AL USTDAZ MUNAFIK
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Dialog Barat-Islam bukannya melahirkan kesesuaian pemahaman yang mendasar
tentang permasalahn yang dihadapi, tapi malahan dijadikan ajang untuk mengobral
kemunafikan bagi pembenaran diri dan kelompok mereka, oleh berapa penipu
murahan. Selain dari si Al Ustadz, Jaf'ar Umar Thalib, yang terkenal dengan
kemunafikannya yang luar biasa, di sana ada juga Nurcholis Majid yang ternyata
tidak terlalu jauh bedanya dengan si Jaf'ar. Pada dasarnya, istilah "dialog Barat-Islam"
sendiri sudah terasa seperti "dibuat-buat"! Barat dan Islam bukanlah dua hal yang
paralel, seperti 'Barat dan Timur', atau 'Islam dengan Kristen'. Istilah ngawur,
"Barat_Islam" yang dipromosikan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini,
dimaksudkan untuk mengembangkan pemahaman 'miring' bahwa "Barat itu identik
dengan Kristen", dan seolah-olah apa yang terjadi di dunia akhir-akhir ini adalah
pertentangan antara Barat dengan Islam. Padahal, pokok masalahnya adalah
'terorisme' sebagai tindakan yang menghancurkan peradaban manusia, dan yang
perlu dihadapi bersama. Agar kemunafikan yang diformalkan ini bisa dipahami
seutuhnya, ikuti saja komentar selanjutnya di bawah ini.
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Jakarta, Kompas-Tidak ada satu agama pun di dunia yang membenarkan atau
mendukung aksi-aksi terorisme. Sebab itu, sulit dipercaya jika suatu kelompok
terorisme disebut sebagai terorisme berbasis agama tertentu.
JOSHUA:
Konsekwensi logis bagi setiap pernyataan yang dikeluarkan ada-'diterima' atau
'ditolak'. Saya akan mengambil posisi netral terhadap pernyataan ini, dan membiarkan
anda untuk menenetukan sikap masing-masing, dengan mempertimbangkan
pernyataan-pernyataan lain yang berhubungan dengan hal ini.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Dalam kampanye AS itu, ada hal menarik yang perlu untuk dicermati. Beberapa
orang yang berhasil ditangkap di beberapa negara di dunia, dengan tuduhan terlibat
dalam jaringan terorisme internasional, seluruhnya beragama Islam.
JOSHUA:
Kenyataan ini memang menarik! Yang membuat hal ini menjadi lebih dari menarik
adalah kenyataan bahwa "Nagara Islam" seperti Pakistan dan Malaysia juga masuk
dalam jajaran negara-negara yang menangkap "teroris", yang kata si Jaf'ar:
"seluruhnya beragama Islam". Artinya, masalah inti yang dihadapi adalah "terorisme",
dan BUKAN masalah "agama si teroris". Jika kanyataan sederhana ini bisa dipahami
dan diakui maka dialog dengan judul aneh seperti 'Barat-Islam' tidak perlu ada.
Pada sisi yang lain, kenyataan bahwa "mayoritas yang ditangkap juga oleh
negara-negara Islam adalah teroris beragama Islam", seharusnya dianalisa dan
disimpulkan oleh si Jaf'ar sendiri. Tetapi, kemunafikannya mendorong dia untuk
melihat hal ini dari sudut "negara yang menangkap teroris", dan memelintir leher umat
untuk memandang ke Barat, dan melihat Amerika sebagai biang keroknya.
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Duta Besar (Dubes) Inggris Richard Gozney secara tegas mengatakan, ia tidak dapat
menerima jika ada yang menyebut Islam sebagai teroris. "Yang bertanggung jawab
pada Peristiwa 11 September 2001 adalah mereka yang tidak beragama. Sebutlah
mereka teroris murni. Karena apa yang mereka lakukan adalah perbuatan yang
bertentangan dengan ajaran agama mana pun," ungkap Gozney, yang tampil
berbicara kedua setelah Dubes Amerika Serikat Ralph L Boyce.
JOSHUA:
Sudah sepantasnya bahwa semua pihak memiliki pemahaman seperti ini. Jika
mayoritas tangkapan Polisi adalah penjahat asal Maluku, apakah hal ini terjadi karena
"Polisi ingin mengahncurkan Maluku", atau karena "penjahat terbanyak di negei ini
adalah orang Maluku?" Jika saya ini waras dan jujur, seharusnya saya menanyakan
diri saya, "Mengapa begitu banyak orang Maluku yang menjadi penjahat?", dan
bukannya mengadakan "Dialog Polisi-Maluku", untuk mengajukan pembelaan diri
bahwa "TIDAK ADA AKAR KEJAHATAN DI MALUKU!".
Penyebab keruwetan persoalan tentang 'terorisme internasional' ada dua, yaitu bahwa
"para teroris itu mengaku sebagai Muslim sejati dan menggunakan Islam sebagai
sumber pembenaran tindakan mereka", dan bahwa "segelintir Muslim kemudian
memberikan response positif sebagai dukungan solidaritas umat bagi tindakan teroris
tersebut".
Sebagai contoh, setelah Peristiwa 11 September 2001 yang terkutuk itu, si Osama
bin Laden menyatakan bahwa "tindakan biadab itu adalah HUKUMAN ALLAH atas
arogansi Amerika!" Jaf'ar Umar Thalib kemudian memberikan pernyataan SENADA
yang berjudul "MAMPUSLAH AMERIKA", yang isinya antara lain adalah "Allah
memilih bagian terlemah Amerika untuk memberikan hantaman hukuman atas
arogansi Amerika!" Itulah perimbangan yang dilakukan Allah atas "dominasi politik
dan ekonomi internasional oleh Yahudi"!
