The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pendusta Dan Penipu Berseragam


Pendusta Dan Penipu Berseragam
Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya

Salam Sejahtera!

Saudara-saudaraku se-Maluku,

Walaupun tidak ada RMS dan tidak ada FKM, saya pikir negara ini, NKRI ini, sudah terlalu KOTOR untuk kita tinggali. Tanah, air, udara dan oerang-orangnya kotor tercemar, dimana dusta adalah firman dan firman adalah alat penyesatan yang keluar dari mulut para durjana. Jakarta sudah berubah menjadi kolam limbah beracun, karena tingkah para preman berseragam hijau, berseragam coklat, berkopiah dan bersorban. Mereka disisipkan ke Maluku untuk melaknati tanah Nunusaku, merampok Siwa-Lima, dan mengadu Pela dan Gandong untuk saling sembelih. Mari kita lucuti satung kumal para pendusta dan penipu berseragam kiriman Jakarta di Maluku, dan yang bercokol di Jakarta sana.

Mengomentari peristiwa Kudamati, Pangdam XVI Pattimura, Brigjen Moestopo langsung membela diri dengan menyebar kecurigaan terhadap pihak lain melalui dugaan "Ada Upaya Pojokkan TNI" (Media Indonesia, 15/05/02). Coba perhatikan penjelasan Mayor Herry Suhardi, "Saat itu, Sertu Andre Kakisina mendekati dan hendak menangkap Berty laupatty. Tapi, tiba-tiba seseorang menodongkan pistol ke arah Kakisina. Todongan itu ditepis, sehingga terjadilah insiden itu." Baru dari dua kalimat ini, kita sudah bisa menampak belang si penipu berseragam hijau ini! Masakan seorang Mayor memberikan laporan tanpa menyebut "siapa seseorang yang menodongkan pistol" tesebut! Mengapa tidak langsung mengatakan seorang "ANGOTA KOPASSUS?" Lalau atas dasar laporan amatiran seperti ini, si Moestopo segera menuntut agar "Polri mengusut oknum polisi yang memicu terjadinya insiden tersebut termasuk pelaku pemukulan terhadap dua anggota Kopassus." Coba dengar cerita si Mayor Hery, "Kakisina terluka terserempet peluru. Para anggota Kopassus itu akhirnya lari." Laporan tentara terasi macam apa ini? Inikah kejujuran standar TNI?

Herry menjelaskan, "Sejak adanya rencana pengibaran bendera RMS di kawasan Kudamati, aparat Kopassus memang disebarkan di sana. "Kita memang menempatkan satu pos aparat Kopassus di Gang Coker, Kudamati." Tentara ini berdusta lagi. Dia menggunakan kata "sejak", untuk menghalalkan keberadaan KOPASSUS di daerah "bebas konflik", padahal Laskar Jihad Hijau ini hanya ditempatkan di Kudamati untuk mengantisipasi 25 April 2002. Sekarang ini tanggal berapa dan bulan apa, sehingga bergajul hijau itu masih becokol di Kudamati? Kita kuliti lagi penipu hijau ini!

Herry Tipu menjelaskan bahwa, "Mereka ditugaskan mendekati Berty agar dapat membongkar informasi sebanyak mungkin. Pasalnya, Berty adalah orang yang dianggap mengetahui sepak terjang FKM/RMS, serta orang-orang yang terlibat. "Dari Berty-lah aparat keamanan dapat menerima banyak informasi tentang orang-orang tertentu dalam kasus FKM/RMS." Apakah ini bukan semacam bualan humor ala TNI? Orang yang diselidiki sehubungan dengan FKM seharusnya adalah anggota atau mantan anggota FKM. Berty Loupatty dan Agus Wattimena (Pimpinan grassroot FKM) bermusuhan. Berty Loupatty dan dr. Alex Manuputty tidak akur. Lalu si Herry Tipu ingin mencari berita tentang FKM dari Berty, atau sedang mencoba "mengarang cerita tentang FKM bersama Berty?" Kalau tidak layak jadi tentara, pulang sana jual bakso!

