bahwa “old time are better” karena hal itu adalah hal yg sangat tidak adil. Kondisi saat itu dan saat ini jauh berbeda dan tentu saja harcore scene mengalami perubahan seiring dgn kemajuan jaman. Kebanyakan perubahan itu tentunya bersifat positif. Saya ingat topik yg beberapa kali saya obrolkan dgn beberapa teman adalah mengenai rilisan. Dulu.......untuk mempunyai sebuah kaset rekaman Can’t Close My Eyes-nya Youth Of Today saja sudah merupakan hal yg sangat membanggakan walaupun kualitas rekamannya “yg penting kedengeran”. Sekarang.......kita malahan menolak saat ditawari album terbarunya Further Seems Forever dengan alasan “nggak gitu suka......masih bagusan Armor For Sleep!”. Ya.....dgn begitu banyaknya rilisan yg beredar di scene, entah itu dapat dari mail order, barter, dikasih ato download mp3, kita terkesan memilih rilisan yg sesuai dgn selera kita. Semuanya ini tentu saja adalah sebuah kemajuan bukannya kemunduran.
Trus apa hubungannya sama judul hardcore goes mainstream? Ya terang aja ada hubungannya. Dengan kemajuan yg dialami scene hardcore diantara yaitu semakin banyaknya band hardcore (dan semua subgenre di dalamnya) yg sangat berkualitas yg dibarengi dgn semakin banyaknya orang yg menyukai hardcore menyebabkan major label mulai melirik band2 ini utk ditarik ke label mereka karena mereka menilai kalangan ini adalah golongan pasar yg cukup potensial. Sebenernya hal ini telah dimulai pada era Green Day, Rancid dan The Offspring. Karena terbukti rilisan major label dari band2 ini cukup meledak mereka merasa sudah saatnya melakukan ekspansi ke band2 berikutnya yg dianggap potensial meraih keuntungan. Dan jadilah mereka mulai melakukan ekspansinya ke hardcore scene. Mulai dari Built To Last-nya Sick Of It All yg dirilis East West Records (grupnya Warner Bros Records), Mantra & Beyond Planet Earth-nya Shelter serta Breed the Killer-nya Earth Crisis dan belum lama ini Killswitch Engage yg dirilis Road Runner Records, belasan (ato puluhan?) rilisan major dari barisan emo/pop-punk mulai dari New Found Glory dan fellow labelmatenya di Drive Thru Recs seperti Finch, Midtown, dll sampe Juliana Theory yg sign ke Epic Recs dan baru2 ini......Thrusday yg sign ke Island Recs, dan muasih buanyak lagi yg bakal menyusul. Malahan sempet ada gosip santer Victory Records bakalan menjual sebagian (ato seluruh?) saham mereka ke sebuah perusahaan major label (yg berarti membiarkan mereka memiliki merilis semua rilisannya Victory?......bayangin nemuin rilisannya Blood For Blood ato Skarhead di toko kaset!).
Trus apa akibatnya dari membanjirnya rilisan hardcore (sekali lagi....dgn semua subgenre di dalamnya) ke masyarakat mainstream? Ya akibatnya.....apakah berarti hardcore bakal menjadi musik mainstream seperti layaknya musik pop, r&b ato jazz? Sebuah pertanyaan yg mungkin baru akan bisa terjawab ya ato tidaknya 5 ato 10 taon kedepan. Pertanyaannya sekarang bagaimana tanggapan dari scene hardcore sendiri jika suatu saat hardcore jadi mainstream. Bukan hanya musiknya tapi juga fashion dan gaya hidupnya? Bisa nggak kalian ngebayangin bakal seperti apa jika hal ini terjadi?
Kalo dalam bayangan saya ya bakalan seperti cerita fiksi yg saya tulis di depan. Bakalan ada lebih banyak orang yg menjadi bagian dari hardcore scene ato sekedar menjadi penyuka musik hardcore. Dari segi musik, hardcore bakalan lebih mudah ditemui terutama di media2 mainstream seperti radio dan televisi. Rilisannya pun bakalan memberi kita banyak pilihan di toko2 kaset. Kalo dari segi fashion, kaos dan merchandise band2 hc bakalan lebih banyak ditemui dijual bebas di pasaran (tapi bukan di pasar!) dan mungkin bakal menjadi suatu trend fashion baru. Dan kalo dari segi gaya hidup, mungkin inilah yg paling positif, seluruh prinsip yg biasa kita temui di scene hardcore mulai dari DIY, straightedge, vegetarian&veganisme, environmentalis, anarko dan isme2 lainnya bakalan diadopsi lebih luas oleh masyarakat mainstream......yg berarti dunia yg lebih baik?
Trus gimana kalo hardcore benar-benar menjadi bagian budaya mainstream? Apa trus kalian bakal meninggalkan hardcore scene utk mencari musik baru yg masih blm menjadi bagian dari musik mainstream? Tergantung.....jika kalian ada di scene ini bukan hanya sekedar utk musiknya saya rasa kalian nggak akan begitu saja meninggalkan scene ini. Tapi kan banyak juga orang yg cenderung mencari sesuatu yg baru ketika hal itu telah menjadi sesuatu yg terlalu biasa?.......itukan jika orang tersebut hanya mengenal sesuatu tersebut dari luarnya saja (baca:musik). Hardcore lebih dari sekedar musik, lebih dari sekedar youth culture seperti yg dikatakan banyak orang. Hardcore adalah komunikasi, hardcore adalah persaudaraan(?), hardcore adalah penolakan, hardcore adalah gaya hidup, hardcore adalah...........(isi sendiri menurut pendapat kalian).
Kalaupun hardcore menjadi mainstream bukan berarti akhir dunia. Akan ada aspek negatif tapi juga akan ada aspek positifnya kalo hal itu terjadi. Tinggal bagimana kita tetap berusaha true selain terhadap scene juga terhadap diri kita sendiri.......Hardcore tidak akan mati bahkan jika ia telah menjadi mainstream sekalipun. Nggak percaya? Tunggu aja.