Menurut kedua manusia munafik ini, "Allah" yang menghukum Amerika adalah
"Allahnya Islam"! Pernyataan kedua kepala teroris ini ditangkap oleh dunia sebagai
"Pembenaran Islam bagi terorisme internasional"! Di Irak mereka berpesta di jalanan,
sementara di Indonesia mereka berdemo menetang rencana AS (Amerika Serikat)
untuk menghajar Osama 'setan teror' Laden yang dilindungi rezim Taliban. Orang
dungu juga bisa melihat bahwa justeru "MUSLIMLAH YANG MENGISLAMKAN
TERORISME"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
"Alangkah bagusnya seandainya pemikiran untuk melakukan dialog ini dikembangkan
Pemerintah AS ketika meminta Usamah bin Laden diadili, untuk membuktikan
tuduhannya dalam peristiwa 11 Sepetember lalu," kata Panglima Laskar Jihad Ahlus
Sunnah wal Jamaah Ustadz Ja'far Umar …..
JOSHUA:
Orang awam yang tidak mengenal siapa Jaf'ar Umar Thalib sebenarnya, tentu akan
menelan bulat-bulat kata-kata munafiknya ini! Kenyataan sekarang ini, AS sudah
membuktikan, dan malahan si Osama bin Laden sendiri memberikan bukti bahwa
Kebiadaban 11 September 2001 adalah perbuatan si Osama bin Laden dan Al
Qaeda-nya. Sementara itu, yang dilakukan oleh segelintir manusia munafik seperti
Jaf'ar adalah "memberikan bantahan kosong dan pernyataan yang menjerat lehernya
sendiri"! Jika perbuatan biadab si Osama bin :Laden TIDAK ada sangkut pautnya
dengan Islam, untuk apa si Jaf'ar Umar Thalib menuntut AS untuk mengadakan
"dialog AS-ISlam"? Lehernya sendiri terjerat atau tidak? Lagipula, apa urusannya AS
harus mengotorkan tangan dengan kecoa putih ini?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Jakarta, Laskarjihad.or.id (26/03/2002) Pemikiran untuk melakukan dialog Islam-Barat
yang sering didengungkan selama ini, seharusnya dikembangkan pihak Barat dalam
menyikapi Tragedi WTC 11 September 2001 lalu. Sehingga, Amerika Serikat (AS)
tidak terburu-buru melakukan penyerangan terhadap Afghanistan.
JOSHUA:
Dialog munafik tersebut tidak dilakukan AS karena AS memiliki pemahaman yang
sama dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Richard Gozney, bahwa "terorisme
internasional bukanlah masalah agama (Islam). Justeru si Jaf'ar Umar Thalib sendiri
yang mati-matian mengaitkan terorisme internasional dengan Islam! Bagaimana orang
seperti ini bisa dikatakan sebagai orang jujur jika dia tetap mengatakan bahwa "AS
menyerang Afghanistan", sementara yang dihantam adalah rezim Taliban dan Al
Qaeda-nya Osama bin Laden? Apakah Al Ustadz Munafik ini tak punya mata dan
telinga untuk melihat dan mendengar NYANYIAN SUKACITA MUSLIM
AFGHANISTAN, terutama MUSLIMAHNYA, di atas rerutuhan rezim Taliban?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) Dan dalam akhir ceramahanya Ustadz Jafar
mengingatkan umat Islam Indonesia untuk tidak takut dengan musuh-musuh Allah
yang sekarang senantiasa mengintai di berbagai tempat dan kesempatan.
JOSHUA:
Si Jaf'ar Umar Thalib menghendaki adanya dialog yang diprakarsai AS untuk
mempertemukan Barat dengan Islam, tetapi di lain tempat dan kesempatan, dia
mencap AS sebagai "musuh-musuh Allah". Apa lagi yang menjadi musuh Allah jika
bukan si iblis? Lalu, apakah seorang Al Ustadz boleh melakukan dialog dengan iblis?
KEMUNAFIKAN si Jaf'ar Umar Thalib sangat jelas terlihat di sini, juga karena dia
mengatakan "Amerika Serikat Penakut", tetapi menasihati umat Islam Indonesia
untuk "tidak takut"! Siapa yang seharusnya takut terhadap siapa?
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Boyce berpendapat bahwa Islam merupakan bagian dari masyarakat Barat yang
berkembang. Antara lain ditunjukkan dengan besarnya populasi umat Islam di AS,
sekitar tujuh juta jiwa.
JOSHUA:
Jika kita kaji peryataan ini lebih jauh, kita akan sampai pada pertanyaan, "Jika
AS/Barat memang berniat menghancurkan Islam, bukankah lebih mudah memulainya
dengan menghancurkan Muslim di dalam genggamannya?" Hal kedua yang patut
dipikirkan adalah pernyataan Boyce bahwa "Islam merupakan bagian dari masyarakat
Barat yang berkembang", yang berarti "Islam berkembang di Barat". Sebelum kita
lanjutkan, ada baiknya kita cermati pernyataan lain dari si Jaf'ar Umar Thalib terlebih
dahulu!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Hal ini, lanjutnya, dilakukan oleh AS karena mereka resah melihat pesatnya
perkembangan Islam di sejumlah negara di dunia. "Oleh karena itu, AS sangat
berambisi untuk menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan Islam yang
sangat pesat itu," tegasnya.
JOSHUA:
Pertanyaan kembali muncul, "Mengapa AS/Barat ingin menghambat perkembangan
Islam di luar AS/Barat, tapi membiarkan Islam di dalam AS/Barat sendiri
berkembang?" Jika Islam di luar dan di dalam AS/Barat berkembang, Islam di bagian
manakah yang paling pesat perkembangannya? Jika Islam berkembang bersama
masyarakat sekitarnya, apakah benar jika kita katakan bahwa Muslim di Indonesia
lebih berkembang dari Muslim di AS/Barat? Apa benar bahwa Muslim Afghanistan di
bawah rezim Taliban, memang lebih berkembang dari Muslim di bawah pemerintahan
George W. Bush? Lalu mengapa AS harus menghancurkan rezim Taliban yang
Muslimnya, terutama Muslimahnya, begitu terkebelakang? Karena Taliban
memelihara dan mengembangbiakkan "TERORISME" dan membungkusnya dengan
Islam! Itulah KEMAJUAN PESAT yang diklaim oleh si Al Ustadz Munafikin!