Sebuah/seorang sumber dari Kodam XVI/Pattimura menyebutkan, "Aparat TNI, lanjutnya, sudah memiliki bukti-bukti keterlibatan oknum kepolisian Polda Maluku. Di antaranya rekaman pembicaraan telepon oknum polisi dengan Alex Manuputty dari dalam tahanan. Karenanya, sumber itu menduga ada upaya menghilangkan Berty, karena dianggap memiliki informasi dan menjadi saksi kunci dalam kasus FKM/RMS." Lihat GOBLOKNYA tentara! Polisi berencana menghabisi Berty, jika dia yang memiliki rekaman telepon atau saksi yang mendengar langsung pembicaraan tersebut. Jika si preman bertato ini dianggap sebagai saksi kunci atau saksi grendel oleh TNI, mengapa dia dibiarkan berkeliaran, dan jika KOPASSUS memang ditugaskan melindungi Berty, mengapa KOPASSUS tersebar di seluruh Kudamati sampai ke Gunung Nona di atas? Kita akan singgung masalah "saksi kunci"-nya TNI ini lagi!

Sekarang perhatikan alur logika si preman hijau! "Akibat insiden itu, dua kompi Yonif 503 Brawijaya dan Yonif 741 Udayana serta Kopassus melakukan sweeping di rumah Alex Manuputty, Markas FKM/RMS di Lorong PMI, kemarin sekitar pukul 15.00." Karena masalah Polisi dan KOPASSUS yang berhubungan dengan Berty Loupatty, rumah dr. Alex dan para tetangganya digeledah TNI secara BRUTAL! Si Herry ini sedang bicara atau sedang kentut? Saya pikir dia sedanf kentut, karena BAU BUSUK TNI jelas tercium di sini, dan di bawah ini!

Herry bersaksi, "Mereka berhasil menyita satu senapan standar jenis Colt berikut amunisi, dua pucuk senjata laras panjang rakitan dan sejumlah senjata tajam serta sejumlah dokumen RMS milik Alwex Manuputty. "TNI juga menangkap Agus Lessy, aktivis FKM/RMS." Jika orang membaca laporan tentara terasi seperti ini, orang akan berpikir bahwa "SEMUA yang dirinci di atas, termasuk Agus Lessy, ditemukan di rumah dr. Aleks Manuputty!" Apa benar demikian?

Pada Tempo, 15/05/02, si penipu hijau ini mengatakan, "Setelah bentrokan itu, sekitar pukul 16.00 kemarin, aparat TNI melakukan penggeledahan di rumah Ketua Forum Kedaulatan Maluku (FKM) Alexander Manuputty dan rumah-rumah di sekitarnya. Petugas menyita sepucuk senjata rakitan, satu unit komputer, dan sebuah handy talky dari rumah Manuputty." Sekarang, ada cerita lain yang terlihat dari ungkapan "DAN RUMAH-RUMAH DI SEKITARNYA!" Artinya, "barang dan orang yang disita" tersebut mungkin berada di dalam rumah yang lain! Selain itu, yang ditemukan di rumah kel. Manuputty BERUBAH menjadi "senjata rakitan", komputer dan handy-talky!

Kepala "Penggelapan" Kodam XVI Pattimura Mayor CAJ Heri Suhardi mengatakan, "Petugas juga menemukan sepucuk pistol FN, sepucuk senjata laras panjang, dan sejumlah peluru di rumah Nyong Levi yang berdekatan dengan rumah Manuputty." Belang si ular hijau sudah kelihatan atau belum? Keterangan terasinya morat-marit. Tempat dan barang sitaan berubah-ubah. Tentara terasi ini mengatakan, ""Rumah Manuputty sudah menjadi target razia aparat," padahal penggeladahan BRUTAL itu dilakukan karena masalah "perebutan Berty Coker" antara Polisi dan KOPASSUS!?

