KOMPAS, Kamis, 16 Mei 2002, 18:30 WIB
Kapolda Maluku Tak Tahu Soal Isu Dukungan Senjata Buat
Laskar Jihad
Laporan : Lily Bertha Kartika
Jakarta, KCM
Kapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Sunarko DA mengaku tidak tahu menahu
soal isu yang mengatakan Laskar Jihad mendapat dukungan senjata dari Angkatan
Darat.
Seperti dikatakan Sunarko kepada wartawan usai mengikuti rapat kerja di Markas
Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), di Jakarta, Kamis (16/5), pihaknya sudah
beberapa kali melakukan sweeping terhadap beberapa anggota Laskar Jihad yang
ada di Ambon. Akan tetapi, sama sekali tidak ditemukan indikasi adanya senjata
yang disebut-sebut dalam isu dimaksud.
Sunarko, lebih lanjut, juga membantah kalau upaya penangkapan terhadap Berty
Loupatty pada 14 Mei 2002 lalu karena dugaan bahwa yang bersangkutan adalah
salah satu informan Angkatan Darat. "Jangan menjustifikasi seperti itu dulu. Yang
jelas, penangkapan terhadap dia karena kami menerima laporan bahwa ada orang
sipil yang sudah menjadi target sasaran. Ternyata, rekan kita yang lain
(Kopassus-red) memiliki informasi yang sama," ujarnya.
Lebih jauh Sunarko menjelaskan, upaya penangkapan terhadap Berty lebih
didasarkan soal adanya indikasi pelanggaran hukum yang dilakukannya. Tapi, meski
didesak wartawan, Sunarko tidak bersedia menjawab detail. Ia hanya mengatakan,"
Lho ya nggak tahu dong saya. Yang jelas sewaktu penangkapan dia tidak ada."
Sementara itu, sebelumnya, secara terpisah, kepada wartawan, Kapolri Jenderal Dai
Bachtiar menepis isu akan adanya pergantian Kapolda Maluku yang disebut-sebut
merupakan permintaan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono. "Kita terus
melakukan evaluasi. Bagaimanapun saya yang mengetahui apa yang dilakukan
bawahan saya dan evaluasi kinerja itu dilakukan bersama-sama dengan Menko
Polkam," tuturnya seraya mengatakan pergantian semacam itu tentulah diukur dari
berbagai sudut pandang, termasuk di antaranya prestasi kerja. (prim)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|