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Dja'far menambahkan, Islam terbuka untuk berdialog dengan umat non-Muslim.
Bahkan, kata dia, Nabi Muhammad pun senantiasa berdialog dengan umat
non-Muslim untuk mengatasi terjadinya kesalahpahaman tentang Islam.
JOSHUA:
Sebenarnya, berdialog dengan umat yang tidak seiman adalah soal biasa. Tetapi
ketika umat yang tidak seiman mulai dicap sebagai "musuh Allah", situasinya
menjadi lain. Yang pertama mesti dipertanyakan adalah, "Apakah dialog itu mungkin
dilakukan?" Yang kedua adalah faktor berbahaya dari pemahaman seperti ini, jika
dialog tidak terjadi ataupun gagal. Konsekwensi yang akan dihadapi oleh "musuh
Allah" adalah "pancung kepala bergiliran dari pagi hingga malam hari".
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) "Iblis dan balatentaranya telah berikrar
untuk menyesatkan umat manusia dengan berbagai bentuk makar dan konspirasinya
tapi Allah subhanahu wa ta'ala juga menurunkan para Nabi dan Rasul sebagai
tandingan Iblis untuk menyelamatkan umat manusia. Barangsiapa mengikuti petunjuk
rasulNya akan selamat" pekik ustadz Jafar dalam mengawali pembicaraanya.
JOSHUA:
Jika tidak ingin disesatkan oleh iblis, janganlah berhubungan dengan iblis. Apa yang
akan dikatakan Allah, jika Nabi dan Rasul yang diturunkannya untuk MENANDINGI
iblis, ternyata malah berdialog dengan iblis? Karena itu, jangan mengambil satu saja
pernyataan si Jaf'ar Umar Thalib pada suatu kesempatan, tapi kumpulkan beberapa
pernyataannya dan bandingkan, maka anda akan bisa melihat KEMUNAFIKAN si Al
Ustadz .
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Dja'far mengungkapkan ketidaksenangannya jika Islam diidentikkan dengan Osama
bin Laden, yang dinilainya terlalu rendah. "Saya pernah bertemu Osama pada tahun
1987 di Peshawar. Saya tahu dia tidak punya pengetahuan tentang agama. Dalam
ekstremitasnya, ia lebih cenderung pada semangat politik daripada semangat
agama," ungkap Dja'far.
Pertemuan antara si Jaf'ar Umar Thalib dengan si Osama bin Laden memiliki dua
versi. Sekarang dia mengaku bahwa pertemuan tersebut terjadi di Peshawar,
Pakistan. Tetapi menurut si Ayip Syafruddin, pertemuan tersebut hanya sepintas,
disela-sela sebuah seminar, dimana si Jaf'ar tidak mungkin mengenal si Osama bin
Laden begitu dalam. Karena hanya ingin membantah dan membantah, lagi-lagi si
Jaf'ar Umar Thalib menjerat leher munafiknya sendiri. Bagaimana mungkin si Osama
bin Laden bisa berbeda dengan si Jaf'ar Umar Thalib, jika mereka kedua orang
munafik memiliki pandangan yang SAMA tentang Peristiwa biadab-11 September
2001 sebagai "Hukuman Allah atas arogansi AS"? Si Jaf'ar Umar Thalib berlagak
menguatirkan Muslim Afghanistan, padahal mereka sendiri berpesta-pora dengan
kejatuhan rezim Taliban. Dia sebenarnya membela rezim Taliban yang diakuinya
sebagai "Muslim yang benar", yang ternyata melindungi Osama bin Laden yang
diklaimnya sebagai Muslim yg. rendah! Jika si Jaf'ar Umar Thalib bukan seorang
MUNAFIK, tentu dia sudah harus MENENTANG rezim Taliban karena melindungi
Osama bin Laden.
KOMPAS; 2002-03-27; Tidak Ada Terorisme Berbasis Agama Forum Dialog
Barat-Islam
Rektor Universitas Paramadina Mulya Nurcholish Madjid juga tidak sepakat dengan
tesis Huntington. Ia menilai Huntington sebagai orang yang tidak mengerti Islam
tetapi berbicara tentang Islam sehingga kesimpulannya salah arah. "Di Amerika dia
dikeroyok oleh orang Amerika yang ahli Islam. Semua pusat-pusat studi Islam
mengeroyok dia," ujar Nurcholish.
JOSHUA:
Disini, Nurcholis Majid "tidak jujur" dengan sengaja bersikap seperti orang bodoh di
dalam mengomentari tesis Hutington. Tesis Hutington tersebut tak jauh berbeda
dengan pernyataan seorang pakar Indonesia tentang "benturan peradaban" yang
terjadi pada saat seseorang atau sekelompok Muslim yang berada didalam kelompok
"masyarakat majemuk" atau di antara "muslim moderat", mencoba untuk mencapai
apa yang mereka klaim sebagai "Puncak Kejayaan Islam" pada zaman para Khalifah!
Hal ini hanya mungkin dicapai dengan memutar roda waktu, KEMBALI ke sekitar
abad ke-7. Usaha pemberlakuan "hukum rajam sampai mati" adalah salah satu
contoh dari keinginan untuk MUNDUR ke zaman barbar, selain dari keharusan
memakai "jilbab", yang sama sekali mencegah para Muslimah untuk beremansipasi
di dalam beberapa bidang, seperti olah raga. Di situlah tesis Hutington mencapai
sasarannya.
Ketika keinginan yang tak tertahankan dari "seseorang atau sekelompok Muslim"
untuk meraih lagi "Puncak Kejayaan Islam" pada zaman para Khalifah itu menemui
hambatan, maka keinginan tersebut kemudian dituangkan ke dalam perjuangan yang
bersifat "militarisme", yang kita persoalkan sekarang sebagai "salah satu sumber
gerakan terorisme", yang di dalam skala kecil, muncul di Maluku bersama "laskar
jihad"(pemberlakuan "hukum rajam" di Ambon). Inilah sebenarnya sasaran dari tesis
Hutington tentang bentrokan peradaban.