Si Mayor DUNGU ini berpikir bahwa dengan mengangkat masalah "rekaman telepon misterius", "saksi kunci" dan "dokumen RMS milik Alex Manuputty", dia sudah mampu meninbulkan "sensasi tegang dan serius" untuk menutupi bau busuk seragam hijau! Hei Mayor GOBLOK! Semua "yang dikumpulkan pasukan terasi hijkau-mu" itu hanyalah SAMPAH, karena FKM BUKAN KELOMPOK BAWAH TANAH yang bergerak secara diam-diam! Semua tentang FKM sudah mereka sampaikan kepada Presiden, DPR/MPR, Kabinet, Panglima Kalian, Kapolri dan Badan-Badan Internasional, serta TERSEBAR di INTERNET! Kalian mau bikin apa dengan "Dokumen RMS" itu? Membantahnya secara hukum, atau melaporkannya kepada PBB atau Mahkamah Internasional sebagai bukti separatisme? Lebih baik kirim saja ke rumahmu, biar lebih berguna bagi nenekmu untuk pembungkus kacang! Kalian memang pembual murahan yang tidak berguna!

Baca ini Mayor Herry dan ajak si Moestopo untuk ikut mengejanya! Report No. 285 dari CCDA (Crisis Center Diocese Amboina), 15/05/02 mengatakan " BRUTAL SWEEPING IN KUDAMATI – Yesterday sweeping was carried out in the Christian neighbourhood of Kudamati, specifically in the area where FKM leader Alex Manuputty's house is situated. Local TV showed civilians that were utterly angered by the savage, even traumatizing way this sweeping was carried out from house to house. Finding no weaponry in Alex Manuputty's house, they took away his computer and modem, his communication facilities (HT) and other irrelevant odds. We noticed that the only road through Kudamati was heavily barricaded by civilians."

Bisa baca tidak? TIDAK ADA SENJATA APAPUN DI RUMAH DR. ALEX MANUPUTTY! Yang ada hanyalah KEBIADABAN TNI atas rakyat KRISTEN MALUKU yang tidak bisa melawan! Mungkin Dokumen RMS yang kalian temukan itu BERBAHASA JAWA TAPI DENGAN TULISAN ARAB!? Begitu enaknya Panglima Hijau dan Kepala Coklat berduet untuk menyanyikan lagu "HANYA SALAH PAHAM", dan karena salah paham tersebut, warga Kristen Kudamati ditindak secara brutal dan biadab! Kalau cuma jadi tentara seperti kalian, "anjing saya jauh lebih baik dan beradab!"

Mereka pikir kita, rakyat Alif'uru ini goblok seperti mereka, sehingga tidak bisa melihat wajah iblis dan mencium bau busuk mereka? Permainan busuk dan biadab ini bertujuan untuk MERAMPOK LAHAN HIDUP DI MALUKU BAGI LASKAR RAKUS KELAPARAN YANG TIDAK BISA LAGI CARI MAKAN DAN HIDUP DI TANAH NENEK-MOYANGNYA SENDIRI!"

Karena itu, walapun bekas jenderal TNI murtad seperti Susilo Bambang Yudhoyono, mewakili Pemerintah busuk NKRI dan memerintahkan PDSD-Maluku untuk mengusir Laskar Jihad dari Maluku, dia mengizinkan laskar rakus yang lain untuk menyusup lagi ke Maluku. Karena itu, "Gubernur Maluku Saleh Latuconsina selaku Penguasa Darurat Sipil Daerah (PDSD) mengaku, pihaknya menemui kesulitan untuk mengeluarkan Laskar Jihad dari Maluku.", karena ""Saya keluarkan 50 anggota Laskar Jihad, besok yang datang 100, begitu saja terus-menerus!" (SUARA PEMBARUAN DAILY, Rabu (15/05/02).

