Bagaimana dengan keberadaan KOPASSUS
Dear All,
Melihat apa yag terjadi di kota Ambon yang katong cintai maka beta sangat sedih
bahwa katong lupa, untuk dapat dapat membaca segala tanda serta kurang mampu
dapat menganalisa segala sesuatu, yang terjadi si katong punya tanah air Maluku
khususnya di kota Ambon sebenarnya katong harus jujur dengan diri sendiri dan
kenapa harus takut untuk menyatakan kebenaran bila itu benar, pertanyaannya
pernahkah katong pikir mengenai kehadiran KOPASSUS di Maluku dalam jumlah
yang tidak sedikit baik itu legal maupun tidak (Desertir) sebab kalau melihat tentang
apa yang terjadi maka hal ini tidak jauh berbeda dengan peristiwa 12-13 Mei 1998
dimana mereka memenfaatkan massa yang sedang marah untuk melakukan tindakan
Anarkhis begitu juga kasus peledakan kapal motor California dimana setelah
peristiwa-peristiwa tersebut ada kelompok orang-orang yang memang sangat terlatih
untuk mengatur emosi massa yang sedang terbakar dan mereka ini adalah
orang-orang yang ahli dalam hal melakukan TEROR maupun anti TEROR karena dari
apa yang beta investigasi selama peristiwa tersebut dan pada waktu kejadian itu beta
ada di Ambon, massa yang emosi diarahkan untuk membakar kantor DPRD II kota
Ambon, apalagi yang beta baca dari laporan kawan-kawan milis ini (bung Decky)
melalui Maranatha bahwa api terbakar di lantai 3 kantor Gub.
Dan kalau di Indonesia hanya KOPASSUSlah yang terlatih untuk dapat melakukan
hal-hal seperti ini, juga bahwa kehadiran LJ sendiri adalah bagian dari rekayasa Militer
dan seperti apa yang terjadi di Maluku sampai saat ini. Bukannya beta skeptis dan
sinis tetapi memang hanya militerlah yang tahu tentang "Conflict Management ", ingat
bahwa 32 tahun mereka berkuasa di Indonesia akibat mereka mengerti cara-cara
untuk mengontrol situasi untuk kepentingan mereka, kalau apa yang Jusuf Kalla
bilang bahwa apa yang terjadi tanggal 3 April 2002 akibat ledakan bom, yang
menyebabkan banyak korban bahwa ada kelompok-kelompok yang kecil, yang masih
ingin memanfaatkan konflik Maluku demi kepentingan mereka, itu hanyalah cari
kambing hitam saja sebab kalau memang mau jujur pemerintah RI memang belum
mau untuk serius dalam menyelesaikan konflik di Maluku sehingga mereka ingin cuci
tangan dari segala macam bentuk kejahatan mereka (Crime Against Humanity)
terhadap rakyat Maluku, jadi selalu menjadikan katong dua basudara Maluku ini,
sebagai pelaku juga korban yang harus duduk satu sama lain untuk menyelesaikan
masalah sendiri dan pemerintah RI sebagai fasilitatornya. Kalau beta salah mohon
maaf tetapi tolong pertimbangkan apa yang beta pikir ini mengenai keberadaan
KOPASSUS di Tanah Air, Maluku jadi jangan hanya katong mau dipengaruhi oleh
segala bentuk propaganda baik melalui koran-koran Nasional Indonesia tetapi cobalh
untuk selalu dapat lebih kritis dalam mengalisa setiap peristiwa yang terjadi
khususnya di Maluku!!!
salam
|