HARIAN UMUM SINAR HARAPAN; 2002-03-27
Dialog Islam-Barat: Terorisme Tidak Bisa Dikaitkan dengan Agama Tertentu Ia
mencontohkan, di Irlandia Utara tidak pernah muncul sebutan terorisme Protestan.
Tetapi di Balkan masalah yang muncul ditujukan kepada Serbia, Kroasia dan Islam.
"Serbia dan Kroasia itu mewakili kebangsaan sedangkan Islam itu wewakili agama.
Mungkin orang Barat yang susah untuk membuat definisinya sehingga menyebutnya
dengan Islam saja, " katanya.
JOSHUA:
Pernyataan Nurcholis Madjid yang satu ini harus saya kategorikan sebagai
"Pernyataan MUNAFIK"! Yang pertama, Nurcholis Madjid seharusnya mendukung
pernyataannya dengan memberikan satu atau beberapa contoh PERGOLAKAN
UMAT KRISTEN di berbagai negara di dunia, sebagai pernyataan "dukungan
solidaritas umat seiman" terhadap apa yang dia klaim sebagai yang seharusnya
disebut "terorisme Protestan"! Kedua, ketika apa yang disitirnya sebagai "terorisme
Protestan", diberangus oleh yang berwajib dimanapun kelompok ini melakukan
aksinya, TIDAK ADA seorang Pemimpin umat Kristen atau kelompok Kristen tertentu
yang mengecam tindakan tersebut sebagai "USAHA PENGHANCURAN UMAT
KRISTEN"! Jika Nurcholis Madjid menganggap bahwa dia lebih pandai dari orang
Barat di dalam hal ini, dan jika dia memiliki niat baik, mengapa dia tidak membantu
orang barat untuk MEMBERIKAN RUMUSAN PASTI tentang apa itu terorisme, di
dalam kesempatan dialog ini?
Kualitas pernyataan Nurcholis Madjid di sini, ternyata SETARA dengan pernyataan si
Jaf'ar Umar Thalib. Dua-duanya ternyata sama MUNAFIKNYA di sini! Sementara kita
tinggalkan dahulu si Nurcholis Madjid, untuk menyimak pernyataan si Ayip Syafruddin
di bawah ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Islam Tidak Menafikan Kekerasan
Karena itulah dalam Islam dikenal adanya Fiqhul Jihad atau tatacara berjihad. Jihad,
lanjutnya, memang penuh nuansa 'kekerasan' seperti membunuh, membakar, dan
sebagainya. Namun Islam tetap memberi rambu-rambu dalam hal ini, seperti larangan
membunuh orang tua, wanita, dan anak-anak, dan sebagainya. "Oleh karena itu, kami
tidak akan menggunakan 'pedang' dengan semena-mena tanpa dibimbing ilmu
agama," tandas Ayip.
JOSHUA:
Sementara si Jaf'ar Umar Thalib, maupun Nurcholis Madjid mencoba untuk
menghapus koneksitas antara Islam dan terorisme, si Ayip Syafruddin memberikan
pernyataan bahwa "PENGGUNAAN PEDANG ADALAH BAGIAN DARI ILMU AGAMA
(Islam). Walaupun si dungu ini memberikan pengecualian perlakuan bagi "orang tua,
wanita dan anak-anak", SAYA adalah salah satu dari ratusan ribu saksi di Maluku
SAJA, bahwa semua ini hanya;ah semacam DUSTA dungu! Apa yang dia rumuskan
seba-ISI dari gerakan JIHAD, sudah cukup untuk memberikan gambaran jelas tentang
"suasanan teror" ditimbulkan. Jika seseorang harus menerima pernyataan bahwa
"terorisme tidak berakar didalam Islam", maka dia harus menerima argumen bahwa
"laska jihad" telah MEMANIPULASI Islam untuk membenarkan kejahatan dan
kebiadaban mereka! Seperti semula, anda bebas menarik kesimpulan sendiri-sendiri!
HARIAN UMUM SINAR HARAPAN; 2002-03-27
Dialog Islam-Barat: Terorisme Tidak Bisa Dikaitkan dengan Agama Tertentu
Terorisme ini menurut Cak Nur adalah persoalan semua bangsa seperti yang terjadi di
Jepang beberapa waktu yang lalu dengan gas beracun yang disebarkan di kereta
bawah tanah. Di India, ada pihak Islam dan Hindu yang berseteru. "Jadi tidak bisa
menyebut terorisme indentik dengan satu agama. Kalau sekarang lebih dititikberatkan
pada Islam, barangkali karena lakunya Islam," ujarnya.
JOSHUA:
Yang pertama ingin saya katakan, "Jika di Indonesia SAJA, pernyataan Nurcholis
Madjid benar bahwa Islam begitu laku hingga orang cenderung mendiskreditkan
Islam, mengapa labih dari SERIBU GEREJA harus dirusak dan dibakar di Indonesia?"
Saya bisa saja salah mengartikan kata "laku" yang bisa berarti "perilaku". Jika saya
memang salah, maka Nurcholis Madjid wajib untuk memberikan penjelasan, "perilaku
macam apa yang menimbulkan interpretasi seperti itu terhadap Islam"!
Jika tesis Hutington harus dinyatakan sebagai "suatu kesalahan", dan saya diminta
untuk mencari penyebabnya, maka saya berani katakan bahwa "kesalahan tesis
Hutington BUKAN disebabkan oleh ketidak-tahuannya tentang Islam, tetapi karena
MUSLIM SENDIRI TERLALU BANYAK TUTUP MULUT DAN MEMBIARKAN PARA
TERORIS MEMPERKENALKAN DIRI & KELOMPOK MEREKA SEBAGAI WAKIL
ISLAM! Sudah terlalu sering kita mendengar pernyataan "masih banyak (ratusan juta)
Muslim MODERAT di Indonesia", tetapi yang TIDAK pernah muncul ke permukaan!
