The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Presiden PK Minta Jafar Cegah Massanya Bertindak Anarkis


KOMPAS, Senin, 06 Mei 2002, 16:08 WIB

Presiden PK Minta Jafar Cegah Massanya Bertindak Anarkis

Jakarta, Senin

Presiden Partai Keadilan (PK) Hidayat Nurwahid mengharapkan, Panglima Laskar Jihad Jafar Umar Thalib mampu mencegah massanya untuk tidak melakukan ancaman dan aksi anarkis berkaitan dengan penangkapan dirinya oleh pihak kepolisian.

"Saya juga mengingatkan kawan-kawan di Laskar Jihad agar tidak mudah terprovokasi oleh peristiwa-peristiwa semacam ini," katanya di Jakarta, Senin, di sela-sela menghadiri seminar bertajuk "Partai Politik dan Sistem Pemilu".

Menurut dia, akan sangat bijak apabila Jafar Umar Thalib memperingatkan massanya karena itu akan menjadi bukti bahwa dia tidak pernah melakukan provokasi seperti yang dituduhkan pihak kepolisian kepadanya.

Jika ada tindakan anarkis dari massa Laskar Jihad, katanya, itu justru akan berdampak pada pimpinan Laskar Jihad lainnya.

Tetapi jika imbauan itu dilakukan maka akan semakin jelas bahwa tuduhan Jafar Umar Thalib sebagai provokator adalah rekayasa. "Itu juga akan membuktikan bahwa massa Laskar Jihad Ahlussunnah Wal Jamaah justru membela kedaulatan NKRI," katanya.

Hidayat Nurwahid menilai penangkapan Panglima Laskar Jihad tersebut lebih dominan bernuansa di luar aspek hukum ketimbang pertimbangan hukum.

Hal itu dibuktikan dengan cara penahanan yang terkesan dramatis yaitu mulai dikejar dari Ujungpandang, lalu ke Surabaya dan kemudian dibawa ke Jakarta.

Selain itu, katanya, tuduhan bahwa Jafar sebagai  provokator saat menyampaikan tablig akbar kurang beralasan, mengingat tipikal Jafar dan kelompok Laskar Jihad Ahlussunnah wal Jamaah adalah langsung melaksanakan apa pun yang diperintahkan komandannya.

Menurut Hidayat, pada peristiwa tablig akbar 26 April lalu, Jafar menyampaikan ceramahnya dengan berapi-api dalam konteks keseluruhan menjaga NKRI melawan RMS.

Faktanya, meskipun massa yang terkonsentrasi saat itu sangat banyak, pada hari itu tidak terjadi apa-apa dan sama sekali tidak ada perusakan di kantong-kantong komunitas merah (Kristen). Justru saat itu ada tembakan dari aparat yang tidak dihiraukan massa muslim, katanya.

Sedang peristiwa Soya yang menewaskan sekitar 12 orang itu terjadi pada hari berikutnya. Soya begitu jauh dan banyak sekali permukiman kelompok merah di sepanjag jalan menuju Soya.

"Apakah betul peristiwa di Soya itu dilakukan oleh orang-orangnya Jafar sebagai akibat provokasi yang dilakukannya, semua itu harus dibuktikan secara hukum," katanya.

Sampai saat ini pembuktian itu tidak ada sama sekali,  sehingga tidak jelas dari mana logika hukumnya bahwa peristiwa Soya itu karena provokasi Jafar, kata Hidayat Nurwahid.(Ant/jy)

© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kariu67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044