KOMPAS, Selasa, 09 April 2002, 23:46 WIB
Kedubes Palestina: Perang di Palestina Bukan Perang Agama
Jakarta, Selasa
Konsuler Kedubes Palestina untuk Indonesia Abdullah Wahab mengatakan, perang
yang terjadi di tanah Palestina bukan merupakan perang agama, melainkan konflik
antara dua bangsa yang saling berebut wilayah.
"Perang yang terjadi sekarang akibat perseteruan panjang Israel dan Palestina dalam
memperebutkan tanah, yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan
menelan korban jiwa yang besar, termasuk anak-anak dan wanita," kata Abdullah
Wahab di Jakarta, Selasa malam.
Ia mengemukakan hal itu dalam Sarasehan dan Doa Bagi Palestina yang diikuti
pernyataan sikap bersama pemuda dan mahasiswa Kristen Jakarta atas situasi
konflik Israel dan Palestina.
Wahab yang mewakili Dubes Palestina untuk Indonesia, Ribhi Y Awad, mengatakan,
pada kondisi seperti itu, Palestina sendiri tidak habis pikir dengan tuduhan Israel yang
menyebutkan Palestina melakukan aksi teroris melalui aksi bom bunuh diri.
Menurut Wahab, Israel seharusnya dapat mengetahui latar belakang terjadinya aksi
bom bunuh diri yang dilakukan rakyat Palestina karena tindakan Israel sendiri yang
menyerang rakyat Palestina.
"Bom bunuh diri yang dilakukan rakyat Palestina bukan skenario pemerintah
Palestina tetapi merupakan aksi rakyat itu sendiri akibat perlakuan tentara Israel yang
membunuh rakyat Palestina," ujarnya.
Ia kemudian membandingkan dengan aksi serangan Israel yang justru dilakukan
secra resmi pemerintah Israel dengan menyerang penduduk Palestina berikut
tempat-tempat ibadah umat Islam serta sejumlah gereja milik umat Kristen.
Menurut dia, Zionis telah menggunakan agama demi kepentingan politiknya. Hal itu
terlihat dari beragamnya resolusi yang telah dikeluarkan PBB untuk menyelesaikan
konflik Palestina - Israel, tetapi tidak satupun dari resolusi itu yang dijalankan Israel.
Menurut dia, kecuali Israel, negara yang melakukan invasi dan memerangi negara lain
akan diseret ke Mahkamah Internasional di Den Haag, seperti yang terjadi atas
Milosevic.
Produsen senjata
Sementara itu, pemuda dan mahasiwa Kristen Jakarta yang tergabung dalam forum
Oikoumene (gabungan) menyatakan keprihatinannya atas situasi yang terjadi di
Palestina serta munculnya peluang bahwa konflik akan ditunggangi kepentingan
negara produsen senjata.
Sikap itu tertuang dalam pernyataan bersama mahasiswa mengenai perdamaian.
"Kami memahami konflik yang terjadi di Palestina bermuatan kepentingan berbagai
negara yang menganut paham neo-kapitalisme, neo-imperialisme dengan berbagai
implikasi ekonomi dan bisnis di kawasan Timur Tengah," kata Arwi.
Salah satu butir juga menyoroti kemungkinan konflik itu memiliki peluang untuk
dimanfaatkan oleh beberapa negara penghasil senjata untuk melanggengkan bisnis
pasokan senjata dan amunisi
Dalam butir lainnya, mengimbau segenap rakyat dan pemerintah di Timur Tengah
mempertimbangkan pentingnya mencari kesatuan yang terpecah dan menemukan
jalan maju bagi penyelesaian damai dan situasi kemanusian yang lebih baik.
Pernyatan itu juga mendesak PM Isarel Ariel Sharon untuk menarik mundur
pasukannya dari kota-kota yang diduduki, terutama Ramalah dan Betlehem.
PM Israel Ariel Sharon dan pemimpin Palestina Yasser Arafat bersedia maju ke meja
perundingan sebagaimana tertuang dalam kesepakatan Oslo tahun 1993.
Butir lain kesepakatan pemuda dan mahasiswa Kristen itu meminta Sekjen PBB
berperan aktif dan terus menerus untuk memfasilitasi proses damai di kawasan itu.
Sedangkan seruan bagi pemerintah Indonesia adalah agar Presiden Megawati
Soekarnoputri turut serta dalam prakarsa damai sebagaimana yang diamanatkan
Pembukaan UUD 1945.
Bagi para pemimpin umat Kristen diserukan agar seluruh rohaniwan dapat
memberikan pemahaman yang benar antara bangsa Israel dalam Perjanjian Lama dan
gerakan Zonis yang dilakukan Israel saat ini dengan melakukan cara imperialisme di
jaman modern.
Dengan demikian, kata Arwi, dapat tercipta pemahaman objektif terhadap masalah
konflik di dalam khasanah berjemaat dan bergereja di Indonesia," kata Arwi.
"Kami yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus akan terus menguatkan dan
memperkuat rakyat Palestina dan Israel dalam menggapai perdamaian abadi,"
katanya. (Ant/Cay)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|