Jika Nurcholis Madjid memang seorang "Cendekiawan dan Pemuka Islam MODERAT
Indonesia, maka dia seharusnya TIDAK mempersalahkan tesis Hutington dan
Barat/AS, tetapi berusaha memperkenalkan MUSLIM YANG BENAR DAN
MENGAMBIL KEMBALI PERWALIAN ATAS ISLAM DARI TANGAN PARA
MANIPULATORNYA! Sayangnya Cendekiawan dan Tokoh Islam yang katanya
MODERAT ini TIDAK PUNYA NYALI YANG CUKUP untuk MENENTANG tindakan
MANIPULASI atas ISLAM, yang dilakukan oleh PARA PENJAHAT MUNAFIK seperti
si JAF'AR UMAR THALIB! Nurcholis Madjid hanya mampu untuk menghianati
intelektualitas dan hati kecilnya, serta mengekor doi belakang si Jaf'ar Umar Thalib!
Menyedihkan bukan?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Dan kelompok salibis-zionis internasional itulah, lanjut Ustadz Ja'far, yang
membekingi kelompok Kristen untuk melakukan pemberontakan terhadap NKRI
dengan mengusir umat Islam.
JOSHUA:
Apakah selain Nurcholis Madjid, tak ada seorang Muslim moderat lain yang mampu
BERSUARA LANTANG untuk membantah DUSTA si Jaf'ar Umar Thalib ini? Dr.
Thamrin A. Tomagola tahu persis, dan GJA. Aditjondro, PhD, sudah menyatakan
secara terbuka bahwa RMS ADALAH MILIK MUSLIM DAN KRISTEN MALUKU!
Abdullah Soulisa, Ketua Yayasan Al-Fatah di Ambon, telah memberikan pengakuan
bahwa "iparnya, IBRAHIM OHORELLA, Raja Negeri Islam-Tulehu, adalah seorang
MENTERI RMS (Mensos) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Syafii Maarif
MA, baru saja mengatakan bahwa MUSLIM MALUKU TELIBAT DI DALAM RMS!
Biarpun demikian, TIDAK ada seorang Muslim moderatpun yang berani berkata
lantang bahwa "si Jaf'ar Umar Thalib MENIPU, MEMBODOHI dan MENGHASUT umat
Islam Indonesia dengan pernyataannya ini". Muslim Indonesia sendiri yang
membiarkan si Al Ustadz Munafik ini, "merampas hak kesulungan umat Islam
Indonesia dan memanipulasinya"! Pantaslah jika orang luar memandang Islam
Indonesia itu adalah Jaf'ar Umar Thalib dan "laskar jihad"-nya!
Coba bandingkan dua pernyataan si Al Ustadz Munafik di bawah ini!
HARIAN UMUM SINAR HARAPAN; 2002-03-27
Dialog Islam-Barat: Terorisme Tidak Bisa Dikaitkan dengan Agama Tertentu Panglima
Laskar Jihad Jafar Umat Thalib mengatakan setuju untuk tidak membenturkan
terorisme dengan agama. Terorisme, katanya, tidak memiliki akar sejarah dalam
agama Islam. "Bahkan Nabi Muhammad senantiasa berdialog dengan nonmuslim
untuk mengatasi terjadinya kesalahpahaman tentang Islam, " Jelasnya.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Namun demikian, dirinya mengingatkan, agar pihak Barat tidak gampang-gampang
menuduh teroris terhadap gerakan-gerakan yang memang sulit untuk membuka dialog
atau mencari titik temu, seperti pada kasus Palestina
JOSHUA:
Jika NABInya saja bersedia berdialog dengan umat non-Islam, kira-kira gerakan
berbasis Islam manakah yang dimaksudkan si Jaf'ar Umar Thalib? Si Al Ustadz
Munafik ini mengidentikkan perjuangan Palestina sebagai "gerakan Islam", padahal
Muslim di sana hanya 45%! Mungkin ada baiknya kita kembalikan PELINTIRAN
"perjuangan bangsa" menjadi "perjuangan agama" oleh si Jaf'ar Umar Thalib ini
kepada Nurcholis Madjid, supaya dia sadar dari kemunafikannya yang melulu
mempersalahkan pihak Barat.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) Keprihatinan terhadap sikap arogansi
Amerika yang sangat ambisus untuk menumpas "teroris" di Indonesia terus
meningkat, salah satunya ditunjukkan oleh pengurus Masjid Kampus Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, yang mengejawantahkannya
dalam bentuk Tabligh Akbar Umat Islam, Senin (25/03) di halaman parkir kampus
tersebut.
JOSHUA:
Lihatlah, bagaimana usaha keras, atau katakalah ambisi AS untuk menumpas
"teroris" diputar-balikkan menjadi sikap "arogansi" oleh "pengurus Masjid Kampus
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta", didalam bentuk
"Tabligh Akbar Umat Islam"! Coba tanyakan begundal-begundal penipu umat ini, "Apa
yang akan mereka perbuat jika Jogjakarta dihadiahi sebuah bom, sehingga puluhan
nyawa melayang dan puluhan lainnya luka-luka?" Lalu, apakah ribuan orang yang
mati dan dua pencakar langit penting musnah, serta Mabes Militer AS yang hancur
sebagiannya, masih belum cukup memberikan motifasi bagi AS untuk mati-matian
membasmi terorisme, dan bukan masalah pamer arogansi? Jika mereka percaya,
bahwa itulah hukuman Allah atas arogansi AS, mengapa mereka tidak membiarkan
Allah mengurusi akibatnya? Tindakan dan pernyataan munafik seperti inilah yang
menambah kesan di dunia luar, bahwa "Muslim Indonesia membela terorisme, di
dalam semangat solidaritas Islam"! Apa pendapatmu, Nurcholis Madjid?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) "Orde baru telah memelihara ular-ular ganas
yang sekarang ini sedang beraksi memecah belah bangsa Indonesia yang semuanya
tidak terlepas dari permainan kotor Amerika Serikat dan antek-anteknya" lanjut tokoh
yang pernah dipenjara karena melaksanakan penegakan syariat Islam di Ambon.
