The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Penangkapan Djafar Umar Thalib Merupakan Upaya PDSM Cuci Tangan


KOMPAS, Kamis, 02 Mei 2002, 14:49 WIB

Penangkapan Djafar Umar Thalib Merupakan Upaya PDSM Cuci Tangan

Laporan : Heru Margianto

Jakarta, KCM

Menyikapi pernyataan Penguasa Darurat Sipil Maluku (PDSM) Saleh Latuconsina yang menyatakan secara terbuka akan menangkap Panglima Laskar Jihad Djafar Umar Thalib berkaitan dengan ceramah pemimpin tertinggi Laskar Jihad itu dalam tabligh akbar beberapa waktu lalu di Ambon, Tim Penasihat Muslim yang menjadi kuasa hukum Djafar Umar Thalib menyatakan tidak akan menyerahkan Djafar bahkan mengancam akan memperadilankan siapapun yang berani menangkap Djafar Umar Thalib.

"Kami menolak dan mengecam maklumat tersebut. Kami akan berperang mati-matian secara hukum. Kalau Saleh berani menangkap Djafar, kami akan kejar Saleh," ujar Ketua Tim Pengacara Muslim Mahendratta didampingi Ketua DPP Forum Komunikasi Ahlus Sunah wal Jamaah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/5).

Seperti diketahui, Djafar dianggap melakukan provokasi karena mengeluarkan pernyataan perang rakyat terhadap Republik Maluku Selatan (RMS) dalam tabligh akbar beberapa waktu lalu di Ambon. Pernyataan Djafar ini dinilai mengakibatkan terjadinya penyerangan terhadap Desa Soya dua hari setelah tabligh akbar yang menewaskan 12 orang.

Mahendratta menilai, rencana penangkapan terhadap Djafar merupakan upaya PDSM untuk  cuci tangan terhadap kegagalan mereka mengatasi gejolak separatis di wilayah itu. PDSM dianggap berupaya mengalihkan fakta, konflik separatis menjadi konflik antar-agama. "Kami menyatakan, penangkapan Djafar merupakan upaya pengkambinghitaman yang dilakukan PDSM karena gagal mengatasi konflik separatis di Maluku," tegas Mahendratta.

Sementara, Ketua DPP Ahlus Sunnah wal Jamaah Ayip Syafruddin menambahkan, tuduhan bahwa pernyataan Djafar Umar Thalib melakukan provokasi dalam tabligh akbar adalah alasan yang mengada-ada, sebab kalau Djafar melakukan provokasi, maka massa yang ikut dalam tabligh akbar pasti akan bergerak seketika itu juga.

Selain itu, sambung Ayip, tidak mungkin pula umat Muslim di Ambon melakukan penyerangan ke Desa Soya, sebab desa itu terletak pada barisan belakang dari deretan desa-desa Kristen. Kalau mau menghindar dari desa-desa Kristen, maka orang harus melewati hutan belantara dan tebing yang curam. "Maka penyerangan itu, tidak mungkin dilakukan oleh orang sipil, hanya orang yang terlatih lah yang melakukan itu," tandas Ayip.

Mahendratta melanjutkan, dirinya mendapat informasi yang valid dari pejabat tinggi di pemerintahan, bahwa Indonesia mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk menangkap tiga tokoh Islam Indonesia yakni Abubakar Baasyir, Djafar Umar Thalib dan Habib Rizieq. Namun Mahendratta tidak menjelaskan lebih rinci, apa alasan penangkapan itu.

Ia hanya mengemukakan, sebagai kompenasinya, AS akan membantu Indonesia untuk merescheduling utang Indonesia dalam Paris Club.  Setelah rencana penangkapan Abubakar Baasyir dan Djafar Umar Thalib terlihat sedang dilakukan, lanjut Mahendratta, kabarnya menyusul akan dilakukan penangkapan terhadap Habib Rizieq yang dikaitkan dengan peristiwa Ketapang beberapa tahun lalu. (ima)

© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044