Karena itu, Brigjen penipu, Moestopo beralasan bahwa "Laskar Rakus itu sudah berakar di Maluku", karena aktif di dalam bidang sosial dan pendidikan! Mungikin bidang sosialnya INFAK PAKSA dan IURAN PALAK!? Atau pendidikan SEMBELIH KRISTEN dan PRODUKSI BAYI HARAM!? Bagaimana BAPAK BENALU akan melepaskan anak-anaknya dari POHON SUBUR yang bernama MALUKU? (Commenting on this statement, Brigader General Mustopo, the military chief commander of Kodam XVI Pattimura in Ambon, said that ousting the Laskar Jihad from the Moluccas could be hampered by certain complications, since a lot of them after these two years have already struck roots in Ambon because of their involvement in social welfare and in educational activities in the Muslim community.)

Karena itu, Bekas Kapolda Jawa Timur, PENDUKUNG INFLITRASI LASKAR JIHAD ke MALUKU, yang sekarang menjadi KAPOLRI, Da'i Bachtiar berusaha melancarkan niat dan akal busuknya, untuk menghalalkan keberadaan anak-anak haramnya di Maluku! Jangan-jangan KTP mereka DIKIRIM DARI JAKARTA!? (Suara Merdeka, 15/05/02-Sedang rencana menarik keluar Laskar Jihad dari Maluku tetap terus diupayakan. Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar berjanji, pihaknya tidak akan bertindak terburu-buru dan ceroboh lantaran di antara anggota Laskar Jihad saat ini tercatat sebagai warga Maluku dan mengantongi KTP setempat.

Karena itu, Dai Bachtiar menjadi sama rakus dan tidak tahu malu dengan anak-anak haramnya, untuk mengklaim Maluku sebagai tempat tinggal mereka! Siapa yang sudi menerima manusia-manusia sampah beriman itu untuk melaknati Maluku, dan berkembang biak seperti babi untuk menguasai tanah NUNUSAKU? Perhatikan desa-desa tranmigrasi dan lihat bagaimana mereka BERKEMBANG-BIAK! CABUT LASKAR JIHAD DARI MALUKU, SAMPAI KE AKAR-AKARNYA, KALAU KAMU MEMANG MANUSIA, DA'I BACHTIAR! (Kompas, 15/05/02-Ditambahkan, perumusan akan dibuat menyangkut apakah orang yang bersangkutan telah memiliki pekerjaan di Ambon atau menjadi penduduk tetap. "Jadi, tidak asal tarik-tarik," katanya. Jika yang bersangkutan melakukan perlawanan saat dipulangkan, lanjut Da'i, "Nanti kita atur sedemikian rupa antara pusat, daerah, dan juga kelompok-kelompok yang terlibat di dalamnya. Akan kita atur.")

Lalu, untuk menutupi kebusukan dan keserakahan anak-anak haramnya, Da'i Bachtiar berlagak adil dan taat hukum terhadap FKM, katanya (Waspada, 15/05/02), "terhadap pembubaran FKM (Front Kedaulatan Maluku), itu sudah dilakukan dengan cara menindak dan memproses secara hukum orang-orang FKM, termasuk pimpinan mereka Alex Manuputi!" Hukum apa Da'i Bachtiar? HUKUM PRODUKSI TAHUN 1959 UNTUK MASALAH DI TAHUN 1950? Atau HUKUM KERAKUSAN DAN TIDAK TAHU MALU? Atau HUKUM IMAN SAMPALAN PADA ALLAH YANG MISKIN dan TAK PUNYA APA-APA UNTUK DIBERIKAN KEPADA ANAK-ANAKNYA? Hukum apa Da'i Bachtiar???

Sekarang kita kembali ke Maluku dan coba perhatikan "bualan terbaru dari si Pangdam Moestopo!" (Liputan6.com, 16/05/02) Komando Daerah Militer XVI Pattimura akan mencari dalang sebenarnya di balik aksi Front Kedaulatan Maluku dan Republik Maluku Selatan. Coba lihat idiotik si Jawa yang tidak tahu apa artinya "Dalang"! Memangnya di dalam pagelaran Wayang bapaknya si Moestopo ada berapa dalang? Sontoloyo hijau ini hanya ingin mencari masalah dengan menangkap berbagai orang Kristen sesukanya dan menuduh mereka sebagai "dalang FKM/RMS". Dasar KODOK HIJAU DI BALIK TEMPURUNG, si Mustopo akan berpikir dua kali untuk mencari informasi ke Belanda! Lebih baik jual tampang munafik di dalam tempurung, mumpung masih bersenjata dan berwarna hijau.

