DetikCom, Sabtu, 13/4/2002
KPK2PM: Konflik Ambon Sengaja Dipelihara
Reporter : Suwarjono
detikcom - Jakarta, Konflik yang tak kunjung selesai di Maluku disebabkan ada
pihak-pihak yang sengaja memelihara konflik. Mereka sengaja mengambil
keuntungan dari pertikaian yang terjadi di masyarakat.
Selain itu kasus Maluku juga diwarnai momentum penting dengan terjadi pergeseran
konflik dari yang dulunya bersifat konflik horizontal menjadi konflik vertikal. Salah satu
contoh, kasus peledakan bom dan pembakaran kantor Gubernur Maluku
menunjukkan gejala bahwa masyarakat sudah tidak terpancing berkonflik. Bahkan
sebaliknya timbul saling percaya di tengah masyarakat untuk bersama-sama
menghentikan segala bentuk kekerasan.
"Tuduhan adanya konflik horizontal sudah tidak terbukti lagi, masyakat sudah jenuh
bertikai," ungkap Munir Khairotty, Ketua Komite Penegakan Kebenaran Keadilan, dan
Penghentian Kekerasan Maluku (KPK2PM) dan Baku Bae Maluku di Kantor Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro 74, Jakarta, pada
detikcom, Jumat sore (12/4/2002).
Munir mengungkapkan lebih kurang setahun terakhir situasi di Maluku cenderung
stabil. Tindak peledakan bom dan pembakaran kantor Gubernur Maluku tidak
memancing munculnya konflik. Namun, KPK2PM khawatir terhadap kelambanan
kerja aparat, yang akan memicu spekulasi di tengah masyarakat tentang pelaku yang
pada gilirannya, akan memicu lahirnya kembali sikap saling tidak percaya antar
kelompok masyarakat.
Sementara, Ketua Caretaker YLBHI Irianto Subiakto menambahkan peristiwa
peledakan bom dan pembakaran kantor Gubernur Maluku menunjukkan adanya
pihak-pihak yang ingin memelihara konflik untuk mengambil kepentingan pribadi. "Kita
tidak ingin polisi hanya berhenti pada membuat sketsa. Yang menjadi desakan publik
adalah polisi berhasil menangkap para pelaku," kata Irianto Subiakto.(jon)
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|