The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Aparat TNI/Polri di Ambon Mengecewakan


KOMPAS, Senin, 06 Mei 2002, 17:21 WIB

Aparat TNI/Polri di Ambon Mengecewakan

Jakarta, KCM

Masyarakat kota Ambon, Provinsi Maluku, kecewa dengan aparat TNI dan Polri yang tidak mampu menyelesaikan konflik di daerah tersebut.

Kekecewaan tersebut disampaikan 35 anggota DPRD Kotamadya Ambon dipimpin Ketua DPRD Lucky Wattimury, Walikota Ambon MJ Papilaya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ambon Ustadz Abubakar Polpoke, Uskup Amboina Mgr PC Mandagi, Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Pdt IWJ Hendriks, dan Sekretaris Badan Imarah Muslim Maluku Nasir Rahawarin kepada Komisi I DPR, Senin (6/5), di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

"Ada kekecewaan terhadap pelaksanaan tugas dari aparat keamanan. Konflik yang luas hingga Maluku Utara bisa diatasi, tapi mengapa Ambon tidak bisa diselesaikan," ujar Wakil Ketua Komisi I Ishak Latuconsina saat membacakan salah satu hasil kesimpulan pertemuan didampingi Wakil Ketua Komisi Astrid Soesanto, anggota Komisi I Palulus Widiyanto, dan Arif Mudazir.

Ketua DPRD Ambon Lucky Wattimury menjelaskan, saat ini di Ambon ada sembilan batalyon TNI dan dua SSK (satuan setingkat  kompi) pasukan Polri, namun tidak mampu menyelesaikan konflik dan mengungkap siapa pihak-pihak yang tidak menginginkan kedamaian di Maluku.

Walikota MJ Papilaya menambahkan, pola keamanan untuk mengantisipasi dinamika masyarakat tidak dilaksanakan dengan baik, bahkan ada kesan pembiaran terhadap terjadinya potensi konflik. Dicontohkannya, gerakan Front Kedaulatan Maluku (FKM) terkesan dibiarkan di saat Laskar Jihad sudah kehilangan legitimasi di masyarakat Maluku. "Akibat FKM dibiarkan, lalu Laskar Jihad kembali melakukan ultimatum-ultimatum," ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Ambon Abubakar Polpoke mengatakan, situasi Ambon begitu kondusif setelah penandatanganan perjanjian damai Maluku di kota Malino atau lebih dikenal Malino II, namun tiba-tiba dikacaukan kelompok yang tidak mau melihat Ambon damai. "Jumlah prajurit yang begitu banyak rupanya belum bisa mengungkap dalang-dalangnya," ujar Polpoke.

Menurutnya, orang-orang yang tidak ingin melihat Ambon berdamai sebaiknya dikeluarkan dari wilayah Maluku. "Yang ingin terus berperang di Ambon sebaiknya dikirim ke Palestina membantu Yasser Arafat atau ke Israel membantu Ariel Sharon," ujarnya. Pendapat serupa juga dikemukakan Ketua Sinode GPM IWJ Hendriks dan Uskup Amboina PC Mandagi.

Wakil Ketua Komisi I DPR Ishak Latuconsina secara pribadi juga kecewa dengan kinerja aparat TNI/Polri di Ambon. "Saya kira menjadi pertanyaan juga mengapa belum dapat diselesaikan padahal jumlah aparat sudah begitu banyak," ujar Ishak yang berasal dari Fraksi TNI/Polri itu.

Untuk melihat langsung keadaan, menurut Ishak, pimpinan DPR dan Komisi I tanggal 10 Mei mendatang akan melakukan kunjungan ke Ambon. (nik)

© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044