PENDUSTA HIJAU ini kemudian mengatakan bahwa, "Diyakini, masih banyak tokoh di belakang kelompok tersebut, meski beberapa orang di antaranya telah ditangkap. Langkah itu sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang akan memberangus kelompok tersebut. LIHAT!! PANGDAM DIPERINTAH LANGSUNG DARI PUSAT-JAKARTA, TANPA KOORDINASI DENGAN PDSD-MALUKU!!! Itulah mengapa KOPASSUS TETAP BERCOKOL DI KUDAMATI! Semua yang dikatakan si KODOK HIJAU ini hanyalah bualan Jakarta untuk memanipulasi situasi di Maluku! Tanyakan saja si KODOK HIJAU ini, "Dari mana dia memperoleh keyakinan tentang banyak tokoh di belakang FKM, dan mana yang Dalang dan mana yang bukan?" Mengapa tidak sekalian saja tangkap HELMY WATTIMENA dan UMAR SANTI di Amerika dan Eropah sana? Karena TENTARA PLASTIK ini tidak mampu, dan Pemerintahnya tidak punya kebenaran secara hukum! Sekarang perhatikan siasat iblis si Pangdam KODOK HIJAU!

Moestopo mengatakan, "Karena itu, menurut Pangdam, sweeping di pelosok Ambon terus dilakukan. Diharapkan operasi itu bisa menangkap otak kerusuhan." Lihat saja bagaimana KODOK HIJAU ini MENGHUBUNGKAN FKM dengan (banyak) DALANG lalu SWEEPING dan OTAK KERUSUHAN! KODOK HIJAU rendah moral ini sedang meti-matian membolak-balik akara masalah Maluku dan MELIMPAHKANNYA KEPADA FKM/RMS! Istilah "karena itu" yang dia gunakan di atas, sudah menjelaskan niat busuk si KODOK HIJAU ini. Tidak sedikitpun manusia rendah budi ini menyinggung SISI LAIN dari sasaran Sweeping munafik-biadab yang dilakukan prajurid-prajurid BENCONG TNI yang berotak tumpul seperti dia.

Sekali lagi, si KODOK HIJAU-Moestopo memperlihatkan PERINTAH LANGSUNG DARI JAKARTA! Si bego ini tidak sadar, bahwa "usaha liciknya untuk menghalalkan keberadaan KOPASSUS di Kudamati" justeru MENYINGKAP ADANYA TANGAN JAKARTA DI DALAM WILAYAH PDSD-MALUKU!!! Baca ini! "Kendati begitu, pihaknya tetap akan mengedepankan tindakan persuasif. Mustopo menegaskan, itu sesuai dengan perintah pemerintah kepada jajaran TNI, termasuk Komando Pasukan Khusus untuk meredam konflik di Kota Ambon." Mungkin, yang dimaksud oleh JAKARTA dan MUSTOPO dengan istilah PERSUASIF, adalah seperti yang terlihat di Kudamati! Persuasif BIADAB KHAS TNI dan JAKARTA!

Basudara se-Maluku, Waspadalah! Tanah NUNUSAKU akan dirampok lagi! DESA-DESA ADAT KRISTEN YANG DIRAMPOK AKAN DIISI OLEH KTP-JAKARTA! Pohon SIWALIMA akan dikerubut BENALU beriman dari LUAR MALUKU, dan ANAK-CUCU ALIF UR AKAN DIADU UNTUK SALING BANTAI dan kemudian TERUSIR DARI RUMAH dan DESA KELAHIRAN MEREKA! Waspadalah basudaraku!

MENGAPA MALUKU HARUS TETAP BERADA DI DALAM NEGARA PARA PENJAHAD BERIMAN YANG KOTOR DAN MENJIJIKAN SEPERTI INI?

Salam Sejahtera!

JL.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044