Rencana
Investasi Industri Kelapa Terpadu ( PT. Merukh Coco Chocolate ) dengan total
investasi pada tahun 2001 sesuai surat persetujuan investasi dari BKPM Pusat
sebesar Rp. 1.067 triliun, telah direview pada tahun 2002 menjadi total
investasi sebesar Rp. 2.6 trilyun lebih, yang terdiri atas investasi untuk
industri US $ 257.750.000.- dan Rp. 357.500.000.000 untuk pembangunan pelabuhan
udara dan laut di KAPET Mbay dan Rp. 9 triliun untuk pengembangan industri hilir
komoditas kelapa seluas 300.000 ha, serta pemberdayaan sumberdaya lokal termasuk
comunity development.
Rencana
investasi tersebut telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara PT.
Merukh Coco Chocolate dengan Lurgi Life Science Gmbh Jerman sebagai Lumsum
Turnkey Contract dan Cam Financing and General Trade Switserland sebagai
offtaker disaksikan oleh Menteri Negara PPKTI, Menakertrans dan Bupati Ngada di
Jakarta pada tanggal 23 Januari 2003.
Untuk
mendukung pemasaran hasil produksi Industri Kelapa Terpadu dengan tujuan export,
oleh BP-KAPET Mbay melalui koordinasi dengan Pemda Kabupaten Ngada telah
diadakan identifikasi awal terhadap calon lokasi pelabuhan di Perenganting Desa
Ngolonio Kec. Aesesa.
Hasil
identifikasi awal menunjukkan tingkat kelayakan yang memadai dimana pada TA.
2003 akan dilakukan kajian lanjutan untuk kemudian hasilnya diajukan kepada
investor sebagai proposal dengan salah satu alternatif pembangunan dan
pengelolaan pelabuhan laut tersebut dilaksanakan melalui pola kemitraan antara
investor dan pemerintah.
Sementara
itu dari pendekatan BP-KAPET Mbay dan Pemda Kab. Ngada kepada masyarakat lokasi
pabrik, di Sub Kawasan Industri Lengkosambi – Nggolonio menghasilkan adanya
pernyataan tertulis tentang kesediaan masyarakat setempat untuk berpartisipasi
dengan menyerahkan tanah seluas 300 ha pada tahap pertama dan 300 ha tahap kedua
setelah ada kegiatan pengembangan industri kelapa tepadu.
Hak Cipta © 2003 Badan Pengelola Kapet Mbay - NTT