JOSHUA:
Saya tidak akan memberikan komentar panjang untuk pernyataan ini! "Mengapa si
Jaf'ar Umar Thalib tidak memberikan pernyataan seperti ini, di dalam dialog
"Barat-Islam" yang baru lalu?" Karena ini hanya semacam "hasutan murahan" yang
lahir dari sifat MUNAFIKnya! Di depan Barat bicara lain, di belakangnya bicara yang
lain lagi.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) Ustadz Jafar mengemukan bahwa Amerika
Serikat sangat berambisi sekali untuk memasuki wilayah Indonesia dan sudah empat
kali mencoba untuk intervensi ke Indonesia; pertama pada bulan Juni 2001 saat
Maluku bergolak, kedua pasca kejadian 11 September, ketiga pada bulan November
2002 saat Poso bergejolak dan kini saat kampanye antiterorismenya telah merambah
Indonesia. Walaupun demikian, umat Islam Indonesia siap menantang cindil (anak
tikus) Amerika bila datang ke Indonesia.
JOSHUA:
AS mungkin ingin masuk ke Indonesia, tetapi bukan karena Indonesianya, tetapi
karena "teroris piaraan Indonesia", seperti "laskar biadab beriman" ini! Ketika AS
akan menumpas Al Qaeda dan peternaknya, Taliban, si Al Ustadz munafik
menyatakan bahwa AS tidak akan menang, karena akan berhadapan dengan umat
Islam sedunia. Sekarang, ketika kebiadaban berimannya diincar oleh AS, umat Islam
Indonesia lagi yang ditungganginya! Jika AS mengintervensi Indonesia, bukankah AS
akan dihadapi oleh "seluruh komponen bangsa Indonesia"? Mengapa harus umat
Islam Indonesia sendiri? Ini hanyalah racun si Munafik Jaf'ar, yang ketakutan, lalu
mmbuat perlindungan diri dengan MEMANIPULASI Islam. Seharusnya, seorang
pemimpin berotak dan berakhlak bersih, seperti Nurcholis Madjid, bisa melihat dan
menentang tindakan MANIPULASI IMAN si Al Udtadz Munafik!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far : Malino I dan II Hanyalah Manuver Politik Tahapan pertama yang
ditawarkan Laskar Jihad ini adalah tahap penyesuaian visi mengenai Indonesia.
Apakah masing-masing dari kelompok yang bertikai ini adalah Warga Negara
Indonesia (WNI) atau bukan. "Karena kami menganggap, pihak sana bukan Warga
Negara Indonesia, tetapi warga negara RMS. Negeri ini pun diakui mereka sebagai
wilayah RMS," ungkap Ustadz Ja'far.
JOSHUA:
Jika kami, RAKYAT MALUKU-ALIF UR, adalah warganegara RMS, mengapa kami
dilarang menaikkan BENDERA BENANG RAJA di atas tananh leluhur kami? Apakah
karena Tanah Maluku adalah "hadiah Indonesia", atau "warisan nenak moyangnya si
YAMAN munafik ini"? Nanti si Al Ustadz Munafik beralasan bahwa dia ingin
membiadab di Aceh, karena rakyat Aceh berwarganegara GAM, dan membiadab di
Papua, karena rakyat Papua berwarganegara OPM. Ketika membiadab di Poso, si
Ayip Syafruddin mengaku bahwa rakyat Poso adalah turunan ALIF'URU, yang juga
terlibat dengan RMS. Ini bukan saja sebuah DUSTA, tetapi juga gambaran otak
IDIOTIKnya! Hei Nurcholis Madjid, apakah karena ORANG ASING dari YAMAN ini
beragama Islam, maka dia bebas berbuat seenak iblisnya di dalam negara ini?
Mengapa kamu memaksa pihak Barat untuk membedakan "para perusuh, penjarah,
pendusta dan perampok idiot beriman" ini, dari Islam, sementara kamu sendiri terlalu
MUNAFIk untuk melakukannya, NURCHOLIS MADJID?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Menurut Adian, kelompok-kelompok ini justru meresahkan pihak Barat, terutama
Amerika Serikat (AS). Melalui jaringan opininya, pihak Barat akan terus mencitrakan
Laskar Jihad sebagai sebuah gerakan yang berkonotasi negatif. Dengan ini, AS
berharap, Laskar Jihad dan kelompok-kelompok 'garis keras' lainnya akan terpisahkan
dari umat Islam. "Namun, selama umat Islam terus mendukung perjuangan Laskar
Jihad, saya yakin perjuangan dalam menegakkan kemuliaan Islam ini akan terus
berkibar," katanya mengingatkan. (anf)
JOSHUA:
Jangan anda berpikir bahwa "ucapan idiot" ini dikeluarkan di dalam Dialog
Barat-Islam, sebab CINDIL ternakan iblis seperti ini akan hanya berani "mencicit di
dalam parit", supaya yang bersedia di-CINDILKAN karena AGAMA, ikut bermain di
dalam parit berlumpur busuk bersama mereka! Pernyataan si CINDIL ini juga
membuktikan "keresahan si CINDIL YAMAN", sekaligus memperlihatkan bahwa
"BARAT akhirnya harus MEMANDANG TERORISME sebagai BAGIAN DARI ISLAM",
bukan karena KESALAHAN TESIS HUTINGTON, tetapi karena ulah beberapa ekor
CINDIL yang MENGISLAMKAN TERORISME sebagai PERLINDUNGAN bagi
kejahatan dan kebiadaban mereka. Kamu juga MUNAFIK, kan NURCHOLIS MADJID?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Jafar Umar Thalib: "Amerika Serikat Penakut"
Jogjakarta, Laskarjihad.or.id (25/03/2002) Dan Ustadz Jafar yakin bahwa
gertakan-gertakan yang dilakukan Amerika Serikat ini tidak lebih untuk menutupi
ketakutannya pada umat Islam, agar umat Islam minder duluan dalam menghadapi
negara teroris terbesar ini
JOSHUA:
AS telah MEMPORAK-PORANDAKAN TALIBANmu J af'ar, dan CINDIL YAMAN
seperti kamu, hanya bisa berlagak untuk MENGURUSI YANG DI DALAM NEGERI
agar TIDAK MENGIRIM anak-anak cindil biadabmu ke TALIBAN sana, sebab NYALI
CINDILmu sendiri sudah PENYOK duluan! Kalau klaim si Al Ustadz Munafik ini
memang benar bahwa "mereka berjuang di jalan Allah", mengapa "para PAHLAWAN
ALLAH ini tidak pegi saja semuanya untuk membantu TALIBAN"? Karena si Munafik
Jaf'ar Umar Thalib sendiri TIDAK YAKIN dengan pernyataannya, dan dia tahu bahwa
'laskarnya' akan dijadikan CINDIL REBUS oleh AS di Afghanistan.
