KOMPAS, Sabtu, 11 Mei 2002, 12:06 WIB
Bom Meledak di Desa Wailete Ambon
Ambon, Sabtu
KCM/ilustrasi: totok
Terjadi lagi ledakan dua bom yang terdengar hingga di kota Ambon dan sekitarnya,
Sabtu (11/5) subuh, sekitar pukul 04.00 WIT terjadi di Dusun Wailete, Desa Hatiwe
Besar, Kecamatan Baguala, Kodya Ambon.
Keterangan yang diperoleh Antara dari Pemimpin Umum Tim 20 setempat, Pdt John
Sahalessy, menyebutkan, ledakan tidak terjadi di Desa Wayame. "Kami harapkan
masyarakat kota Ambon dan sekitarnya, termasuk pers jangan mempolitisir berita
peledakan bom terjadi di Desa Wayame yang merupakan daerah aman bagi
kehidupan dua komunitas tidak terimbas kerusuhan bernuansa SARA di Maluku,
sejak 19 Januari 1999 lalu," saat dihubungi , di Ambon, Sabtu (11/5).
Pimpinan agama dan tokoh masyarakat Desa Wayame membentuk Tim 20 yang
merupakan perwakilan warga Muslim dan Kristen guna mengantisipasi dampak
kerusuhan bernuansa SARA. Sahalesy mengakui, personil Tim 20 menyikapi
peledakan bom di Dusun Wailete dan berkoordinasi dengan personil Yon Armed 16
yang bertugas di sana guna meneliti penyebab dan dampak peristiwa tersebut
sehingga tidak merambah ke Desa Wayame.
"Masyarakat Wayame bertekad mempertahankan jalinan keharmonisan kehidupan
antarumat beragama, terutama Muslim dan Kristen di sana sehingga siapa orang, dari
kelompok dan agama apapun bila datang dengan maksud memperkeruh situasi
keamanan pasti dilawan bersama," jelasnya.
Ia mengharapkan Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Ambon agar
mengintensifkan pengamanan Teluk Dalam Ambon, khususya di malam hari
sebagaimana instruksi Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku (PDSDM) karena
adanya indikasi penyerangan terhadap masyarakat pesisir, akhir-akhir ini, termasuk
di Dusun Wailete.
Para perusuh menggunakan perahu untuk meledakan bom di Dusun Wailete sehingga
dua rumah rusak. Masyarakat setempat dan Wayame bersama personil Armed 16
berhasil menemukan masing-masing satu bom dan granat.(Ant/nik)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|