GATRA, Kamis, 18-04-2002 10:30:54
Parlemen Eropa Pertanyakan Penanganan Konflik Maluku
Brussel, GATRA.com - Sejumlah anggota Parlemen Eropa mempertanyakan
kebenaran laporan bahwa Pemerintah RI belum berbuat banyak untuk mengatasi
konflik di Maluku. Dalam pertemuan dengan Dubes RI untuk Masyarakat Eropa,
Nasrudin Sumintapura di Brussel, Rabu sore (Kamis WIB), salah seorang anggota
Parlemen Eropa dari Belanda, Maij Weggen menanyakan langkah-langkah
Pemerintah RI untuk menangani konflik di Maluku.
Pada pertemuan di markas Parlemen Eropa yang dihadiri sekitar tujuh anggota
parlemen tersebut, Sumintapura membantah laporan yang diterima Parlemen Eropa
itu.
Katanya, Pemerintah RI telah melakukan mediasi di antara kelompok-kelompok Islam
dan Kristen yang bertikai, sehingga menghasilkan kesepakatan Malino I dan II.
Pemerintah RI juga menegaskan, akan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang
berupaya merusak kesepakatan damai itu. Pemerintah akan memperbaiki
infrastruktur di Maluku, termasuk membangun kembali rumah-rumah penduduk.
Pertemuan yang dipimpin oleh ketua sidang yang juga anggota parlemen asal
Jerman, Nassauer, itu diadakan untuk memberikan masukan kepada ketujuh anggota
parlemen Eropa. Para anggota parlemen itu akan melakukan kunjungan ke
negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjelang akhir April 2002.
Pada bagian lain, anggota parlemen asal Inggris, Roger Helmer, mengajukan
pertanyaan mengenai kemungkinan adanya jaringan terorisme Al Qaeda di Indonesia.
Dubes Sumintapura mengatakan hingga saat ini tidak ada bukti sama sekali bahwa
Al Qaeda memiliki jaringan di Indonesia.
Dijelaskan, Bank Indonesia telah melakukan penyelidikan atas kemungkinan adanya
rekening aset yang terkait dengan terorisme dan hasilnya ternyata sama sekali tidak
ada.
Pertanyaan dari para anggota parlemen tersebut tampak beragam, antara lain
menyangkut penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) serta pelaksanaan otonomi
khusus di Provinsi Papua, serta pemberantasan korupsi. [Tma, Ant]
Copyright © 1995 GATRA.COM
|