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Menurut Ustadz Ja'far, dialog antara Islam dan Barat sangat mungkin dilakukan. Ini
sebagaimana yang pernah dicontohkan Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam ketika
berdialog dengan kelompok-kelompok non Muslim dari kalangan Yahudi maupun
Kristen. "Namun kalau kemudian terjadi peperangan antara Islam dan non-Islam, ini
adalah sesuatu yang manusiawi, ketika tertutupnya pintu dialog dan adanya pihak
yang merasa terancam," tambahnya..
JOSHUA:
Anda bisa lihat KEMUNAFIKAN si Al Ustadz ini? Ambil saja potongan "pintu dialog
tertutup dan adanya pihak yang merasa terancam". Siapa yang memberikan
pernyataan, "Alangkah bagusnya seandainya pemikiran untuk melakukan dialog ini
dikembangkan Pemerintah AS ketika meminta Usamah bin Laden diadili, untuk
membuktikan tuduhannya dalam peristiwa 11 Sep tember lalu"? JAF'AR! Osama
'setan teror' Laden sudah seperti CINDIL BASAH LUMPUR yang tidak berani keluar
selokan! Siapa yang TERANCAM, sehingga perlu meminta untuk berdialog? Siapa
yang MEMPRAKARSAI Dialog Barat-Islam barusan? Mengapa tak kalian rontokkan
saja TARING ULAR si JAF'AR MUNAFIK ini?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Dalam kasus Maluku dan Poso, pihak Laskar Jihad menemukan banyak kedzaliman
di dua wilayah itu. Di mana terjadi penyerangan, pembunuhan, dan perampasan harta
umat Islam. Namun demikian, kata Ustadz Ja'far, pihaknya datang ke Maluku, satu
tahun lebih setelah konflik pecah.
JOSHUA:
Sebelum si Jaf'ar Umar Thalib mulai membiadab di Maluku, daerah TERKAYA dan
PUSAT PEREKONOMIAN AMBON, Kompleks Pertokoan di Jalan AY. Patty dan
Kemakmuran, sudah hampir HABIS DIJARAH dan DIBAKAR oleh perusuh Muslim
yang dibantu oleh Pasukan KOSTRAD WIRABUANA(salah satuinya) yang
dikomandoi si SUAIDI MARASABESSY atas RESTU si WIRANTO, sementara DESA
KRISTEN seperti KARIUW telah ludas DIJARAH dan DIBAKAR! Korban JARAHAN
TERBESAR setelah membiadabnya "laskar biadab" di Maluku, adalah UNIVERSITAS
PATTIMURA DAN POLITEKNIK UNPATTI, beserta DESA KRISTEN
POKA-RUMAHTIGA! Mengapa kita harus mempercayai DUSTA seorang USTADZ
JARAH?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Itu dilakukan setelah pihak Laskar Jihad melayangkan surat dan mengirimkan utusan
kepada Presiden BJ. Habibie maupun Abdurrahman Wahid untuk meminta
penyelesaian konflik Maluku. "Namun waktu satu tahun itu terlalu lama, sementara
korban di pihak kami telah berjumlah ribuan, baik di Maluku maupun Maluku Utara.
Terpaksa kami terjun ke Maluku. Dan perlu diingat, kegiatan kami 90 % adalah dalam
rangka dakwah dan sosial," paparnya.
JOSHUA:
Seharusnya kita bertanya, "Apa wewenang si CINDIL YAMAN ini, sehingga harus
dilayani oleh Presiden RI? Alasan sebenarnya dari si Ustadz Mnunafik untuk
menyelinap ke Maluku adalah untuk MERUSUH, MENJARAH dan MERAMPOK atas
nama ALLAH. Kita tidak usah menghitung setahun sebelum masuknya "laskar
biadab" ini ke Maluku, sehubungan dengan "lahirnya kelompok perusuh ini". Tetapi,
seandainya si Ustadz Munafik mencoba berlagak seperti "orang sopan" dengan
"menyurat terlebih dahulu", tanyakan saja "Apakah Panglima Rusuh ini juga mengirim
surat, sehubungan dengan peyusupan mereka ke Poso, Papua, dan Aceh?" Salah
satu DUSTA khas dari si Ustadz Munafik ialah MENGAKU KEPADA UMUM BAHWA
KORBAN MEREKA HANYA PULUHAN ORANG, TAPI MENGAKU BAHWA
KORBAN TELAH MENCAPAI RIBUAN ORANG, KETIKA MENAGIH SUMBANGAN
(mungkin lebih tepat dikatakan, MENAGIH SUMBANGAN DENGAN PAKSA)!
Silahkan mambayangkan, bagaimana rendahnya moral orang ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Dari Forum Dialog Islam-Barat : Terorisme Tidak Ada Akar Sejarahnya Dalam Islam
Lebih lanjut dikatakan, perjuangan yang dilakukan Laskar Jihad juga mempunyai
dimensi yang luas. "Kami tidak hanya berjihad dengan cara berperang, tapi juga
melalui berbagai sayap perjuangan, seperti pembentukan opini melalui berbagai
media, perjuangan advokasi, pendidikan, medis, serta diplomasi," tambah Ayip.
