KOMPAS, Selasa, 16 April 2002
682 Prajurit Kodam Siliwangi Diberangkatkan ke Ambon
Cirebon, Kompas - Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikirim ke Maluku
hanya berperan membantu tugas-tugas kepolisian dalam rangka mengembalikan
keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah yang sedang dilanda konflik
horizontal tersebut. Hal itu terpaksa dilakukan karena jumlah personel polisi yang
dapat diterjunkan di sana sangat terbatas sehingga membutuhkan dukungan pasukan
TNI.
Demikian diungkapkan Komandan Komando Resor Militer (Korem) 063/Gunung Jati,
Cirebon, Kolonel Moch Irianto, seusai melepas keberangkatan 682 prajurit dari
pasukan gabungan Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi ke Ambon di
Pelabuhan Cirebon, Senin (15/4).
Selain Komandan Korem, tampak hadir dalam acara pelepasan pasukan itu adalah
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cirebon Kolonel Laut Budhi S Yitno,
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0614 Kota Cirebon Letkol M Fachrudin,
dan Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol M Hasyim, serta keluarga para
prajurit yang berangkat ke medan tugas itu.
Pasukan gabungan yang terdiri atas prajurit TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri
Pertahanan Udara Sedang (Yon Arhanudse) 14 Cirebon, Batalyon Artileri Pertahanan
Udara Ringan (Yon Arhanudri) 3 Bandung, dan Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 5
Cipanas itu diberangkatkan dengan kapal perang KRI Teluk Bone, hari Senin sekitar
pukul 11.00, dan diperkirakan akan tiba di Ambon delapan hari lagi.
Menurut Komandan Korem, pasukan Siliwangi yang dikirim ke Maluku tersebut sama
sekali tidak mengemban misi tempur untuk menghancurkan musuh. Bahkan,
dipilihnya pasukan dari kesatuan-kesatuan artileri tersebut tidak berhubungan dengan
penggunaan persenjataan artileri di daerah tujuan.
Ia juga menepis dugaan bahwa pasukan dari dua batalyon artileri pertahanan udara
tersebut diberangkatkan dengan mengemban tugas mengamankan kawasan udara di
atas Kepulauan Maluku dari ancaman pesawat tempur atau helikopter asing yang
diduga sering mendarat di kawasan konflik bersenjata tersebut untuk mengedrop
persenjataan bagi kelompok-kelompok yang sedang bertikai.
"Saya tidak tahu jika ada pasukan yang ditugaskan untuk misi (pertahanan udara) itu.
Tetapi, jika ada, pasti berada di bawah kendali Kohanudnas (Komando Pertahanan
Udara Nasional-Red), bukan di bawah Kodam. Yang jelas, pasukan yang kita
berangkatkan ini tidak bertugas untuk itu," papar Kolonel Irianto.
Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan Panglima Kodam III Siliwangi Mayor
Jenderal Darsono, saat menutup latihan pratugas pasukan yang akan diberangkatkan
ke Ambon tersebut di Markas Yon Arhanudse 14 di Plumbon, Cirebon, beberapa
waktu lalu.
Pasukan dari tiga batalyon tersebut akan menggantikan pasukan Kodam III Siliwangi
yang sudah lebih dahulu bertugas di Ambon, yaitu pasukan Yon Zipur 3. (DHF)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|