DetikCom, Rabu, 3/4/2002
Bom Meledak, Massa Bakar Kantor Gubernur Maluku
Reporter : Rita Uli Hutapea
detikcom - Jakarta, Kota Ambon, Maluku yang belakangan relatif tenang, hari ini
kembali bergolak. Massa yang mengamuk membakar kantor gubernur Ambon, Rabu
(3/4/2002) ini. Aparat menembakkan senjata peringatan untuk membubarkan aksi
amuk massa. Demikian ungkap sejumlah saksi mata seperti diberitakan AFP, Rabu
(3/4/2002).
Massa yang terdiri dari warga Muslim dan Kristen berkumpul di dekat kantor
gubernur, menyusul ledakan bom mobil yang terjadi pagi tadi. Kantor mulai terbakar
namun belum jelas dari bagian mana api pertama kali menjalar.
Soal ledakan bom mobil itu masih simpang siur. Sejumlah saksi mata
mengungkapkan ledakan terjadi akibat bom yang ditaruh dalam sebuah mobil. Namun
beberapa saksi mata lainnya menuturkan, bom tersebut dilemparkan dari sebuah
mobil van yang melaju kencang dekar kantor gubernur.
Massa juga melakukan aksi pelemparan batu. Aparat polisi dan tentara mengeluarkan
tembakan peringatan untuk membubarkan massa. Belum jelas apakah ada korban
dalam peristiwa ini.
Menurut seorang perawat di rumah sakit swasta setempat, sedikitnya sembilan orang
dilarikan ke rumah sakit dan empat orang diantaranya luka parah. Namun kepada
AFP, dia mengaku tidak tahu apakah mereka terluka akibat ledakan bom atau akibat
upaya aparat saat membubarkan massa yang mengamuk di kantor gubernur.
Sementara, Republika Online melaporkan bahwa ledakan itu bersumber dari sebuah
bom dengan kekuatan besar yang meledak di tengah keramaian di Jalan Kapitan Hulu
Paha, Ambon, sekitar pukul 11.30 WIT.
Sejumlah saksi mata di tempat kejadian perkara menuturkan, mereka melihat bom
yang dilemparkan dari salah satu mobil Kijang berwarna merah, yang segera melaju
ke Jalan Sultan Hairun, ke Jalan Antoniribuk. Mobil itu lari dengan kecepatan tinggi
sehingga tidak dapat dikejar oleh para saksi mata.
Di tempat kejadian perkara terlihat satu buah vespa terbakar, lapak tempat jualan
koran dan majalah yang biasanya juga menjadi tempat main catur hancur berantakan,
termasuk kaca-kaca hotel Amboina yang berlantai enam. Para korban segera
dilarikan ke rumah sakit GPM, Rumah Sakit Bakti Rahayu dan RSUD setempat.
Sejumlah massa yang terpancing emosinya menjadi beringas dan mereka bergerak
ke kantor Gubernur Maluku dan membakar sejumlah ruangan di kantor tersebut,
sehingga memaksa aparat keamanan mengeluarkan tembakan peringatan.
Ketegangan itu juga mengakibatkan para pegawai menghentikan aktivitas demikian
pula dengan kegiatan pendidikan terpaksa yang terhenti karena semua orang tampak
berusaha menyelamatkan diri ke daerah-daerah aman maupun di rumah
masing-masing.
Penguasa darurat sipil daerah Maluku, yaitu Gubernur Maluku Dr Ir Saleh
Latuconsina, Pangdam XVI Pattimura Brigjen Mustopo, dan Kapolda Maluku Brigjen
Sunarko DA belum bisa dikonfirmasi soal insiden tersebut.(nrl)
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|