JOSHUA:
Muslim Maluku LEBIH SENGSARA setelah adanya "laskar biadab" daripada
sebelumnya. Mereka MENAGIH PAKSA jauh lebih besar dari apa yang mereka
berikan. Sebagai contoh yang sederhana, KEHORMATAN Muslimah Maluku yang
harus siberikan secara cuma-cuma! Jika mereka bukan PEMERAS Muslim, PNS
Muslim Maluku tidak akan meminta PNS Kristen untuk mengantarkan BEBERAPA
PULUH RIBU dari GAJI mereka setiap bulan, karena TAKUT DITAGIH si "laskar
pemeras", dan pedagang Muslim asal Buton PINDAH dari Masohi ke Markas
Yon-731-Waipo, karena TAKUT DIPERAS "laskar rakus"!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Ambon, Laskarjihad.or.id (24/03/2002) "Sesungguhnya AS tidak percaya diri untuk
menumpas jaringan teroris internasional, sebagaimana yang selalu mereka
dengung-dengungkan. Apalagi mereka gagal untuk menaklukkan Afghanistan melalui
agresi militer," kata Ustadz Ja'far kepada laskarjihad.or.id, Ahad (24/3).
JOSHUA:
Bagaimana tidak disebut AL USTADZ MUNAFIK? Sementara AS berniat dan sudah
meruntuhkan Rezim Taiban yang memelihara kelompok teroris internasional,. Al
Qaeda, si Jaf'ar Umar Thalib tetap MENIPU umat, bahwa AS berniat menaklukkan
Afghanistan. Bagaimana "agresor atas Afghanistan mendapat dukungan dari Aliansi
Utara dan disambut gembira oleh Rakyat Afghanistan yang terbebas dari belenggu
kebodohan dan kesewenangan TIRANI AGAMA Taliban? Mengapa belum juga ada
Muslim MODERAT yang mampu dan berani untuk mengungkit MORAL BUSUK si Al
Ustadz yang MENISTAI iman Islam? Karena NGERI terhadap beberapa Jenderal
TNI-ORBA? Padahal si Al Ustadz Munafik malah mengatai ORBA sebagai
"PEMELIHARA ULAR-ULAR GANAS"! Siapakah sebenarnya si KEPALA ULAR
GANAS peliharaan TNI-ORBA?
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
"Kenyataan ini menunjukkan bahwa kampanye AS untuk menghancurkan jaringan
teroris internasional selama ini, hanya sebagai alasan untuk menjalankan misi
mereka yang sesungguhnya, yaitu menghancurkan Islam dan umat Islam dunia,"
tandas Ustadz Ja'far.
JOSHUA:
Hei NURCHOLIS MADJID! Barat yang MENTERORISKAN ISLAM, ataukah si JAF"AR
ULAR THALIB ini yang MENGISLAMKAN TERORISME? Dimanakah
kecendekiawanan dan kemoderatan kamu? Terlindas KEMUNAFIKAN? Dari dulu
saya memang TIDAK percaya pada orang ber-KENING BREZHNEV!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Salah satu cara yang dianggap paling jitu yang dipakai AS untuk menghancurkan
Islam, kata Ustadz Ja'far, adalah dengan menghembuskan tuduhan terorisme
internasional terhadap pemeluk Islam yang dianggap kelompok garis keras.
JOSHUA:
Artinya, yang diincar AS hanyalah segelintir Muslim GARIS KERAS model si Al
Ustadzs Munafik dan "laskar biadab"-nya! Jika Klaim si Jaf'ar Ular Thalib ini benar,
bahwa AS berniat menghancurkan MUSLIM SEDUNIA, berarti SELURUH UMAT
ISLAM SEDUNIA ADALAH PENGANUT ISLAM GARIS KERAS! Apakah ini benar,
NURCHOLIS MADJID? Atau kamu ingin berargumentasi bahwa ISLAM GARIS
KERAS ADALAH UJUNG TOMBAK KEHIDUPAN ISLAM atau LAMBANG
PERKEMBANGAN dan KEMAJUAN ISLAM? Apakah umat Islam di Afghanistan
memang berkembang maju, di bawah Pemerintahan Rezim Taliban? Apakah Islam
Afghanistan runtuh bersama runtuhnya rezim Taliban? Orang Iran sendiri mengaku
bahwa "jika masih di bawah Syah Reza Pahlevi, niscaya Muslim Iran sudah JAUH
lebih maju saat ini!
DEWAN PIMPINAN PUSAT FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Ustadz Ja'far Umar Thalib: Rencana Intervensi Militer AS, Upaya Penghancuran Umat
Islam
Ustadz Ja'far mensinyalir, pemaksaan perdamaian di Maluku melalui perjanjian Malino
II, juga tidak terlepas dari tekanan pihak AS terhadap Pemerintah Indonesia. "Hal ini
karena kalangan salibis-zionis internasional merasa resah dengan kemenangan yang
dicapai kaum Muslimin Maluku," katanya.
JOSHUA:
Siapa di antara rakyat "Alif Ur" yang mengakui "manusia kotor" ini sebagai Muslim
Maluku? Muslim Maluku TIDAK pernah MENJARAH, dan MERAMPOK HARTA dan
TANAH orang yang mereka tuduh sebagai KAFIR(orangnya KAFIR, tetapi hartanya
BERIMAN), lalu mengakui JARAHAN tersebut sebagai PEMBERIAN ALLAH! Muslim
Maluku TIDAK pernah mengaku BERJUANG DI JALAN ALLAH, sambil MENGEMIS
MEMBABI BUTA JUGA PADA ORANG KAFIR, DAN MEMERAS SESAMA MUSLIM!
Dasar Al Ustadz Munafik!
Jika Pemerintah Indonesia TIDAK SEGERA MENGUSIR "laskar jihad rakus dan
biadab" ini dari Maluku, maka PRAKARSA PEMERINTAH INDONESIA didalam
PERJANJIAN MALUKU – MALIINO II, HANYALAH SEMACAM REKAYASA
MUNAFIK, untuk MEMBEDAKI WAJAH BURUK PemerinTah Indonesia di depan
MASYARAKAT DUNIA.
Salam Sejahtera!
JL.
|